PERSIAPAN MENYAMBUT RAMADHAN

**

Ramadhan bulan penuh kebaikan yang untuk masuk kedalamnya perlu persiapan.
Suatu amalan yang besar akan memerlukan persiapan yang besar pula.
Jika di kiaskan,  bagaikan seseorang yang akan melakukan perlombaan Lari cepat, maka sebelum pertandingan seorang atlet akan tekun dan terus melakukan persiapan/latihan hingga sampai waktunya dia bertanding maka hasil yang diperolehnya juga maksimal, sebaliknya jika dirinyabtidak ada persiapan/latihan maka sudah pasti dirinya akan terkalahkan

Sebahagian dari kaum muslimin, diawal Ramadhan mereka sangat bersemangat melalukan amalan, tapi semakin berjalan dan berakhir Ramadhan maka semakin kendor semangat mereka untuk terus beramal. Padahal puncak amalan yang merupakan puncak kebaikan itu berada di akhir Ramadhan. Ini karena kurangnya persiapan (di bulan Sya'ban) untuk menyambut Ramadhan

Dari ‘Aisyah Radhiyallahu 'anha, beliau mengatakan,

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ ، وَأَحْيَا لَيْلَهُ ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ

_“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), beliau mengencangkan sarungnya (untuk menjauhi para istri beliau dari berjima’), menghidupkan malam-malam tersebut dan membangunkan keluarganya.”_
(HR. Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174)

Artinya  mengerahkan segala kemampuan untuk meraih kemuliaan tertinggi , kebaikan terhebat, yang setiap manusia menginginkannya.
Siangnya di isi dengan puasa, dan malamnya juga di hidupkan dengan sholat malam, dzikir, mendekatkan diri kepada Allah.

Inilah hakikat Ramadhan, supaya bisa maksimal di akhir, maka harus maksimal pencapaian di awal dan pertengahan Ramadhan. supaya pencapaian bisa maksimal di awal Ramadhan maka maksimalkan persiapan saat memasuki Ramadhan  (dibulan Sya'ban).

*Dan diantara persiapan memasuki Ramadhan :*

*1⃣. Siapkan ilmu*
Ilmu adalah penentu suatu amalan.
Pelajari berbagai ilmu yang berkaitan dengan Ramadhan, seperti hal yang di haromkan, dibolehkan, di sunnahkan, di makruhkan ketika seseorang berpuasa.

*2⃣. Mulai memperbanyak puasa sunnah.*
Saat memperbanyak  puasa, maka akan melatih diri mendapatkan segala kebaikan dan keutamaan yang terdapat di bulan syaban. Maka jangan di tanya kebaikan yang akan di dapatkan di dalam Ramadhan

Sekali bertemu Ramadhan maka akan melahirkan perbedaan amalan yang sangat berbeda, jika di bandingkan tidak bertemu Ramadhan 

Sebuah hadis yang diriwayatkan dari sahabat Thalhah bin Ubaidillah diterangkan bahwa ada dua orang shahabat, keduanya bersaudara. Salah seorang dari keduanya berangkat perang. Ia adalah orang yang lebih bersemangat dalam beramal dibanding saudaranya. Kemudian ia pun mati syahid. Sementara yang satu lagi masih diberi umur panjang hingga satu tahun setelah saudaranya tersebut syahid.
Beberapa waktu kemudian Thalhah radhiallahu ‘anhu bermimpi melihat bahwa laki-laki yang meninggal dunia belakangan lebih tinggi derajatnya. Lalu keesokan harinya, Thalhah menceritakan mimpinya kepada orang-orang, dan mereka pun heran. Lalu menyanyakan perihal tersebut kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Mendapat pertanyaan tersebut, Rasulullah pun bertanya, “Bukankah orang ini hidup satu tahun setelahnya dan mendapatkan bulan Ramadhan lalu ia berpuasa? Mereka menjawab, ‘Betul,’ Bukankah Ia juga telah mengerjakan shalat ini dan itu dengan beberapa sujud dalam setahun?” Mereka menjawab, “Betul,” Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kembali bersabda:

فَمَا بَيْنَهُمَا أَبْعَدُ مِمَّا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ

_“Sungguh, sangat jauh perbedaan antara keduanya (dalam kebajikan) bagaikan antara langit dan bumi.”_
(HR. Ibnu Majah, no; 3925, Ahmad, no: 1349, hadis dari Thalhah bin Ubaidillah dan dishahihkan oleh Al-Albani)

Makna hadis di atas adalah keberkahan umur seseorang yang mendapati bulan Ramadhan. sehingga dengan seperti itu ia berkesempatan untuk mendapatkan perolehan pahala yang lebih banyak
*Inilah kemuliaan berjumpa dengan Ramadhan*

*3⃣. Perbanyak membaca Al Qur'an*
Ramadhan adalah bulan puasa sekaligus Bulannya Al-Quran
Rasu

lullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam telah bersabda :

اقرأوا الْقُرْآن فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْم الْقِيَامَة شَفِيعًا لأَصْحَابه  (رواه مسلم)

“Bacalah Al-Quran, kelak ia akan datang di Hari Kiamat memberi syafaat kepada para pembacanya.” (HR. Muslim).

Khusus untuk bacaan Al Qur'an , maka milikilah bacaan yang melahirkan ketaqwaan, Sebagaimana puasa yang melahirkan ketaqwaan.

Dengan puasa maka akan lahir kecintaan, harapan, takut, pembesaran kepada Allah Ta'ala, begitu pula saat membaca Al Qur'an maka akan lahir pula kecintaan, pembesaran kepada Allah Ta'ala.Tapi dengan syarat rubahlah cara membaca Al Qur'an yang dulunya dengan sekedar membaca saja tapi  tidak memahami apa yang dibaca. Bacalah Al Qur'an itu dengan mentadabburinya, melihat terjemahannya lalu telaah dan fikirkan maksud dari apa yang di baca dari Al Qur'an

Al Qur'an itu adalah pedoman hidup, tapi bagaimana bisa Al Qur'an menjadi pedoman hidup jika hanya sekedar di baca dan tidak diketahui artinya, dipahami maknanya.

Dalam Ramadhan ada 1 malam yang amalan dalam malam itu lebih baik dari seribu bulan (ini ukuran terkecilnya), itulah Lailatul  Qadr.

Allah Tabaaraka wa Ta’aalaa berfirman dalam surat al-Qadr:

وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْر ِلَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

_“Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seri-bu bulan.”_
[QS al-Qadr/97: 2-3]

firman Allah Jalla wa ‘Alaa:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ

_“Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al Qur'an) pada suatu malam yang diberkahi.”_
[QS ad-Dukhaan/44: 3]

Apa sebab begitu mulianya malam ini...??
Sebab turun pada malam itu Al Qur'an .

*Bagaimana menjadikan bacaan Al Qur'an itu maksimal...??*

*▶. Miliki hati*
Siapkan hati, apapun yang lahir dari Al Qur'an maka terima . Isi hati dengan ilmu Al Qur'an.
Sehebat penerimaan terhadap Al Qur'an itu diatas keyakinan bahwa bukan Al Qur'an itu bukan sembarang kalimat, Al Qur'an itu Kalamullah (Firman Allah Ta'ala) sehingga hal ini akan menimbulkan keyakinan pengagungan, pembesaran, pemuliaan kepada Allah yang menurunkan Al Qur'an

*▶. Pasang pendengaran*
Biar hati  siap menerima ilmu Al Qur'an, tapi jika tidak ada pendengaran sebagai jalur masuknya Ilmu ini, maka ilmu tsb tidak akan sampai kedalam hati sebab jalurnya tertutup.Makanya buka jalur (pendengaran) itu.

*▶. Hadirkan hati*
Kadang orang yang sudah menyiapkan hati  dan pendengarannya tapi hatinya lalai, tidak konsentrasi pada apa yang dibaca, maka  tidak akan maksimal bacaan Al Qur'annya dan ilmu yang akan di dapatnya.

=========================
_Wallahu 'alam_

Dari Abu Bakrah , Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
... لِيُبَلِّغ الشَّاهِدُ مِنْكُمْ الْغَائِبَ...

_...(Maka) Hendaklah yg hadir menyampaikan kepada yg tak hadir..._
(HR. Bukhari; 102)

�� Abdullah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA