Sebab – sebab pertolongan Allah bag 8
Segala puji Allah yang telah memberikan rahmat,
hidayah dan Inayah nya kepada kita semua.
{إِذْ قَالَ اللَّهُ
يَا عِيسَى إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ
كَفَرُوا وَجَاعِلُ الَّذِينَ اتَّبَعُوكَ فَوْقَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِلَى يَوْمِ
الْقِيَامَةِ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأَحْكُمُ بَيْنَكُمْ فِيمَا كُنْتُمْ
فِيهِ تَخْتَلِفُونَ (55) فَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَأُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا
شَدِيدًا فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَمَا لَهُمْ مِنْ نَاصِرِينَ (56) وَأَمَّا
الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَيُوَفِّيهِمْ أُجُورَهُمْ وَاللَّهُ
لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ (57) ذَلِكَ نَتْلُوهُ عَليْكَ مِنَ الآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ (58) }
(Ingatlah) ketika Allah berfirman, "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembali kalian, lalu Aku memutuskan di antara kalian tentang hal-hal yang selalu kalian berselisih padanya." Adapun orang-orang yang kafir, maka akan Kusiksa mereka dengan siksa yang sangat keras di dunia dan di akhirat, dan mereka tidak memperoleh penolong. Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan yang saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan mereka; dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim. Demikianlah (kisah Isa), Kami membacakannya kepada kamu sebagian dari bukti-bukti (kerasulannya) dan (membacakan) Al-Qur'an yang penuh hikmah.
إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرافِعُكَ إِلَيَّ
Sesungguhnya Aku akan
mewafatkamu mu dan mengangkat kamu kepada-Ku. (Ali Imran:
55)
Qatadah dan lain-lainnya
mengatakan bahwa ungkapan ini termasuk versi ungkapan muqaddam dan mu'akhkhar,
yakni mendahulukan yang akhir dan mengakhirkan yang dahulu. Bentuk
lengkapnya ialah, "Sesungguhnya Aku akan mengangkat kamu kepada-Ku dan
menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu, sesudah diangkat."
Ali ibnu Abu Talhah meriwayatkan
dari Ibnu Abbas, bahwa yang dimaksud dengan mutawaffika ialah mematikan
kamu.
Muhammad ibnu Ishak
telah meriwayatkan dari orang yang tidak dicurigai, dari Wahb ibnu Munabbih
yang mengatakan bahwa Allah mematikannya selama tiga saat (jam) pada permulaan
siang hari, yaitu ketika Allah mengangkatnya kepada Dia.
Ibnu Ishaq mengatakan bahwa
orang-orang Nasrani menduga bahwa Allah mematikannya selama tujuh jam, kemudian
menghidupkannya kembali.
Ishaq ibnu Bisyr meriwayatkan dari
Idris, dari Wahb, bahwa Allah mematikannya selama tiga hari, kemudian
menghidupkannya dan mengangkatnya.
Matar Al-Waraq
mengatakan, yang dimaksud ialah sesungguhnya Aku akan mewafatkan kamu dari
dunia, tetapi bukan wafat dalam arti kata mati. Hal yang sama dikatakan oleh
Ibnu Jarir, bahwa yuwaffihi artinya mengangkatnya.
Kebanyakan ulama mengatakan bahwa
yang dimaksud dengan wafat dalam ayat ini ialah tidur, seperti pengertian yang
terkandung di dalam firman-Nya:
وَهُوَ الَّذِي يَتَوَفَّاكُمْ بِاللَّيْلِ
Dan Dialah yang
menidurkan kalian di malam hari. (Al-An'am: 60)
Juga dalam firman Allah Swt.:
اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِها وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنامِها
Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya
dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya.
(Az-Zumar: 42)
وَبِكُفْرِهِمْ وَقَوْلِهِمْ عَلى مَرْيَمَ بُهْتاناً عَظِيماً. وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَما قَتَلُوهُ وَما صَلَبُوهُ وَلكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ
Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa), dan tuduhan mereka terhadap
Maryam dengan kedustaan besar (zina), dan karena ucapan mereka,
"Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,
" padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya,
tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan
dengan Isa bagi mereka. (An-Nisa: 156-157)
sampai
dengan firman-Nya:
وَما قَتَلُوهُ يَقِيناً بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ وَكانَ اللَّهُ عَزِيزاً حَكِيماً. وَإِنْ مِنْ أَهْلِ
الْكِتابِ إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيامَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيداً
mereka
tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa, tetapi (sebenarnya)
Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Mahaperkasa lagi
Mahabijaksana. Tidak ada seorang pun dari ahli kitab, kecuali akan beriman
kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan
menjadi saksi terhadap mereka. (An-Nisa: 157-159)Damir yang terdapat di dalam firman-Nya, "Qabla mautihi," kembali (merujuk) kepada Isa a.s. Dengan kata lain, tidak ada seorang pun dari ahli kitab melainkan akan beriman kepada Isa. Hal ini terjadi di saat Nabi Isa turun ke bumi sebelum hari kiamat, seperti yang akan diterangkan kemudian. Maka saat itu semua ahli kitab pasti beriman kepadanya karena menghapuskan jizyah dan tidak mau menerima kecuali agama Islam (yakni ia memerangi ahli kitab yang tidak mau masuk Islam).
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Abdur Rahman, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Abu Ja'far, dari ayahnya, telah menceritakan kepada kami Ar-Rabi' ibnu Anas, dari Al-Hasan, bahwa ia telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: sesungguhnya Aku akan mewafatkan kamu. (Ali Imran: 55), Yaitu wafat dengan pengertian tidur. Maksudnya, Allah mengangkatnya dalam tidurnya. Al-Hasan mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah berkata kepada orang-orang Yahudi:
"إنَّ عِيسَى لم يَمُتْ، وَإنَّه رَاجِع إلَيْكُمْ قَبْلَ يَوْمِ الْقَيامَةِ"
Sesungguhnya
Isa itu belum mati, dan sesungguhnya dia akan kembali kepada kalian sebelum
hari kiamat.Beberapa faidah ayat
1. Ada yang menafsirkan bahwa maksud
"menjadi saksi" di sini adalah sama seperti umat Nabi Muhammad
shallallahu 'alaihi wa sallam yang akan menjadi saksi untuk para rasul, bahwa
mereka telah menyampaikan risalahnya kepada kaumnya.
2. Baik badan
maupun ruhnya dari dunia ini Nabi Isa tanpa
mengalami mati. Nabi Isa 'alaihis salam diangkat ke langit ketika orang-orang
kafir hendak membunuh Beliau, saat itu usia Beliau 33 tahun. Imam Bukhari dan
Muslim meriwayatkan hadits bahwa Nabi Isa 'alaihis salam nanti akan turun
menjelang hari kiamat, Beliau akan berhukum menggunakan syari'at Nabi kita
Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, membunuh Dajjal, mematahkan salib dan
meniadakan jizyah. Sedangkan dalam hadits riwayat Muslim disebutkan, bahwa nabi
Isa 'alaihis salam akan tinggal selama tujuh tahun setelah turun ke bumi.
Setelah itu Beliau wafat dan dishalatkan oleh kaum muslimin
3. Perselisihan
cukup meluas baik tentang perkara Nabi Isa 'alaihis salam maupun
perkara agama. Masing-masing pihak mengaku bahwa dirinya yang benar, sedangkan
yang lain adalah salah, inilah sikap ujub manusia. pada hari
kiamat nanti Allah Subhaanahu wa Ta'aala akan menyelesaikan semua masalah yang
mereka perselisihkan itu.
4. Amal yang diterima baik amal shalih yang terkait dengan hati, lisan maupun anggota badan yang
diajarkan rasul, dan mereka melakukannya dengan niat mencari ridha Allah Rabbul
'alamin.
5. Ayat ini pun
menunjukkan bahwa di dunia mereka yang shalih akan mendapatkan pahala terhadap
amal mereka, baik dengan dimuliakan, ditolong dan mendapatkan kehidupan yang
bahagia, hanya saja pahala secara sempurna akan diberikan pada hari kiamat, di
mana mereka akan mendapatkan kebaikan yang mereka kerjakan semuanya ada di
hadapan, lalu diberikan balasannya dan diberikan tambahan oleh Allah dari
karunia dan kepemurahan-Nya.
Tafsir Alquranul ‘Adziim (Ibnu Katsir) dan Hidayatul Insan
Komentar
Posting Komentar