Faidah dzikir dan doa (1)


📚

📖 Syarah Hishnul Muslim (perisai seorang Muslim)


ﺃَﺻْﺒَﺤْﻨَﺎ ﻭَﺃَﺻْﺒَﺢَ ﺍﻟْﻤُﻠْﻚُ ﻟِﻠَّﻪِ، ﻭَﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ، ﻻَ ﺇِﻟَـﻪَﺇِﻻَّ
ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻻَ ﺷَﺮِﻳْﻚَ ﻟَﻪُ، ﻟَﻪُ ﺍﻟْﻤُﻠْﻚُ ﻭَﻟَﻪُﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻭَﻫُﻮَ
ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻗَﺪِﻳْﺮُ . ﺭَﺏِّ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَﺧَﻴْﺮَ ﻣَﺎ ﻓِﻲْ
ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟْﻴَﻮْﻡِ ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﻣَﺎ ﺑَﻌْﺪَﻩُ، ﻭَﺃَﻋُﻮْﺫُﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﺷَﺮِّ ﻣَﺎ
ﻓِﻲْ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟْﻴَﻮْﻡِ ﻭَﺷَﺮِّ ﻣَﺎ ﺑَﻌْﺪَﻩُ،
ﺭَﺏِّ ﺃَﻋُﻮْﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻜَﺴَﻞِ ﻭَﺳُﻮْﺀِ ﺍﻟْﻜِﺒَﺮِ، ﺭَﺏِّﺃَﻋُﻮْﺫُ
ﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﻋَﺬَﺍﺏٍ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ﻭَﻋَﺬَﺍﺏٍ ﻓِﻲﺍﻟْﻘَﺒْﺮِ
*Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillah
walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahu
laa syarika lah, lahul mulku walahul
hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodir.
Robbi as-aluka khoiro maa fii hadzal
yaum wa khoiro maa ba’dahu, wa a’udzu
bika min syarri maa fii hadzal yaum wa
syarri maa ba’dahu. Robbi a’udzu bika
minal kasali wa su-il kibar. Robbi a’udzu
bika min ‘adzabin fin naari wa‘adzabin fil
qobri.*
_Artinya: “Kami telah memasuki waktu
pagi dan kerajaan hanya milik Allah,
segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah
(yang berhak disembah) kecuali Allah
semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah
kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah
Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.
Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu
kebaikan di hari ini dan
kebaikansesudahnya. Aku berlindung
kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan
kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku,
akuberlindung kepada-Mu dari kemalasan
dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku,
aku berlindung kepada-Mu dari siksaan
di neraka dan siksaan di alam
kubur.” (Dibaca 1 x)_
Faedah: *Meminta pada Allah kebaikan di
Pagi ini dan kebaikan sesudahnya, juga
agar terhindar dari kejelekan dipagi ini
dan kejelekan sesudahnya. Di dalamnya
berisi pula permintaan agar terhindar dari
rasa malas padahal mampu untuk
beramal, juga agar terhindar dari
kejelekan di masa tua. Di dalamnya juga
berisi permintaan agar terselamatkan dari
siksa kubur dan siksa neraka yang
merupakan siksa terberat di hari kiamat
kelak.

📝 HR. Muslim

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA