TERMASUK KESYIRIKAN MENCARI BERKAH DARI POHON, BATU DAN LAINNYA

Intisari Tauhid [33]

Dari Abu Wâqid Al-Laitsiy, beliau berkata, “Kami keluar (untuk berperang) bersama Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam ke Hunain, sedang kami dalam keadaan baru saja lepas dari kekafiran (baru memeluk Islam). (Ketika itu) kaum musyrikin mempunyai sebatang pohon bidara tempat mereka berdiam diri dan menggantungkan senjata-senjata perang mereka. (Pohon) itu dinamakan Dzâtu Anwâth. Oleh karena itu, tatkala melewati sebatang pohon bidara, kami pun berkata, ‘Wahai Rasulallah buatkanlah Dzâtu Anwâth untuk kami sebagaimana mereka mempunyai Dzâtu Anwâth.’ Maka Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Allahu Akbar -Sungguh itu merupakan tradisi (orang-orang sebelum kalian)-. Demi Yang jiwaku berada di Tangan-Nya, kalian berkata seperti Bani Israil berkata kepada Musa, ‘Buatkanlah sembahan untuk kami sebagaimana mereka mempunyai sembahan-sembahan.’ Musa menjawab, ‘Sungguh kalian adalah kaum jahil.’ Sungguh kalian akan mengikuti tradisi orang-orang sebelum kalian.’.” [HR. At-Tirmidzy]
Abu Waqîd mengabarkan suatu kejadian yang mengandung hal yang menakjubkan juga nasihat. Yaitu, mereka berperang bersama Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam melawan suku Hawâzin, sedang mereka baru saja memeluk Islam sehingga perkara kesyirikan tersembunyi bagi mereka. Ketika melihat perbuatan kaum musyrikin berupa meminta berkah kepada pohon, mereka pun meminta kepada Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam agar dibuatkan pohon yang sama. Maka, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bertakbir sebagai pengingkaran terhadap permintaan mereka dan pengagungan kepada Allah serta sebagai bentuk keheranan atas ucapan tersebut. Rasulullah juga mengabarkan bahwa ucapan (meminta dibuatkan pohon) itu menyerupai ucapan kaum (Nabi) Musa kepada Musa, “Jadikanlah bagi kami sembahan sebagaimana mereka mempunyai sembahan,” ketika (kaum Nabi Musa) melihat penyembah patung, juga (mengabarkan) bahwa permintaan mereka untuk dibuatkan pohon Dzâtu Anwâth berjalan di atas jalan (kaum Nabi Musa). Kemudian, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa umat ini akan mengikuti jalan orang-orang Yahudi dan Nashara, akan menempuh manhaj-manhaj orang-orang itu, dan mengerjakan perbuatan (orang-orang) tersebut. Itu adalah kabar yang bermakna celaan dan peringatan terhadap perbuatan tersebut.
Dalam hadits tersebut, terdapat dalil bahwa mencari berkah kepada pohon dan selainnya tergolong sebagai kesyirikan dan peribadahan kepada selain Allah.
Faedah Hadits
1. Bahwa mencari berkah kepada pepohonan tergolong sebagai kesyirikan, demikian pula kepada bebatuan dan selainnya.
2. Bahwa orang yang berpindah dari kebatilan -yang sudah menjadi adat kebiasaannya- tidaklah aman dari masih adanya sisa-sisa kebiasaan tersebut di dalam hatinya.
3. Bahwa sebab terjadinya peribadahan kepada patung adalah karena pengagungan dan beri’tikaf di sisi (patung) serta mencari berkah kepada (patung) itu.
4. Bahwasanya manusia kadang beranggapan baik kepada sesuatu yang dia sangka dapat mendekatkannya kepada Allah, padahal sesuatu itu justru menjauhkannya dari Allah.
5. Bahwasanya seorang muslim seyogyanya bertasbih dan bertakbir ketika mendengar sesuatu yang tidak pantas diucapkan dalam agama atau ketika mendengar sesuatu yang mengherankan.
6. Pengabaran tentang terjadinya kesyirikan pada umat ini, dan sungguh (hal itu) telah terjadi.
7. Menunjukkan salah satu tanda kenabian shallallâhu ‘alaihi wa sallam, yaitu terjadinya kesyirikan pada umat ini sebagaimana yang beliau shallallâhu ‘alaihi wa sallam kabarkan.
8. Larangan menyerupai orang-orang jahiliyah, Yahudi, dan Nasrani, kecuali hal-hal yang dalil tunjukkan bahwa hal itu termasuk ke dalam agama kita.
9. Bahwa yang dianggap dalam hukum adalah makna, bukan nama, karena Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam telah menjadikan permintaan mereka seperti permintaan Bani Israil dan tidak melihat keadaan mereka, yang (Bani Israil) menamakan (sembahan)nya dengan Dzâtu Anwâth.
[Diringkas dari Kitab Penjelasan Ringkas Kitab Tauhid karya Syaikh Shalih Al-Fauzan]
___
dzulqarnain.net
fb.com/dzulqarnainms
telegram.me/dzulqarnainms
twitter.com/dzulqarnainms
instagram.com/dzulqarnainms

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA