Mutiara Hadits 3 Kitab Rahasia Shalat bab I Adzan




Bersabda Nabi Saw: “Tangan Rabb Yang Maha Pengasih Itu Di Atas Kepala Muadzin (Orang Yang Beradzan), Sehingga Selesailah Ia Daripada Adzannya”.

Ada Yang Mengatakan Mengenai Penafsiran Firman Allah 'Azza Wa Jalla "Siapa Yang Lebih Baik Perkataannya Dari Orang Yang Memanggil Kepada Tuhan Dan Mengerjakan Perbuatan Baik"  Bahwa Ayat Ini Turun Mengenai Orang‑Orang Muadzin.

artinya dia sendiri menjalankan apa yang dikatakannya, maka manfaaatnya untuk dirinya sendiri dan orang lain. Dia bukan termasuk orang-orang yang memerintahkan kepada yang ma’ruf akan tetapi dia sendiri mengerjakannya. Serta melarang dari kemungkaran akan tetapi dia sendiri mengerjakannyha. Akan tetapi ia adalah orang yang melaksanakan kebaikan, meninggalkan keburukan dan menyeru manusia kepada kebaikan yang menyeru manusia kepada kebaikan dan dia sendiri melaksanakannya. Rasulullah saw. adalah manusia yang lebih utama dalam masalah ini, sebagaimana yang dikatakan oleh Muhammad bin Sirin, as-Suddi dan Abdurrahman bin Zaid bin Aslam.

Satu pendapat mengatakan bahwa yang dimaksud adalah para muadzin yang baik, sebagaimana tercantum dalam shahih Bukhari: “Para muadzin adalah manusia yang terpanjang lehernya pada hari kiamat.”
Dan di dalam kitab sunan secara marfu’: “Imam adalah penanggungjawab dan muadzin adalah pemegang amanah. Semoga Allah memberikan hidayah kepada para imam dan Allah mengampuni para muadzin.

Di samping ia mengajak manusia kepada Allah, dia juga segera mengerjakan perintah Allah dengan beramal saleh, amal yang membuat Allah ridha.

Yakni termasuk orang-orang yang tunduk kepada perintah-Nya dan menempuh jalan-Nya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA