Tujuan Kisah-kisah Al-Quran bag 1


Menukil dari Ust Dadan Ahmad Ramdhan

Ikhwatu iman rahimakumullah,kita akan melanjutkan muqaddimah Kisah Para Nabi.

Tujuan Kisah-kisah Al-Quran

Jika kita menelaah kisah-kisah al-Quran dengan seksama, kita akan memahami bahwa dengan perantara kisah-kisah itu Allah ingin menyampaikan poin-poin penting yang dikemas dalam bentuk cerita dan kisah. Di antara tujuan-tujuan itu adalah sebagai berikut ini:

a. Membuktikan kewahyuan al-Quran dan kebenaran missi Nabi SAWW; semua yang diembannya adalah wahyu yang turun dari Allah demi membimbing umat manusia ke jalan yang lurus. Dengan memperhatikan kecermatan dan kejujuran al-Quran dalam menukil kisah-kisah itu, kewahyuannya akan dapat dibuktikan. Al-Quran sendiri telah mengisyaratkan hal ini ketika ia menukil kisah-kisah para nabi, baik di permulaan maupun di akhir kisah.

Ia berfirman,

نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ أَحْسَنَ الْقَصَصِ بِمَا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ هَذَا الْقُرْآنَ وَ إِنْ كُنْتَ مِنْ قَبْلِهِ لَمِنَ الْغَافِلِيْنَ

“Kami akan menceritakan kepadamu cerita terbaik dengan apa yang telah Kami wahyukan al-Quran ini kepadamu meskipun sebelumnya engkau termasuk di antara orang-orang yang lupa (baca : tidak mengenal kisah itu)”. (Q.S. Yusuf [12] : 3)

Setelah menukil kisah Nabi Hud as, Ia berfirman,

تِلْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الْغَيْبِ نُوْحِيْهَا إِلَيْكَ مَا كُنْتَ تَعْلَمُهَا أَنْتَ وَ لاَ قَوْمُكَ مِنْ قَبْلِ هَذَا فَاصْبِرْ إِنَّ الْعَاقِبَةَ لِلْمُتَّقِيْنَ

“Itu semua termasuk dari berita-berita ghaib (yang) Kami wahyukan kepadamu. Sebelum ini, engkau dan kaummu tidak mengetahuinya. Maka, bersabarlah! Karena masa depan berada di tangan orang-orang yang bertakwa”. (Q.S. Hûd [11] : 49)

Di ayat lain,

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci. (Qs Ash Shaf: 9)

Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan sebab tetap tampilnya agama Islam dan tetap menangnya, baik sebab hissiy (konkret) maupun sebab maknawi (abstrak).

Yakni membawa ilmu yang bermanfaat dan amal yang saleh.

Maksudnya, untuk meninggikannya di atas seluruh agama dengan hujjah dan bukti, dan meninggikan para pemeluknya dengan persenjataan seperti pedang dan tombak. Keadaan agama ini, sifatnya yang unggul selalu melekat padanya sehingga tidak bisa dikalahkan di setiap waktu, sedangkan para pemeluknya jika mereka mengamalkannya maka mereka akan unggul dan tidak terkalahkan. Tetapi jika mereka hanya mengaku Islam tetapi tidak mau mengamalkannya, maka mereka dapat dikalahkan oleh musuh. Dengan demikian, jelaslah, bahwa sebab kemunduran umat Islam adalah ketika mereka meninggalkan agamanya

Rasulullah SAW bersabda: Idza tabaya’tum bil ‘inah wa akhodztum adznabal baqori wa radhitum bizzar’I wa taraktumul jihad, sallathollahu ‘alaikum dzullan, la yanzi’uhu hatta tarji’uw ila diinikum. (“Jika kamu telah berjual beli dengan system riba, dan sibuk dengan (profesi kehidupan dunia berupa) peternakan dan pertanian serta meninggalkan kewajiban jihad. Maka, Allah akan menimpakan kepada kalian kehinaan. Kehinaan itu tidak akan dicabut sampai kalian kembali kepada agama kalian”. (HR. Abu Dawud, di-shohih-kan oleh Syaikh Al-Albani).

Itulah tujuan pertama kisah-kisah Alquran.
in syaa Allah kita lanjutkan.

Inilah, saksi sejarah, dalam hal ini jadilah yang ikut berperan bersama orang2 yang dijanjikan Allah.

Barakallahu fiikum

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA