nilai-nilai tauhid dan apakah balasan yang tersedia bagiku jika berhasil melakukannya


*[PENTING] Bagaimana saya menerapkan nilai-nilai tauhid dan apakah balasan yang tersedia bagiku jika berhasil melakukannya?*

*Pertanyaan*
Apakah mungkin seorang hamba merealisasikan tauhid kepada Allah ta’ala?

*Jawaban*
Segala puji hanya untuk Allah. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah .ﷺ

Saudaraku –semoga Allah senantiasa menjaga anda-, anda telah bertanya tentang satu perkara yang besar. Suatu perkara yang sungguh mudah untuk diamalkan bagi mereka yang dimudahkan Allah untuk mengamalkannya. Kita memohon kepada Allah agar memudahkan diri kita dan saudara-saudara kaum muslimin untuk melakukan setiap kebaikan.

Ketahuilah, merealisasikan tauhid hanya dapat terwujud dengan jalan mengaktualisasikan kandungan dua kalimat syahadat, yaitu persaksian bahwa tidak ada sembahan yang benar selain Allah semata dan bahwa Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah utusan Allah.

⚠ Aktualisasi dua kalimat syahadat ini memiliki dua tingkatan, yaitu *tingkatan yang wajib* dan *tingkatan yang mustahab*.

📌 *Tingkatan yang wajib* dapat terealisasi dengan melakukan tiga hal sebagai berikut:

1⃣ Meninggalkan semua bentuk syirik, baik syirik besar (akbar), syirik kecil (asghar), maupun syirik yang tersembunyi (khafiy);

2⃣ Meninggalkan semua bentuk bid’ah; dan

3⃣ Meninggalkan semua jenis kemaksiatan.

📌 Sementara itu, *tingkatan yang mustahab* adalah tingkatan dimana terjadi perbedaan keutamaan dan rivalitas (perlombaan) di antara manusia, yaitu bersaing agar di dalam hati tidak terdapat sedikitpun orientasi dan kebergantungan kepada selain Allah Ta’ala. Dengan demikian, hatinya berorientasi secara total kepada Allah Ta’ala, tanpa berpaling kepada yang lain. Ucapannya untuk Allah, perbuatan dan ibadahnya untuk Allah. Bahkan segala gerak-gerik hatinya hanya untuk Allah semata. *Sebagian ulama menerangkan bahwa tingkatan ini dicapai dengan meninggalkan segala sesuatu yang pada asalnya mubah karena khawatir dapat menjerumuskan pada perbuatan dosa atau kerugian di akhirat*. Dan hal tersebut mencakup amalan hati, lisan, dan anggota badan.

Seseorang yang ingin merealisasikan kedua tingkatan di atas wajib mempersiapkan:

1⃣ *Ilmu*
Jika tidak memiliki ilmu bagaimana mungkin seseorang dapat merealisasikan tauhid dan mengamalkan sesuatu yang tidak diketahui dan dipahami. Setiap mukallaf wajib mempelajari tauhid sehingga dapat memperbaiki keyakinan, perkataan, dan perbuatannya. Selain hal tersebut, maka mengilmuinya sekedar dianjurkan;

2⃣ *Membenarkan dan meyakini dengan kuat terhadap segala kabar dan ucapan yang berasal dari Allah dan Nabi-Nya shallallahu ‘alayhi wa sallam*

3⃣ *Tunduk dan taat terhadap ketentuan Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alayhi wa sallam dengan cara melaksanakan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya*.
Semakin banyak manusia dalam merealisasikan perkara-perkara di atas, maka semakin kuat pula tauhidnya kepada Allah dan semakin besar pahala yang akan dia peroleh.
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam telah menjelaskan kepada kita bahwa barangsiapa yang mampu merealisasikan derajat tauhid yang paling tinggi, maka dia akan digolongkan bersama 70.000 orang yang masuk surga tanpa hisab. Kita memohon keutamaan dari Allah Ta’ala.

-bersambung-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA