Dahsyatnya Iman

🌴🐪🐪🌴🌴🐪🐪🌴
🔷ONE DAY ONE SHIROH NABAWIYAH🔷
🖋MATERI 90🖋
🌷🌷
Abu Thalib memanggil Rasullullah dan berkata, "Muhammad , orang - orang Quraisy kembali datang padaku dan mengatakan, 'Wahai Abu Thalib, engkau adalah orang terhormat dan terpandang di kalangan kami. Oleh karena itu, kami meminta baik - baik kepadamu untuk menghentikan keponakanmu itu, tetapi tidak juga engkau lakukan. Ingatlah, kami tidak akan tinggal diam terhadap orang yang memaki nenek moyang kita, tidak menghargai harapan - harapan kita, dan mencela berhala - berhala kita. Suruh diam dia atau kami lawan dia hingga salah satu pihak nanti binasa! ' "
Abu Thalib memandang wajah keponakannya lekat-lekat, hampir seperti memohon, lalu katanya, "Jagalah Aku, Nak. Jaga juga dirimu. Jangan Aku dibebani dengan hal-hal yang tidak dapat kupikul. "
Sahabat fillahku, Rasullullah tertegun. Beliau tahu, pamannya seolah sudah tidak lagi berdaya membelanya. Pamannya sudah hendak meninggalkan dan melepasnya. Sementara itu, kaum muslimin masih lemah dan belum mampu membela diri. Namun, semua diserahkan pada kehendak Allah. Rasullullah bertekad untuk terus berdakwah. Lebih baik mati membawa iman daripada menyerah atu ragu-ragu.
Oleh karena itu, dengan seluruh kekuatan jiwa, Rasulullah berkata,"Paman, demi Allah, kalau pun mereka meletakkan matahari ditangan kananku dan bulan ditangan kiriku agar aku meninggalkan tugas ini, sungguh tidak akan kutinggalkan. Biar nanti Allah yang akan membuktikan apakah kemenangan itu ada ditanganku atau aku binasa karenanya."
Begitulah kedahsyatan iman Rasulullah. Abu Thalib sampai tertegun dan gemetar mendengar tekad keponakannya itu. Rasulullah pergi sambil menitikkan airmata, tetapi Abu Thalib memanggilnya kembali sambil berkata, " Anakku katakanlah sekehendakmu. Aku tidak akan menyerahkan engkau apapun yang terjadi."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA