Masih lanjut Faidah


๐Ÿ“š Penjelasan Bab 1 Kitabul Iman

๐Ÿ“–

Surat Al Ahzab ayat 22, Allah berfirman : {Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan}. Imam Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya : “Makna Firman-Nya {dan yang demikaian itu tidaklah menambah kepada mereka}, yaitu keadaan pada waktu itu yang begitu genting dan berat (pada saat terjadinya perang Ahzab dengan gabungan kaum Musryikin, Munafiqin dan Kafirin.). hal ini tidaklah menambah keadaan mereka (kaum mukminin), kecuali bertambah keimanan mereka kepada Allah dan ketundukan, yakni kepatuhan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan ketaatan kepada Rosul-Nya”.

 3. Cinta dan benci dijalan Allah adalah tanda dari keimanan. Perkataan ini adalah potongan sabda Nabi Shollallahu alaihi wa Salam yang diriwayatkan oleh Imam Thobroni dalam  Mu’jam Kabirnya (no. 11372) dan Imam Al Baghowi dalam Syarhus Sunnah (6/294).
 Syaikh Albani menilainya Hasan Lighoirihi dengan penguat dari jalan-jalan lainnya (lihat Silisilah Hadist Shohihah no. 998).

Dari Ibnu Abbaas Rodhiyallahu anhu, ia berkata : “Rosulullah Shollallahu alaihi wa Salam bertanya kepada Abu Dzar Rodhiyallahu anhu, Wahai Abaa Dzar apakah ikatan iman yang paling kuat? Abu Dzar menjawab, Allah dan Rosul-Nya yang lebih mengetahuinya. Nabi Shollallahu alaihi wa Salam bersabda : “Saling loyalitas dijalan Allah, cinta dijalan Allah dan benci dijalan Allah”.

Dari hadits ini, kita juga dapat mengambil faedah bahwa Iman itu bertambah dan berkurang, karena perkara cinta dan benci bertambah dan berkurang pada diri seseorang berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Seperti senantiasa mentauhidkan Allah akan menumbuhkan rasa cinta yang besar kepada Allah, dibandingkan mereka yang bergelimang dalam kesyrikan kepada Allah,

Robbunaa berfirman :  “Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka  mencintaii Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah”. (QS. Al Baqoroh : 165) Begitu juga, jika seseorang senantiasa istiqomah dengan jalan yang lurus, ia akan membenci kekufuran dan semua kefasikan yang tidak sesuai dengan jalan (batasan-batasan dari) Allah.

๐Ÿ–Œ In syaa Allah akan dilanjutkan

Baarakallahu fiikum

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA