Sabda Nabi : “Saya adalah orang yang paling tahu tentang Allah”


๐Ÿ“š Syarah Shahih AlBukhari Kitabul Iman

๐Ÿ“– Bab 13

.

Dan sesungguhnya ma’rifat adalah perbuatan hati, berdasarkan Firman Allah   : “tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja (untuk bersumpah) oleh hatimu”.(QS. Al Baqoroh (2) : 225)
 Penjelasan : Kaitannya dengan bab Iman adalah bahwa perbuatan hati yaitu pembenaran terhadap keimanan kepada Allah termasuk hal dasar yang harus dimiliki oleh seorang Mukmin. Dan tentunya Rosulullah Shollallohu 'Alaihi wa Sallam adalah Mukmin yang paling utama dimuka bumi, sehingga Beliau adalah orang yang paling mengenal Robbnya Allah Subhanahu wa Ta'ala. Syaikh As-Sa’di berkata dalam tafsirnya ketika menafsirkan ayat ini :
“Allah tidak menghukum apa yang diucapkan lisan-lisan kalian tentang sumpah secara nyata yang mana seorang hamba tidak memaksudkannya secara sengaja dalam hatinya. Namun semua itu adalah sekedar ucapan yang biasa dilakukan seperti ucapan seseorang didalam menawar harga “tidak demi Allah” atau “Iya demi Allah” atau juga seperti bersumpah terhadap kejadian yang lampau yang ia menyangka dirinya benar. Allah hanya menghukum sumpah yang disengaja oleh hatimu”.

Penjelasan Hadits :

1. Hadits ini menunjukkan kemudahan syariat Islam. Allah berfirman :  “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu”. (QS. Al Baqoroh : 185).

2. Para sahabat Rodhiyallohu 'Anhum ajmain adalah generasi terbaik yang senantiasa berlomba-lomba dalam kebaikan, maka tatkala diberikan kepada mereka amalan yang mereka anggap terlalu ringan, mereka meminta untuk dilebihkan. Allah berfirman tentang mereka :                    “Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS. Al Baqoroh (2) : 148). Dan kiblat umat ini dalam cara beragama adalah kepada Rosulullah Shollallohu 'Alaihi wa Sallam dan para sahabatnya Rodhiyallohu 'Anhum, Firman-Nya :                          “Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar”. (QS. At Taubah (9) : 100).

3. Hadits ini menunjukkan kemaksuman Nabi Shollallohu 'Alaihi wa Sallam, karena beliau menyetujui (taqrir) perkataan para sahabatnya, bahwa Beliau Shollallohu 'Alaihi wa Sallam telah Allah ampuni dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.

4. Amalan sebanyak dan sebaik apapun menurut pandangan manusia yang tidak ada perintahnya dari Nabi Shollallohu 'Alaihi wa Sallam, maka kesia-sian dan amalannya tertolak. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :  “Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan”. (QS. Al Furqon (25) : 23). Rosulullah Shollallohu 'Alaihi wa Sallam bersabda : Barangsiapa yang beramal dengan amalan yang tidak adanya peritah dari kami maka amalannya tertolak”. (HR. Muslim (no. 4590).
5. Hadits ini menunjukkan keutamaan Beliau Shollallohu 'Alaihi wa Sallam sebagai manusia yang terbaik yang ada di muka bumi ini.

๐Ÿ“ฒ t.me/mutiaraArrisalah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA