PENGHARAMAN TABARRUK 'NGALAP BERKAH' DENGAN PEPOHONAN DAN BEBATUAN DAN HAL TERSEBUT TERGOLONG KESYIRIKAN

Intisari Tauhid [32]

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
أَفَرَأَيْتُمُ اللَّاتَ وَالْعُزَّى. وَمَنَاةَ الثَّالِثَةَ الْأُخْرَى. أَلَكُمُ الذَّكَرُ وَلَهُ الْأُنْثَى. تِلْكَ إِذًا قِسْمَةٌ ضِيزَى. إِنْ هِيَ إِلَّا أَسْمَاءٌ سَمَّيْتُمُوهَا أَنْتُمْ وَآبَاؤُكُمْ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ بِهَا مِنْ سُلْطَانٍ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَمَا تَهْوَى الْأَنْفُسُ وَلَقَدْ جَاءَهُمْ مِنْ رَبِّهِمُ الْهُدَى
“Terangkanlah kepadaku (wahai kaum musyrikin) tentang Al-Lâta, Al-‘Uzzâ, dan Manâh, yang ketiga dan terakhir? Apakah pantas: (anak) laki-laki untuk kalian, sedangkan (anak) perempuan untuk Allah? Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil. Itu tiada lain hanyalah nama-nama yang diada-adakan oleh kalian dan bapak-bapak kalian. Allah tidaklah menurunkan suatu keterangan pun untuk (menyembah)nya. Mereka tiada lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan dan keinginan nafsu, padahal sesungguhnya telah datang hidayah dari Rabb mereka kepada mereka.” [An-Najm: 19-23]
Allah meminta hujjah kepada kaum musyrikin tentang peribadahan mereka kepada benda yang tidak berakal, berupa ketiga berhala tersebut, apa yang kalian dapatkan dari (berhala-berhala) tersebut?! Allah juga mencela mereka atas kecurangan yang mereka lakukan dalam pembagian, bahwa mereka menyucikan diri mereka terhadap kepemilikan anak perempuan dan menjadikan anak perempuan itu untuk Allah.
Kemudian, Allah meminta keterangan kepada mereka tentang kebenaran peribadahan kepada berhala-berhala tersebut, dan menjelaskan bahwa persangkaan dan keinginan jiwa tidak bisa dijadikan hujjah dalam permasalahan ini. Sesungguhnya hujjah dalam masalah itu hanyalah ada pada (risalah) yang para rasul bawa berupa keterangan-keterangan yang jelas dan hujjah-hujjah yang pasti tentang kewajiban beribadah kepada Allah semata dan meninggalkan peribadahan kepada patung.
Pada ayat ini, terdapat pengharaman mencari berkah kepada pepohonan dan batu-batuan serta penggolongan perbuatan tersebut sebagai kesyirikan. Sebab, sesungguhnya para penyembah patung-patung tersebut melakukan hal itu karena. meyakini akan mendapat berkah dari patung-patung tersebut dengan cara mengagungkan dan berdoa kepada (patung-patung) itu. Maka, mencari berkah kepada kuburan sama seperti mencari berkah kepada Lâta, sedang mencari berkah kepada pepohonan dan bebatuan sama seperti mencari berkah kepada ‘Uzzâ dan Manâh.
Faedah Ayat-Ayat
1. Bahwasanya mencari berkah kepada pohon dan batu tergolong sebagai kesyirikan.
2. Pensyariatan untuk membantah orang-orang musyrikin dalam membatalkan kesyirikan dan menetapkan tauhid.
3. Bahwa hukum tidaklah ditetapkan, kecuali berdasarkan dalil dari (syariat) yang Allah turunkan, bukan semata-mata berdasarkan prasangka dan hawa nafsu.
4. Bahwa Allah telah menegakkan hujjah dengan mengutus para rasul dan menurunkan kitab-kitab.
[Diringkas dari Kitab Penjelasan Ringkas Kitab Tauhid karya Syaikh Shalih Al-Fauzan]
___
dzulqarnain.net
fb.com/dzulqarnainms
telegram.me/dzulqarnainms
twitter.com/dzulqarnainms
instagram.com/dzulqarnainms

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA