Lanjutan Faidah bab 1 Syarah Kitabul Iman Shahih Bukhari


๐Ÿ“š

Surat Umar bin Abdul Aziz yang dinukil disini oleh Imam Bukhori, diriwayatkan dengan sanad yang bersambung oleh Imam Ibnu Abi Syaibah dalam Mushonafnya (7/229) dan Al Iman (no. 131) serta  Imam Al-Lalikai dalam Syaroh Ushul ‘Itiqodnya (no. 1260) semuanya dari jalan Jariir bin Haazim dari Isa bin ‘Aashim dari ‘Adiy bin ‘Adiy. Semua perowinya dinilai tsiqoh oleh Al Hafidz dalam At Taqribnya. Umar bin Abdul Aziz adalah seorang Tabi’I mulia, yang dijuluki sebagai Kholifah yang ke-5, karena beliau menjalankan pemerintahan secara adil. Karena ini adalah perkataan Umar bin Abdul Aziz yang termasuk tingkatan Tabi’I, maka haditsnya dinamakan dalam ilmu Mustholah Hadits sebagai hadits “Maqtu” Kewajiban-kewajiban Iman adalah perkara yang Allah dan Rosul-Nya mewajibkannya kepada manusia, seperti rukun Islam dan rukun Iman.

 Syariat-syariat Iman adalah keyakinan agama ini, Imam Bukhori diakhir bab ini menulis penafsiran dari Mujahid, bahwa syariat adalah agama yang satu (yaitu Islam) dan juga menukil pendapat Ibnu Abbaas bahwa Syariat adalah jalan (metode). Batasan-batasan Iman adalah sesuatu yang dilarang oleh Allah, baik berupa larangan berbuat syirik, melakukan dosa besar sampai dosa yang kecil. Sunah-Sunah Iman adalah Amalan yang disunahkan oleh Allah dan Rosul-Nya sebagai tambahan bagi hamba-Nya.

 Barangsiapa yang menyempurnakan semua hal tersebut, berarti ia telah mendapatkan Iman yang sempurna, namun barangsiapa yang masih kurang dalam merealisasikan hal tersebut, maka Imannya belum sempurna.  Allah Subhanahu wa Ta’alaa membagi hamba-hambanya yang beriman menjadi 3 (tiga) tingkatan, yaitu :

“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar”. (QS Faathir : 32)

Imam Ibnu Katsir menjelaskan makna ayat ini dalam tafsirnya : “Allah mengelompokkan hamba-Nya menjadi tiga kelompok, (yang pertama-peny.) terdapat dalam Firman-Nya “diantara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri”. Yaitu orang-orang yang meremehkan untuk mengerjakan sebagian perbuatan wajib dan melakukan sebagian perbuatan haram. (yang kedua -peny.) terdapat dalam Firmannya, “dan diantara mereka ada yang pertengahan”, yaitu orang-orang yang menunaikan kewajiban-kewajiban dan meninggalkan perbuatan-perbuatan haram, sering meninggalkan sebagian perkara-perkara Mustahab (sunnah) dan mengerjakan sebagian perkara yang dimakruhkan. (yang ketiga –peny.) terdapat dalam Firman-Nya “diantara mereka ada yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah”, yaitu orang-orang yang mengerjekan perbuatan wajib dan mustahab (sunnah) serta meninggalkan perbuatan haram dan makruh juga sebagian pekerjaan mubah”.

In syaa Allah dilanjutkan

Baarakallahu fiikum

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA