Titip Salam, Sunnahkah ?


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Apabila kita menengok jauh ke zaman Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, ternyata budaya titip salam sudah ada pada masa beliau.
Dan ternyata budaya ini adalah salah satu sunnah Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, salah satu budaya Islam yang mulia, yang secara turun temurun ramai diterapkan oleh kaum muslimin. Dan –alhamdulillah- ini merupakan salah satu sunnah Nabi shallallahu’alaihi wa sallam yang tumbuh subur di tengah-tengah kaum muslimin dunia.

Ada beberapa hadits yang menerangkan kepada kita budaya titip salam seperti ini.
Berikut ini kami sebutkan dua diantaranya:
Hadist pertama,
Dari Aisyah radliyallahu’anha ia berkata: Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah berkata: “Wahai Aisyah, ini ada Jibril, dia titip dalam untukmu.” Aisyah berkata: “Aku jawab, wa’alahissalam wa rahmatullah (semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurahkan untuknya), engkau dapat melihat apa yang tidak kami lihat.”
[HR. al-Bukhari, no.2217, Muslim, no. 2447]
Hadist kedua,
Dari Gholib rahimahullah ia berkata: Sesungguhnya kami pernah duduk-duduk di depan pintu rumah al-Hasan al-Basri rahimahullah, tiba-tiba seseorang datang (kepada kami) dan bercerita: Ayahku bercerita dari kakekku, ia (kakekku) berkata: Ayahku pernah mengutus untuk menemui Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam lalu ia berkata: Datangilah beliau dan sampaikan salamku kepadanya. Ia (kakekku) berkata: Maka aku menemui beliau dan berkata: Ayahku titip salam untukmu. Maka beliau menjawab: “Wa ‘alayka wa’ala abikassalam”
(semoga keselamatan tercurah kepadamu dan kepada ayahmu)”
[Hadits hasan. Lihat: Misykat al-Mashabih, no. 4655, Shahih Abu Dawud, no. 5231]
Sumber: Majalah Adz-Dzakiirah Al-Islamiyah Vol.7 No.7 Edisi 49-1430 H hlm.41-44
.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA