Sebab-sebab Do'a Tidak Dikabulkan
Saudaraku
kaum muslimin…
Seorang muslim itu beribadah melalui
do'a. Ia berdo'a kepada Allah terus-menerus, dikabulkan ataupun tidak. Mukmin
yang jujur tidak berhenti berdo'a karena tidak dikabulkan, ia selalu menghadap
Allah I, tidak bosan
mengetuk pintu Allah I.
Abu Darda radhiyallahu'anhu
berkata : " Angkat tangan kalian dengan iringan do'a sebelum terikat
rantai ( di akhirat. Pent. ) ".
Sufyan bin Uyainah rahimahullah
: " Sekali-kali Allah tidak menolak seorangpun yang berdo'a, apa yang ia
ketahui dalam dirinya dari kekurangan. Karena Allah telah memenuhi permohonan
Iblis ketika ia berkata : " Wahai Tuhanku, beri aku tempo hingga hari
kebangkitan ". Akan tetapi do'a adalah ibadah sebagaimana ibadah lainnya,
memiliki syarat-syarat dan rukun-rukun sebagimana telah saya sebutkan di atas,
juga mempunyai penghalang yang menyebabkan do'a tidak terkabul.
Dari dulu hingga sekarang banyak
orang bertanya-tanya : " Mengapa do'a kita tidak terkabul ?!
Namun mereka sendiri tidak melakukan
introspeksi pada diri mereka. Tidak serius untuk mencari sebab do'a mereka
tidak terkabul. Andai mereka mengintrospeksi diri mereka layaknya seorang
mukmin yang jujur, pasti mereka akan mencari sebab-sebab tidak dikabulkannya
do'a. Akan tetapi jiwa selalu tertarik dengan ketergesaan, menginginkan
hak-haknya, dan tidak menginginkan apa yang menjadi kewajibannya ! dan inilah
dampak dari penyakit hati.
Sangatlah pantas bagi siapa saja
yang mengejar derajat yang tinggi untuk menempa jiwanya dan membersihkannya
dari segala kotoran.
Saudaraku
kaum muslimin…
Sebab-sebab tidak terkabulnya do'a
bermacam-macam. Jika engkau berdo'a kepada Allah I
maka harus engkau perhatikan adalah sebagai berikut :
Pertama :
Bahwa Allah I adalah Raja
seluruh raja.
Ditangan Allah lah kendali segala
perkara. Dia melakukan segala sesuatu dalam kerajaan-Nya tanpa ada yang
memaksa.
}لَا يُسْأَلُ عَمَّا يَفْعَلُ
وَهُمْ يُسْأَلُونَ{
" Dia tidak ditanya
tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai". (Qs. Al-Anbiya : 23 ).
Maka wajib bagi orang yang berdo'a
mengetahui hal ini dan jangan tergesa-gesa ingin do'anya cepat terkabul. Jika
ia berkeyakinan demikian, maka jiwanya akan selalu baik saat do'anya tidak
segera dikabulkan.
Kedua : Bisa jadi terdapat manfaat saat
do'a belum diijabah.
Ini merupakan salah satu rahasia
do'a yang tidak diketahui banyak orang. Karena hamba sangat lemah dalam mengetahui kemashlahatan dalam mewujudkan
harapannya. Ia tidak tahu hikmah Allah dan takdir Tuhannya.
Terkadang, yang lebih mashlahat bagi
orang yang berdo'a adalah do'anya lambat dikabulkan atau tidak dikabulkan.
Allah I berfirman :
}كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ
وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ
وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ
لَا تَعْلَمُونَ{
" Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu
adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia
amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat
buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui ".( Qs. Al-Baqarah : 216 ).
Ada riwayat
mengabarkan bahwa sebagian para salaf ( generasi pendahulu umat islam ),
memohon kepada Allah untuk berperang , lalu ada suara terdengar : " Jika
kamu berperang, kamu akan disandra, jika kamu disandra, maka kamu akan ditolong
!
Ketiga : Maksiat
Ini adalah
penyakit yang paling besar yang menghalangi do'a tidak sampai ke langit. Orang
yang banyak mengeluh do'a mereka tidak terkabul karena sebab kemaksiatan .
Umar bin
Khatab radhiyallahu'anhu berkata : " Dengan sikap wara' dari
perkara yang diharamkan Allah, do'a dan
tasbih diterima ".
Sebagian
salaf berkata : " Jangan kau perlambat terkabulnya do'a, karena engaku
menghalanginya dengan maksiat ".
Kemaskiatan
telah menyebar, dan keburukannya bertebaran di setiap tempat, sedangkan pelaku
maksiat lalai…tapi ketika musibah menimpa, engkau melihat mereka lari menuju
Allah I ! mereka itu seperti orang yang memusuhi seorang Raja di dunia dengan
permusuhan yang lama, lalu suatu hari ia meminta kebaikannya ! bagaimana
pendapatmu dengan orang seperti itu ? apakah ia akan mendapatkan keinginannya ?
tidak, sama sekali tidak akan mendapatkan apa yang ia minta, kecuali jika hubungan
telah baik antara dia dan Raja tersebut.
Seperti
orang yang tidur di malam hari lalu pada pagi hari terang-terangan bermaksiat
kepada Allah ta'ala, lalu ketika ia jatuh dalam kesulitan, ia berharap Allah menjawab
do'anya.
Ibrahim bin
Adham rahimahullah pernah di tanya : " Kira-kira kenapa, kami
berdo'a tapi tidak ijabah pula ?
Ia menjawab
: " Karena kalian mengetahui Allah akan tetapi kalian tidak menta'ati-Nya
! kalian mengetahui Rasulullah akan tetapi kalian tidak mengikuti sunnahnya ! kalian
mengetahui Al-Qur'an tapi tidak kalian pelajari ! kalian makan nikmat Allah
tapi kalian tidak mensyukurinya ! kalian mengetahui surga tapi kalian tidak
memintanya ! kalian mengetahui neraka tapi kalian tidak lari darinya ! kalian
mengetahui syetan tapi kalian tidak memeranginya, bahkan kalian bersamanya ! kalian
mengetahui kematian tapi kalian tidak mempersiapkan diri untuknya ! kalian
menguburkan jenazah tapi kalian tidak mengambil pelajaran darinya ! kalian
melupakan aib diri kalian, namun sibuk dengan aib orang lain !".
Ada sebuah
kisah : Pada zaman Nabi Musa 'alaihissalam umatnya ditimpa kekeringan yang
dahsyat, lalu Nabi keluar bersama Bani Israil untuk beristisqa (meminta hujan).
Namun hujan tidak turun juga, sampai tiga kali mereka melakukan istisqa tapi
hujan tidak turun juga. Lalu Allah memberi wahyu kepada Nabi Musa : " Sesungguhnya
Aku tidak akan menjawab do'amu karena ada orang yang suka mengadu domba
diantara kalian ". Lalu Musa berkata : " Wahai Tuhanku,
siapakah dia agar kami mengeluarkannya ". Lalu Allah member wahyu : "
Wahai Musa, Aku telah melarang kalian dari namimah dan
kalian malah melakukannya ?, lalu Musa berkata
kepada Bani Israil : " Bertobatlah kalian semua kepda Tuhan kalian dari
perbuatan namimah". Maka merekapun bertaubat, kemudian Allah
menurunkan hujan lebat kepada mereka.
Saudaraku
kaum muslimin…
Takutlah
akibat perbuatan maksiat…karena kalian tidak akan pernah bisa mendapatkan sebab
yang paling utama untuk do'a yang diijabah daripada meninggalkan maksiat ! maka
meninggalkan maksiat adalah pintu bagi do'a yang diijabah.Azhari Ahmad Mahmud
Komentar
Posting Komentar