Jauhi Fitnah Syubhat

Syaikh Al-'Allamah Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i berkata:

وأنا لست ضامنا ألا أتغير وكل أحد لا يستطيع أن يضمن نفسه من التغير

"Aku tidak pernah menjamin diriku tidak akan berubah (menyimpang) dan semua orang tidak ada yang mampu menjamin dirinya selamat dari penyimpangan." (Tuhfatul Mujib hal. 143)

Di antara nikmat yang paling besar di masa-masa fitnah seperti sekarang adalah bila Allah menjauhkan diri kita dari fitnah syubhat yang dapat merusak ilmu dan pemahaman.

Syubhat artinya samar alias tidak jelas antara yang haq dan yang batil, antara yang ma'ruf dan yang munkar. Terkait hal ini Nabi shollallahu 'alaihi wasallam telah mengingatkan bahwa syubhat adalah perkara yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang. Yakni umumnya manusia tidak mengerti perkara yang samar kecuali orang-orang yang diberi tawfiq oleh Allah. Namun siapa saja yang berusaha menjauhi syubhat maka dia telah menyelamatkan dirinya dan agamanya.

Akan tetapi manusia punya kelemahan yang seringnya tidak disadari, yaitu baik sangka yang berlebihan terhadap dirinya sehingga merasa aman dari syubhat, lalu mendatangi perkara yang syubhat itu dengan banyak alasan yang sebetulnya dibuat-buat oleh syaithon untuk mengaburkan pemahaman dan menyeret manusia kepada kebinasaan.

Bukankah di antara ahlul ilmi dulu dan belakangan ada yang menyimpang dari sunnah lalu membela paham-paham bid'ah karena bermula dari syubhat? Semoga dapat menjadi ibroh bagi kita agar mampu melihat segala persoalan dengan bashiroh (ilmu dan pemahaman), bukan dengan bashor (mata kepala) yang acapkali mengundang kekaguman dan memperdaya.

Dan semoga Allah melindungi kita dari fitnah-fitnah yang membinasakan seperti fitnah talawwun (berubah-ubah seperti bunglon) dalam beragama sebagaimana yang telah diperingatkan Ibrohim An-Nakho'i (96 H):

كانوا يكرهون التلون في الدين

"Dahulu para Salaf membenci sikap talawwun dalam beragama." (Jami' Bayanil 'Ilmi 1771 - Al-Hafidzh Ibnu Abdil Barr)

Karena sikap berubah-ubah dan bermain-main dalam agama kata Imam Malik seperti penyakit kronis yang sulit obatnya, nas'alulloohas salaamah wal 'aafiyah.
___________________________________

✍ Fikri Abul Hasan

http://t.me/manhajulhaq

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA