Muqaddimah

kitab tauhid

~~~~~~~~~~

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ  اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."
(QS. Az-Zariyat: Ayat 56)

menjelaskan tentang hikmah penciptaan, bukan pengharusan. sehingga kadang terjadi kadang tidak.

ibadah yg dimaksud ialah tauhid. sebagaimana ditafsirkan oleh sebagian salaf.

setiap ibadah yg tidak dibangun di atas tauhid maka batil.

pertentangan yg terjadi antara nabi dan kaumnya ada pada masalah tauhid.

terkandung makna ayat :

وَلَاۤ اَنْـتُمْ عٰبِدُوْنَ مَاۤ اَعْبُدُ 
"dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah,"
(QS. Al-Kafirun: Ayat 3)

~~~~~~~~~~

وَلَـقَدْ بَعَثْنَا فِيْ كُلِّ اُمَّةٍ رَّسُوْلًا اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوْتَ ۚ
"Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang Rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), "Sembahlah Allah, dan jauhilah Tagµt"
(QS. An-Nahl: Ayat 36)

thaghut ialah segala sesuatu yg menyebabkan seorang hamba berbuat melampaui batas (dan ia ridha), baik berupa sesuatu yg diikuti, disembah, atau ditaati. (ibnul qayyim)

hikmah diutusnya rasul :

1. menegakkan hujjah.

رُسُلًا مُّبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ لِئَلَّا يَكُوْنَ لِلنَّاسِ عَلَى اللّٰهِ حُجَّةٌ ۢ بَعْدَ الرُّسُلِ   ؕ  وَكَانَ اللّٰهُ عَزِيْزًا حَكِيْمًا
"Rasul-rasul itu adalah sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar tidak ada alasan bagi manusia untuk membantah Allah setelah rasul-rasul itu diutus. Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana."
(QS. An-Nisa': Ayat 165)

2. rahmat.

وَمَاۤ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّـلْعٰلَمِيْنَ
"Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam."
(QS. Al-Anbiya: Ayat 107)

3. menunjukkan jalan yg akan mengantarkan kepada Allah.

menyerukan tauhid.

kesepakatan para rasul dalam berdakwah kepada tauhid.

agama para nabi adalah satu. yakni secara pondasi dasar agama adalah tauhid, Walaupun syariat ibadah berbeda2 sesuai dgn umat, tempat dan zaman masing2 rasul.

rukun tauhid : nafi dan itsbat. sehingga tidaklah ibadah bisa tegak melainkan dengan 2 rukun ini.

peringatan.. tidak boleh memvonis kafir, musyrik, atau mal'un atas orang yg hanya sekedar melakukan perbuatannya. ada syarat2nya.

~~~~~~~~~~

وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْۤا اِلَّاۤ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا   ؕ  اِمَّا يَـبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَاۤ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَاۤ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik."
(QS. Al-Isra': Ayat 23)

dalam surat al isra dari ayat 22 s/d 39 ada 18 permasalahan,

1.Janganlah engkau mengadakan tuhan yang lain di samping Allah

2.jangan menyembah selain Dia

3.berbuat baik kepada ibu bapak.

4.Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.

5.rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, "Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil."

6.berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; 

7.janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.

8.katakanlah kepada mereka ucapan yang lemah lembut.

9.janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan jangan (pula) engkau terlalu mengulurkannya (sangat pemurah)

10.janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin.

11.janganlah kamu mendekati zina;

12.janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah (membunuhnya), kecuali dengan suatu (alasan) yang benar.

13.janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai dia dewasa,

14.penuhilah janji,

15.sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, timbanglah dengan timbangan yang benar.

16.janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui.

17.janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong

18.janganlah engkau mengadakan tuhan yang lain di samping Allah,

Allah mulai dan tutup dgn larangan berbuat syirik.

لَا تَجْعَلْ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ فَتَقْعُدَ مَذْمُوْمًا مَّخْذُوْلًا
"Janganlah engkau mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, nanti engkau menjadi tercela dan terhina."
(QS. Al-Isra': Ayat 22)

ذٰ لِكَ مِمَّاۤ اَوْحٰۤى اِلَيْكَ رَبُّكَ مِنَ الْحِكْمَةِ   ؕ  وَلَا تَجْعَلْ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ فَتُلْقٰى فِيْ جَهَنَّمَ مَلُوْمًا مَّدْحُوْرًا
"Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhan kepadamu (Muhammad). Dan janganlah engkau mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, nanti engkau dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela dan dijauhkan (dari rahmat Allah)."
(QS. Al-Isra': Ayat 39)

~~~~~~~~~~

وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـئًـا
"Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun"
(QS. An-Nisa': Ayat 36)

ayat ini dikenal dengan ayat huquq asyarah (10 pihak yg wajib ditunaikan haknya)

وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـئًـا    ؕ  وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَ الْمَسٰكِيْنِ وَالْجَـارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَـارِ الْجُـنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَـنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِ  ۙ  وَمَا مَلَـكَتْ اَيْمَانُكُمْ   ؕ  اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرَا 
1."Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. 2.Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua,
3.karib kerabat,
4.anak-anak yatim,
5.orang-orang miskin,
6.tetangga dekat dan
7.tetangga jauh,
8.teman sejawat,
9.ibnu sabil, dan
10.hamba sahaya yang kamu miliki.

ayat ini diawali dengan tauhid, karena seluruh hak yg ada tidak akan bermanfaat kecuali dengannya.

tentang keislaman hakim bin hizam. (hal.54)

~~~~~~~~~~

قُلْ تَعَالَوْا اَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ اَلَّا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْئًـــا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا  ۚ  وَلَا تَقْتُلُوْۤا اَوْلَادَكُمْ مِّنْ اِمْلَاقٍ  ؕ  نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَاِيَّاهُمْ  ۚ  وَلَا تَقْرَبُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ  ۚ  وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَـقِّ    ؕ  ذٰ لِكُمْ وَصّٰٮكُمْ بِهٖ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ
"Katakanlah (Muhammad), "Marilah aku bacakan apa yang diharamkan Tuhan kepadamu. Jangan mempersekutukan-Nya dengan apa pun, berbuat baik kepada ibu bapak, janganlah membunuh anak-anakmu karena miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; janganlah kamu mendekati perbuatan yang keji, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi, janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu mengerti."
(QS. Al-An'am: Ayat 151)

وَلَا تَقْرَبُوْا مَالَ الْيَتِيْمِ اِلَّا بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ حَتّٰى يَبْلُغَ اَشُدَّهٗ   ۚ  وَاَوْفُوْا الْكَيْلَ وَالْمِيْزَانَ بِالْقِسْطِ  ۚ  لَا نُـكَلِّفُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا   ۚ  وَاِذَا قُلْتُمْ فَاعْدِلُوْا وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبٰى   ۚ  وَبِعَهْدِ اللّٰهِ اَوْفُوْا    ؕ  ذٰ لِكُمْ وَصّٰٮكُمْ بِهٖ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ 
"Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, sampai dia mencapai (usia) dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya. Apabila kamu berbicara, bicaralah sejujurnya, sekalipun dia kerabat(mu) dan penuhilah janji Allah. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu ingat.""
(QS. Al-An'am: Ayat 152)

وَاَنَّ هٰذَا صِرَاطِيْ مُسْتَقِيْمًا فَاتَّبِعُوْهُ   ۚ  وَلَا تَتَّبِعُوْا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيْلِهٖ    ؕ  ذٰ لِكُمْ وَصّٰٮكُمْ بِهٖ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ
"Dan sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus. Maka ikutilah! Jang

an kamu ikuti jalan-jalan (yang lain) yang akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa."
(QS. Al-An'am: Ayat 153)

hadits ibnu masud

wasiat Muhammad :

-boleh ungkapan / pengkhabaran semisal ini, yg terlarang adalah memanggil dgn menyebut nama langsung spt "hai Muhammad !".

-yg dimaksud bukanlah wasiat secara tertulis, namun ibnu masud memandang bahwa ayat2 ini mencakup agama secara menyeluruh maka seakan2 itu sebuah wasiat yg bersetempel dari nabi dan diberlakukan seterusnya untuk umatnya.

~~~~~~~~~~

hadits muadz bin jabal

boleh memboncengkan orang lain diatas hewan tunggangan, dengan Syarat tidak memberatkannya.

ketawadhuan nabi, beliau adalah makhluk yg paling mulia, namun beliau pula makhluk yg paling tawadhu, beliau memboncengkan muadz, dengan keledai, padahal kalau mau ada kendaraan lain.

ucapan wallahu wa rasuluhu a'lam (Allah dan rasulNya lebih tau) : boleh dalam urusan syareat, Adapun dlm urusan taqdir maka tidak boleh tapi cukup Allahu a'lam "Allah yg lebih tau".

hak hamba atas Allah : bukan hamba yg mewajibkan Allah, tapi Allah sendiri yg mewajibkan diriNya sebagai keutamaan dariNya atas hamba.

Allah tidak mengadzab hamba yg tidak berbuat syirik : bukan berarti tanpa ibadah.

orang yg tidak beribadah kepada Allah dan tidak berbuat syirik tetap akan diadzab, karena :
1.kandungan dari lafazh "ibad/abd/hamba" ialah seorang yg beribadah.
2.melihat keterkaitan dengan lafazh sebelumnya  mengenai hak Allah atas hamba, "agar mereka beribadah kepadaNya dan tidak berbuat syirik."

disunnahkan sebisa mungkin untuk memberi kabar yg menggembirakan seorang Muslim, dengan ucapan maupun perbuatan, dalam urusan agama maupun Dunia.

boleh menyembunyikan ilmu demi maslahat. ini tidak mutlak. buktinya, nabi memberitau muadz, dan muadz mengkhabarkan hadits ini menjelang wafatnya disaat sahabat banyak yg telah wafat, beliau takut terkena dosa menyembunyikan ilmu, beliau memahami bahwa nabi khawatir manusia terfitnah. jika menyembunyikan ilmu pada kondisi atau dari orang tertentu maka boleh.

ini juga menunjukkan keutamaan muadz, nabi mengkhususkan beliau dengan ilmu ini bahkan memboncengkan beliau di atas keledai.

bersandar dengan berita gembira ini : lalu tidak mewujudkan konsekwensi2nya yg mengaharuskan untuk meninggalkan maksiat, sebab maksiat itu muncul dari hawa nafsu, dan ini termasuk satu macam dari kesyirikan juga.

اَفَرَءَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ اِلٰهَهٗ هَوٰٮهُ وَاَضَلَّهُ اللّٰهُ عَلٰى عِلْمٍ وَّخَتَمَ عَلٰى سَمْعِهٖ وَقَلْبِهٖ وَجَعَلَ عَلٰى بَصَرِهٖ غِشٰوَةً   ؕ  فَمَنْ يَّهْدِيْهِ مِنْۢ بَعْدِ اللّٰهِ    ؕ  اَفَلَا تَذَكَّرُوْنَ
"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan sepengetahuan-Nya, dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya? Maka siapakah yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat)? Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?"
(QS. Al-Jasiyah: Ayat 23)

takut dari sikap bersandar dengan luasnya rahmat Allah, karena akan menyebabkan mafsadah yg besar yaitu merasa aman dari makar Allah.

agungnya permasalahan tauhid ini , sampai nabi mengkhabarkan kepada muadz, dan muadz menganggapnya sebagai kabar gembira.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA