Shalat Adalah Amalan Penolong Terbesar

Bulletin
Shafar-rajab 1440 H/November 2018M

Sebab-sebab Pertolongan Allah (14)

"Meminta pertolongan dengan sabar dan shalat”

Jangan pernah merasa tangguh dan hebat sedikit pun dengan diri sendiri. Ingat, bahwa kita ini adalah makhluk yang lemah. Kalau bukan karena pertolongan Allah kita tidak apa-apanya. Kewajiban kita minta tolong kepada Allah dalam setiap langkah hidup. Memohon dan selalu merengek-rengek di hadapan-Nya sembari mengerjakan amal kebajikan, di antaranya dengan sabar dan shalat, Allah berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. (QS. Al-Baqarah: 153)

Menurut tafsir Syekh Abdul Qadir al- Jailany bahwa orang yang ingin minta pertolongan dalam menghadap (tawajjuh) dan mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah harus melalui dua hal:
Pertama, bersabar dari menahan segala keinginan thdp kenikmatan jasmani dan warna warni kesenangan duniawi.
Kedua, shalat dlm pengertian hakikat yaitu condongnya hati utk ingat kpd Allah dan berpaling dari segala sesuatu selain Allah.

Karena itu, jangan sampai meremehkan perintah meminta pertolongan kpd Allah. Karena utk meraih kualitas shalat dlm pengertian hakikat sangat berat sekali kecuali orang-orang yg hatinya khusu' dan memiliki sikap tawadhu'. Mereka adalah orang yg dlm ibadahnya seolah-olah menyaksikan Allah secara yakin dan mereka senantiasa mengembalikan pandangannya kepada Allah.

Qs. Albaqarah : 46
(الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلَاقُو رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ)
Artinya: (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan (meyakini) bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.

Allah menjelaskan karakteristek manusia yang khusyu' melalui ayat ini. Mereka ialah orang yang meyakini dengan imaniyah yang sempurna bahwasanya mereka pasti akan bertemu dengan Rabb yang telah menciptakan dirinya, memberi ia rizki, dan begitu banyak nikmat selama di dunia. Rabb itu ialah Allah, tempat kembali semua ruh dan kelak di akhirat semua persoalan akan diselesaikan seadil-adilnya. Kalimat 'zhan' (الظن) dalam lafaz ayat ini bukan bermakna 'sangkaan' akan tetapi keyakinan (اليقين). Ibnu Jarir berkata: Dalam bahasa Arab, terkadang menggunakan kata _zhan_ yang bermakna yakin dan _zhan_ yang bermakna sangkaan (Ibn Katsir). Adapun pendapat jumhur( mayoritas) ulama _zhann_ dalam ayat ini bermakna yakin.

Menjadikan shalat sebagai penolong untuk mengapai kebaikan dunia dan akhirat. Bahkan, Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan:
“Shalat adalah penolong terbesar untuk menggapai kemaslahatan dunia dan akhirat serta penolong terbesar untuk menolak mafsadat dunia dan akhirat.” (Zadul Ma’ad: 4/209)
Oleh sebab itu, jangan pernah melalaikan shalat sedikit pun. Jadikanlah shalat itu sebagai bagian tak terpisahkan dalam hidup. Penolong untuk mencapai cita-cita kebaikan dunia dan akhirat. Tidak ada kebaikan dari kesuksesan tanpa shalat. Seorang yang berhasil tapi melalaikan atau bahkan tidak shalat adalah istijrad dari Allah, tunggu saja pembalasan-Nya.
Jika penghuni surga sudah masuk ke surga, Allah berkata kepada mereka: Apakah kalian menginginkan sesuatu nikmat kutambahkan untuk kalian? Mereka menjawab: Bukankah Engkau telah memutihkan wajah kami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke surga, dan menyelamatkan kami dari neraka? Rasulullah bersabda: Kemudian Allah membuka hijab-Nya, maka mereka tidak diberi sesuatu yang lebih mereka sukai dari pada kenikmatan melihat Allah Azza Wa jalla,.(HR Muslim)

Sabar Terhadap Takdir Allah Adalah Bagian Dari Iman Kepadanya

Sabar terhadap cobaan termasuk iman kepada Allah SWT. Kita dilarang untuk bersikap marah dan tidak sabar atas cobaan ketika diuji oleh Allah SWT. Dan Allah SWT akan memberi pahala bagi orang yang ridla atas ujian dan cobaan.

“Tiada suatu musibah yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. At Taghobun, 11)

‘Al Qomah menafsirkan Iman yang disebutkan dalam ayat ini dengan mengatakan : “Yaitu : orang yang ketika ditimpa musibah, ia meyakini bahwa itu semua dari Allah, maka ia pun ridho dan pasrah (atas takdirNya).
Ayat ini menunjukkan tentang keutamaan sabar atas segala takdir Allah yang pahit, seperti musibah dan menunjukkan bahwa amal termasuk dalam pengertian iman.

Diriwayatkan dari Anas Radhiallahu’anhu sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
إذا أراد الله بعبده الخير عجل الله له بالعقوبة في الدنيا، وإذا أراد بعبده الشر أمسك عنه بذنبه حتى يوافي به يوم القيامة "
“Apabila Allah menghendaki kebaikan pada seorang hambanya, maka Ia percepat hukuman baginya di dunia, dan apabila Ia menghendaki keburukan pada seorang hambanya, maka Ia tangguhkan dosanya sampai ia penuhi balasannya nanti pada hari kiamat.”(HR. Tirmidzi dan Al Hakim)
Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
“Sesungguhnya besarnya balasan itu sesuai dengan besarnya ujian, dan sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala jika mencintai suatu kaum, maka Ia akan mengujinya, barang siapa yang ridho akan ujian itu maka baginya keridhoan Allah, dan barang siapa yang marah/benci terhadap ujian tersebut, maka baginya kemurkaan Allah” (Hadits hasan menurut Imam Turmudzi).

Dari keterangan diatas ada tanda apabila Allah menghendaki kebaikan kepada hamba-Nya, tanda apabila Allah menghendaki keburukan kepada hamba-Nya, dan tanda kecintaan Allah kepada hamba-Nya.

Facebook: Mutiara Ar-Risalah ,
Wa: 085703330418 (Rizky Ramadhan), t.me/mutiaraArrisalah

Mari bersama dalam surga dunia untuk surga akhirat dengan berdonasi ke rekening kami di Bank BJB. Dengan no: 0076961565100,
Atas Nama Rizky Ramadhan, baarakallahu fiikum

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA