WAKTU PENGABULAN DOA



ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”.
(QS al-A’raf 55).

Tiga hal yang berkaitan dengan terkabulnya doa, yaitu :
Waktu, tempat dan kondisi.

1. Khilafiyah tentang waktu pengabulan doa pada hari jum’at

Ibnu Mundzir berpendapat bahwa waktu pengabulan doa adalah :
a. Sejak terbit fajar hingga matahari terbit dan sejak selesai shalat Ashar hingga matahari terbenam.(dari Abu Hurairah).  
b. Saat matahari tergelincir (dari Al-Hasan al-Bashri)
c. Ketika muadzin mengumandangkan adzan shalat jum’at (dari Aisyah)
d. Ketika imam duduk di atas mimbar berkhutbah hingga selesai (dari Hasan al-Bashri).
e. Waktu shalat (dari Abu Burdah)
f. Antara tergelincir matahari hingga masuk waktu shalat (dari Abu As-Siwar al-Adawi).
g. Antara matahari naik sejengkal hingga satu hasta (dari Abu Dzar)
h. Antara waktu shalat ashar hingga matahari terbenam (dari Abu Hurairah, Atha, Abdullah bin Salam).
i. Saat terakhir shalat ashar (dari Ahmad, mayoritas shahabat dan tabi’in).
j. Sejak imam datang hingga shalat selesai (dari An-Nawawi)
k. Waktu ketiga dari siang hari.( dari Ka’ab).

2. Dalil-dalil rajih waktu pengabulan doa

a. Rasulullah saw bersabda, “Waktunya adalah antara imam duduk hingga shalat selesai ditunaikan”.  (HR Muslim No. 853).

b. Rasulullah saw bersabda, Sesungguhnya pada hari Jum’at terdapat waktu yang tidaklah seorang hamba meminta sesuatu pada waktu itu kepada Allah, melainkan Allah akan memberikan kepadanya. Para shahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, kapankah waktu itu? Beliau saw menjawab, :”Ketika shalat didirikan hingga selesai”. (HR Ibnu Majah dan At-Tirmidzi.

c. Nabi saw bersabda, “Sesungguhnya pada hari Jum’at terdapat waktu yang tidaklah seorang hamba muslim bertepatan memohon kebaikan kepada Allah pada waktu itu, melainkan Allah akan mengabulkan permintaanya, ia adalah sesudah shalat Ashar”. (HR Ahmad, Abu Said dan Abu Hurairah).

d. Nabi saw bersabda, “Hari Jum’at terdiri dari 12 waktu, padanya sa tu waktu yang tidaklah didapatkan seorang muslim memohon kepada Allah sesuatu pada waktu itu, melainkan akan diberi. Carilah pada akhir waktu sesudah ashar”.  (HRAbu Dawud, An-Nasa’i).

e. Nabi saw bersabda, “Apabila matahari tergelincir dan bayangan mulai condong, angin mulai bertiup, mintalah kepada Allah keperluan-keperluanmu, sesungguhnya ia adalah waktu bagi orang-orang bertaubat”. Kemudian beliau saw membaca ayat, “Sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang bertaubat. (QS al-Isra 25). (HR Abu Al-Aliyah).

Referensi :  Kitab Zadul Ma’ad (Bekal Perjalanan Akhirat) karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Penerbit Griya Ilmu,  Jakarta 2007.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA