Jumlah nabi dan rasul

Disebutkan  dalam  sebuah  hadits  bahwa  rasul-rasul Allah  berjumlah  sekitar  300  sampai  319.  Hal  itu dikatakan  oleh  rasulullah  shallallahu  alaihi  wasallam ketika  beliau  ditanya  tentang  berapa  jumlah  rasul.  Beliau mengatakan:  “Tiga  ratus  lima  belas  banyaknya.”  (HR. Hakim).

Namun, Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah mengatakan", tidak ada riwayat yang shahih mengenai jumlah ini.

Adapun  jumlah  nabi  lebih  banyak  dari  itu.  Di  antara mereka ada  yang  dikisahkan   Allah  kepada  kita  dalam  AlQuran,  dan  di  antara  mereka  ada  yang  tidak  dikisahkan.

Allah  telah  menyebutkan  nama-nama  25  nabi  dan  rasul dalam  Al-Qur’an. Allah  berfirman:
“Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu.” (QS.An-Nisa:164).

Dan Allah berfirman:
“Dan  itulah  hujjah  Kami  yang  Kami  berikan  kepada Ibrahim  untuk  menghadapi  kaumnya.  Kami  tinggikan siapa  yang  Kami  kehendaki  beberapa  derajat. Sesungguhnya  Tuhanmu  maha  bijaksana  lagi  maha mengetahui.  Dan  Kami  telah  menganugerahkan  Ishak dan  Ya’qub  kepada-nya.  Kepada  keduanya  masingmasing  telah  Kami  beri  petunjuk,  dan  kepada  Nuh sebelum  itu  (juga)  telah  Kami  beri  petunjuk,  dan  kepada sebahagian  dari  keturunannya  (Nuh)  yaitu  Daud, Sulaiman,  Ayyub,  Yusuf,  Musa  dan  Harun.  Demikianlah Kami  memberi  balasan  kepada  orang-orang  yang berbuat  baik.  Dan  Zakaria,  Yahya,  Isa  dan  Ilyas. Semuanya  termasuk  orang-orang  yang  shaleh.  Dan Ismail,  Alyasa’,  Yunus  dan  Luth  masing-masing  Kami lebihkan  derajatnya  di  atas  umat  (di  masanya).  (Dan Kami  lebihkan  pula  derajat)  sebagian  dari  bapak-bapak mereka,  keturunan  mereka  dan  saudara-saudara  mereka. Dan  Kami  telah  memilih  mereka  (untuk  menjadi  nabinabi  dan  rasul-rasul)  dan  Kami  menunjuki  mereka    ke jalan  yang  lurus.”  (QS.Al-An’am:83-87).

Demikian  pula  Allah  subhanahu  wata’ala  telah melebihkan  derajat  sebagian  nabi-nabi  di  atas  sebagian yang  lain,  sebagaimana  dalam  firman-Nya: “Dan  sesungguhnya  telah  Kami  lebihkan  sebagian nabi-nabi  itu  atas  sebagian  (yang  lain).”  (QS.Al-Isra’: 55).

Sebagaimana Allah subhanahu wata’ala juga melebihkan sebagian rasul-rasul atas sebagian yang lain, dalam firman-Nya:�� “Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain.” (QS.Al-Baqarah: 253).

Dan yang paling utama di antara mereka adalah rasul-rasul ulul azmi. Mereka adalah Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan nabi kita Muhammad shallalahu alaihi wasallam. Allah berfirman: “Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati (ulul ‘azmi) dari rasul-rasul telah bersabar.” (QS.Al-Ahqaf : 35).

����“Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri), dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putera Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh.” (QS.Al-Ahzab : 7).

Dan Muhammad shallalahu alaihi wasallam adalah rasul terbaik dan penutup para nabi serta imamnya orang-orang yang bertaqwa, pemimpin seluruh anak cucu Adam dan imam para nabi jika mereka berkumpul, dan pembicara mereka jika dalam utusan, pemilik maqam terpuji yang diimpikan oleh orang-orang terdahulu ataupun yang akan datang, pemegang panji pujian dan pemilik telaga di surga, pemberi syafaat manusia di hari kiamat, pemilik wasilah dan keutamaan, Allah mengutusnya dengan membawa syariat dien yang paling utama, dan Dia menjadikan umatnya sebagai umat terbaik dari seluruh umat manusia, dan Allah menghimpun untuknya dan umatnya segala keutamaan dan kebaikan yang belum pernah diberikan untuk umat sebelumnya dan mereka adalah umat paling akhir penciptaannya, akan tetapi paling awal dibangkitkan.

Rasul shallallahu alaihi wasallam bersabda:“Aku diberikan enam kelebihan atas seluruh para nabi.” (Hadits riwayat Muslim).

Beliau juga bersabda:
“Saya  pemimpin  anak  Adam  di  hari  kiamat  dan  di tanganku  lah  panji  pujian,  tanpa  kesombongan.  Tidak seorang  nabipun  di  hari  itu  mulai  dari  Adam  dan  yang datang  sesudahnya,  kecuali  pasti  berada  di  bawah panjiku  di  hari  kiamat.”  (HR.  Ahmad  dan  Tirmidzi). Dan  rasul  yang  terbaik  setelah  Rasulullah  shallallahu alaihi  wasallam  adalah  Ibrahim  alaihis  salam  khalil rahman  (kekasih  yang  maha  pemurah).  Kedua  rasul  inilah sebaik-baik  rasul  ulul  azmi,  kemudian  yang  berikutnya adalah  tiga  rasul  yang  lain.

���� Rukun-rukun Iman, Universitas Islam Madinah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA