Menjaga kewajiban – kewajiban kepada Allah (1)
Sebab - sebab pertolongan Allah 12
Segala
puji Allah yang telah memberikan rahmat, hidayah dan Inayah nya kepada kita
semua.
عن أبي العباس عبدالله بن عباس رضي الله عنهما
قال: كنت خلف النبي صلى الله عليه وسلم يوماً، فقال لي: “يا غلام، إنّي أعلمك
كلماتٍ: احفظ الله يحفظك، احفظ الله تجده تجاهك، إذا سألت فاسأل اللهَ، وإذا
استعنت فاستعن بالله، واعلم أن الأمة لو اجتمعت على أن ينفعوك بشيء لم ينفعوك إلا
بشيء قد كتبه الله لك، وإن اجتمعوا على أن يضرّوك بشيء لم يضروك إلا بشيء قد كتبه
الله عليك، رفعت الأقلام وجفت الصحف”، رواه الترمذي وقال: حديث حسن صحيح. وفي
رواية غير الترمذي: “احفظ الله تجده أمامك، تعرّف إلى الله في الرخاء يعرفك في
الشدة، واعلم أن ما أخطأك لم يكن ليصيبَك، وما أصابك لم يكن ليخطئَك، واعلم أن
النصر مع الصبر، وأن الفَرَج مع الكرب، وأنّ مع العسر يسراً”.
Dari
Abul Abbas Abdulloh bin Abbas rodhiallohu ‘anhuma beliau berkata: Suatu hari
aku berada di belakang Nabi sholallahu ‘alaihi wa sallam Lalu beliau bersabda ,
“Nak, aku akan ajarkan kepadamu beberapa patah kata: Jagalah Alloh, Niscaya Dia
akan senantiasa menjagamu. Bila engkau meminta sesuatu, mintalah kepada Alloh,
dan bila engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Alloh.
Ketahuilah, jika semua umat manusia bersatu padu untuk memberikan suatu
kebaikan kepadamu, niscaya mereka tidak dapat melakukannya kecuali dengan
sesuatu yang telah ditulis oleh Alloh bagimu, dan jika semua umat manusia
bersatu padu untuk mencelakakanmu, niscaya mereka tidak dapat mencelakakanmu
kecuali dengan sesuatu yang telah ditulis oleh Alloh bagimu. Pena telah
diangkat dan catatan-catatan telah mengering.” (HR Tirmidzi Dia berkata ,
“Hadits ini hasan shohih”)
Dalam riwayat selain Tirmidzi dengan
redaksi: “Jagalah Alloh, niscaya engkau akan senantiasa mendapati-Nya di
hadapanmu. Kenalilah Alloh di waktu lapang niscaya Dia akan mengenalimu saat
kesulitan, ketahuilah bahwa apa yang ditetapkan luput darimu tidak akan pernah
menimpamu dan apa yang telah ditetapkan menimpamu tidak akan pernah luput
darimu. Ketahuilah bahwa kemenangan itu selalu mengiringi kesabaran, jalan
keluar selalu mengiringi cobaan dan kemudahan itu selalu mengiringi kesusahan.”
Menjaga Alloh
Menjaga Alloh adalah dengan cara menjaga hak-hakNya. Hak-hak Alloh ada dua macam, yaitu hak-hak yang wajib dan hak-hak yang sunnah. Dengan menunaikan kewajiban, dan memelihara sunnah berarti telah menjaga Alloh. Menjaga Alloh dalam batasan yang wajib yaitu menegakan tauhid, dengan cara melaksanakan perintah dan menjauhi larangan. Lebih dari itu adalah sunnah. Manusia berbeda-beda derajatnya dalam menjaga Alloh.
Penjagaan Alloh
Penjagaan Alloh terhadap manusia terwujud dalam dua bentuk, yaitu:
Menjaga urusan dunianya, dalam bentuk menyehatkan badanya, melapangkan rezekinya, menjaga anak dan istrinya, dan lain-lain.
Menjaga urusan agamanya. Poin ini lebih penting dan lebih bernilai dari pada poin sebelumnya. Bentuk penjagaannya berupa: hatinya bersih dari kotoran syubhat, senantiasa terikat dengan Alloh, penuh rasa harap kepada-Nya, senantiasa bertaubat kepada-Nya, dan anggota badanya terbebas dari memperturutkan hawa nafsu.
Melalaikan menjaga Alloh
dapat berakibat hilangnya penjagaan Alloh terhadap dirinya.
Hanya Meminta Kepada Alloh
Hukum meminta hanya kepada Alloh ada dua macam:
Wajib, yaitu meminta sesuatu yang tidak bisa melakukannya kecuali Alloh. Inilah tauhid dalam meminta di mana jika dipalingkan kepada selain Alloh hukumnya syirik.
Sunnah, yaitu dalam hal yang manusia mampu untuk melakukannya dan dia mampu melakukan sendiri tanpa bantuan.
Hanya Meminta Kepada Alloh
Hukum meminta hanya kepada Alloh ada dua macam:
Wajib, yaitu meminta sesuatu yang tidak bisa melakukannya kecuali Alloh. Inilah tauhid dalam meminta di mana jika dipalingkan kepada selain Alloh hukumnya syirik.
Sunnah, yaitu dalam hal yang manusia mampu untuk melakukannya dan dia mampu melakukan sendiri tanpa bantuan.
TAWAKAL
Makna tawakal kepada Alloh adalah mengambil sebab yang
diperintahkan kemudian menyerahkan urusannya kepada-Nya. Tawakal kepada Alloh
merupakan wujud keimanan yang sangat penting, bahkan merupakan wujud keimanan
para nabi. Dan tawakal kepada makhluk adalah perbuatan yang sangat tercela.
Sekalipun makhluk mampu untuk melakukan apa yang kita inginkan, kita tidak
boleh bertawakal kepadanya.
Sabar
Dan Ridho
Sabar,
khususnya ketika mendapatkan kesulitan adalah menjaga hati dari menggerutu,
menjaga lisan dari berkeluh kesah dan menjaga diri dari perbuatan yang
terlarang. Ketika tertimpa musibah, di samping wajib untuk bersabar, juga
disunahkan untuk ridho bahkan jika mampu, bersyukur.
Ridho
terhadap musibah adalah yakin bahwa akibat dari musibah tersebut baik baginya,
maka tak ada perasaan seandainya musibah tersebut tidak datang. Adapun ridho
yang hukumnya wajib yaitu ridho terhadap perbuatan Alloh yang telah
mendatangkan musibah.
Dan ketahuilah, telah
shahih dari Nabi, bahwa beliau bersabda :
مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَقُولُ حِينَ يُصْبِحُ وَحِينَ يُمْسِي ثَلَاثَ مَرَّاتٍ
“Tidaklah seorang muslim membaca
(dzikir berikut) saat ia memasuki pagi hari sebanyak tiga kali dan di sore hari
tiga kali:
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا،
Aku Rela Allah
sebagai Rabb
وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا
Islam sebagai agama
وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا.
dan Muhammad
sebagai nabi (yang diutus oleh Allah).”
إِلَّا كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يُرْضِيَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
kecuali Allah
pasti untuk meridlainya pada hari kiamat.”
(HR. Imam
Ahmad, Abu Daud, dan Ibnu Majah dengan sanad yang hasan)
bersambung
Komentar
Posting Komentar