PAHAMI TAKDIR MANUSIA ฿Œ




Takdir ?
Takdir atau qadha dan qadar ada dua macam yaitu takdir muallaq dan takdir mubrom.

*๐ŸŒ€Takdir Mubrom*

 adalah takdir azali yang tidak bisa berubah. Takdir inilah yang sudah tertulis di Lauh Mahfudz.

*๐ŸŒ€Takdir Muallaq*

 adalah takdir yang berada di buku yang dipegang malaikat. Takdir muallaq dapat berubah. Takdir ini yang dimaksud dalam QS Ar-Ra'd :30 "Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki)"
QS Al-Hadid :22
ู…ุง ุฃุตุงุจ ู…ู† ู…ุตูŠุจุฉ ููŠ ุงู„ุฃุฑุถ ูˆู„ุง ููŠ ุฃู†ูุณูƒู… ุฅู„ุง ููŠ ูƒุชุงุจ ู…ู† ู‚ุจู„ ุฃู† ู†ุจุฑุฃู‡ุง، ุฅู† ุฐู„ูƒ ุนู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ูŠุณูŠุฑ
Artinya: Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.

- QS Ash-Shaffat :96
ูˆَุงู„ู„َّู‡ُ ุฎَู„َู‚َูƒُู…ْ ูˆَู…َุง ุชَุนْู…َู„ُูˆู†َ

Artinya: Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu"
)ุฅِู†َّ ุงู„ู„ّู‡َ ู„ุงَ ูŠُุบَูŠِّุฑُ ู…َุง ุจِู‚َูˆْู…ٍ ุญَุชَّู‰ ูŠُุบَูŠِّุฑُูˆุงْ ู…َุง ุจِุฃَู†ْูُุณِู‡ِู…ْ( -ุงู„ุฑุนุฏ: 11-.
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”.
 Hadits Bukhari & Muslim
ุฃู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู‚ุงู„: ู…ู† ุณุฑู‡ ุฃู† ูŠุจุณุท ู„ู‡ ููŠ ุฑุฒู‚ู‡ ูˆูŠُู†ุณุฃ ู„ู‡ ููŠ ุฃุซุฑู‡، ูู„ูŠุตู„ ุฑุญู…ู‡.

Artinya: Bangsiapa yang ingin dipermudah rizkinya..., maka lakukan silaturrahmi (menyambung kekerabatan)

- Hadits riwayat Tirmidzi
ุฅู† ุตู„ุฉ ุงู„ุฑุญู… ู…ุญุจุฉ ููŠ ุงู„ุฃู‡ู„، ู…ุซุฑุงุฉ ููŠ ุงู„ู…ุงู„، ู…ู†ุณุฃุฉ ููŠ ุงู„ุฃุฌู„ .

Artinya: Silaturahim itu disukai dalam keluarga, memperbanyak harta, dan memperpanjang usia

- Hadits riwayat Tirmidzi
ุตู„ุฉ ุงู„ุฑุญู… ูˆุญุณู† ุงู„ุฌูˆุงุฑ ูŠุนู…ุฑุงู† ุงู„ุฏูŠุงุฑ ูˆูŠุฒูŠุฏุงู† ููŠ ุงู„ุฃุนู…ุงุฑ.

Artinya: Silaturrahmi dan menjalin hubungan baik dengan tetangga itu memakmurkan rumah dan menambah umur

Pembagian Takdir ?

Takdir Allรขh Azza wa Jalla ada dua macam :
*๐ŸŒPertama : Takdir yang bersifat umum*

 dan meliputi semua makhluk yang tertulis dalam Lauhul Mahfรปzh. Karena Allรขh Azza wa Jalla telah menuliskan di dalamnya ketetapan takdir segala sesuatu sampai hari Kiamat tiba. Dasarnya riwayat dalam Sunan Abu Dawud rahimahullah dari ‘Ubรขdah bin Shรขmit Radhiyallahu anhu dia berkata, "Aku mendengar Rasรปlullรขh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, '(Makhluk) yang Allรขh ciptakan pertama kali adalah al-qalam (pena). Kemudian Allรขh berfirman kepadanya, “Tulislah!” . Maka dia bertanya, "Wahai Rabb-ku, apa yang akan aku tulis?" Allรขh berfirman, “Tulislah ketetapan takdir segala sesuatu sampai terjadinya hari Kiamat.”[18]

*๐ŸŒKedua* : *Takdir (khusus)* yang memerinci takdir umum. Ini terbagi menjadi 3 macam takdir :

*▶1. Takdir (sepanjang) umur (ketetapan takdir sepanjang hidup setiap makhluk),*

 sebagaimana yang disebutkan dalam hadits (riwayat) Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu [19] tentang ketentuan takdir yang dituliskan bagi janin ketika dalam kandungan ibunya, berupa ketetapan ajal, rezki, amal perbuatan, celaka atau bahagia.

*▶2. Takdir tahunan,*
 yaitu takdir yang di tetapkan (oleh Allรขh Subhanahu wa Ta’ala) pada saat lailatul qadr tentang kejadian-kejadian sepanjang tahun. Allรขh Azza wa Jalla berfirman :

ุฅِู†َّุง ุฃَู†ْุฒَู„ْู†َุงู‡ُ ูِูŠ ู„َูŠْู„َุฉٍ ู…ُุจَุงุฑَูƒَุฉٍ ۚ ุฅِู†َّุง ูƒُู†َّุง ู…ُู†ْุฐِุฑِูŠู†َ ﴿ูฃ﴾ ูِูŠู‡َุง ูŠُูْุฑَู‚ُ ูƒُู„ُّ ุฃَู…ْุฑٍ ุญَูƒِูŠู…ٍ ﴿ูค

Sesungguhnya Kami menurunkan al-Qur’an pada suatu malam yang diberkahi (lailatul qadr) dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu ditetapkan dengan terperinci segala urusan (ketetapan takdir sepanjang tahun[20] ) yang muhkam (tidak bisa berubah) [ad-Dukhรขn/44:3-4].

*▶3. Takdir harian,*
 yaitu takdir yang di tetapkan (oleh Allรขh Subhanahu wa Ta’ala ) tentang kejadian-kejadian dalam sehari, berupa kematian, kehidupan (kelahiran), kemuliaan, kehinaan, dan lain sebagainya[21] . Allรขh Azza wa Jalla berfirman :

ۚ ูƒُู„َّ ูŠَูˆْู…ٍ ู‡ُูˆَ ูِูŠ ุดَุฃْู†ٍ

Setiap hari Dia (mengatur) urusan (semua makhluk-Nya) [ar-Rahmaan/55:29][22]

*Takdir Muaallaq?*

Adapun langkah untuk merubah takdir (nasib) yang mu’allaq adalah sebagai berikut:

*➡1) Berusaha,*
yaitu dengan melakukan aksi terhadap apa saja yang diinginkan terjadi perubahan atasnya.

*➡2) Berdo’a,* yaitu memanjatkan harapan kepada Allah terhadap maksud yang diinginkan diqabulkan olehNya.

*➡3) Tawakkal*, yaitu menunggu keputusan, hasil daripada usaha dan doa yang diminta.
Setelah hal di atas dilakukan, maka kita tinggal menunggu ketentuan Allah yang disebut dengan (takdir). Dan untuk menambahkan keyakinan kita terhadap perubahan takdir mu’allaq, ada baiknya kita renungi bersama ayat di bawah ini:
)ูŠَู…ْุญُูˆ ุงู„ู„ّู‡ُ ู…َุง ูŠَุดَุงุกُ ูˆَูŠُุซْุจِุชُ ูˆَุนِู†ุฏَู‡ُ ุฃُู…ُّ ุงู„ْูƒِุชَุงุจِ( -ุงู„ุฑุนุฏ: 39-
“Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan disisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh)”.
Ikhtitam
(ู„ุงَ ูŠَุฑُุฏُّ ุงู„ْู‚َุถَุงุกَ ุฅِู„ุงَّ ุงู„ุฏُّุนَุงุกُ، ูˆَู„ุงَ ูŠُุฒِูŠْุฏُ ูِู‰ ุงู„ْุนُู…ْุฑِ ุฅِู„ุงَّ ุงู„ْุจِุฑُّ) -ุงู„ุชุฑู…ุฐูŠ-
“Tidak ada yang mampu menolak takdir Allah kecuali doa”.

ูَุฃَู…َّุง ู…َู†ْ ุฃَุนْุทَู‰ٰ ูˆَุงุชَّู‚َู‰ٰ﴿ูฅ﴾ ูˆَุตَุฏَّู‚َ ุจِุงู„ْุญُุณْู†َู‰ٰ ﴿ูฆ﴾ ูَุณَู†ُูŠَุณِّุฑُู‡ُ ู„ِู„ْูŠُุณْุฑَู‰ٰ ﴿ูง﴾ ูˆَุฃَู…َّุง ู…َู†ْ ุจَุฎِู„َ ูˆَุงุณْุชَุบْู†َู‰ٰ﴿ูจ﴾ ูˆَูƒَุฐَّุจَ ุจِุงู„ْุญُุณْู†َู‰ٰ﴿ูฉ﴾ ูَุณَู†ُูŠَุณِّุฑُู‡ُ ู„ِู„ْุนُุณْุฑَู‰ٰ ﴿ูกู 

Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allรขh) dan bertakwa (kepada-Nya), dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan memudahkan baginya (jalan) yang mudah (kebaikan). Dan adapun orang-orang yang kikir dan merasa dirinya cukup (berpaling dari petunjuk-Nya), serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar (keburukan) [al-Lail/92:5-10]

Sumber : almanhaj ,eramuslim*๐Ÿ”˜๐ŸŒนMEMAHAMI TAKDIR MANUSIA ๐ŸŒน๐Ÿ”˜*

Takdir ?
Takdir atau qadha dan qadar ada dua macam yaitu takdir muallaq dan takdir mubrom.

*๐ŸŒ€Takdir Mubrom*

 adalah takdir azali yang tidak bisa berubah. Takdir inilah yang sudah tertulis di Lauh Mahfudz.

*๐ŸŒ€Takdir Muallaq*

 adalah takdir yang berada di buku yang dipegang malaikat. Takdir muallaq dapat berubah. Takdir ini yang dimaksud dalam QS Ar-Ra'd :30 "Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki)"
QS Al-Hadid :22
ู…ุง ุฃุตุงุจ ู…ู† ู…ุตูŠุจุฉ ููŠ ุงู„ุฃุฑุถ ูˆู„ุง ููŠ ุฃู†ูุณูƒู… ุฅู„ุง ููŠ ูƒุชุงุจ ู…ู† ู‚ุจู„ ุฃู† ู†ุจุฑุฃู‡ุง، ุฅู† ุฐู„ูƒ ุนู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ูŠุณูŠุฑ
Artinya: Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.

- QS Ash-Shaffat :96
ูˆَุงู„ู„َّู‡ُ ุฎَู„َู‚َูƒُู…ْ ูˆَู…َุง ุชَุนْู…َู„ُูˆู†َ

Artinya: Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu"
)ุฅِู†َّ ุงู„ู„ّู‡َ ู„ุงَ ูŠُุบَูŠِّุฑُ ู…َุง ุจِู‚َูˆْู…ٍ ุญَุชَّู‰ ูŠُุบَูŠِّุฑُูˆุงْ ู…َุง ุจِุฃَู†ْูُุณِู‡ِู…ْ( -ุงู„ุฑุนุฏ: 11-.
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”.
 Hadits Bukhari & Muslim
ุฃู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู‚ุงู„: ู…ู† ุณุฑู‡ ุฃู† ูŠุจุณุท ู„ู‡ ููŠ ุฑุฒู‚ู‡ ูˆูŠُู†ุณุฃ ู„ู‡ ููŠ ุฃุซุฑู‡، ูู„ูŠุตู„ ุฑุญู…ู‡.

Artinya: Bangsiapa yang ingin dipermudah rizkinya..., maka lakukan silaturrahmi (menyambung kekerabatan)

- Hadits riwayat Tirmidzi
ุฅู† ุตู„ุฉ ุงู„ุฑุญู… ู…ุญุจุฉ ููŠ ุงู„ุฃู‡ู„، ู…ุซุฑุงุฉ ููŠ ุงู„ู…ุงู„، ู…ู†ุณุฃุฉ ููŠ ุงู„ุฃุฌู„ .

Artinya: Silaturahim itu disukai dalam keluarga, memperbanyak harta, dan memperpanjang usia

- Hadits riwayat Tirmidzi
ุตู„ุฉ ุงู„ุฑุญู… ูˆุญุณู† ุงู„ุฌูˆุงุฑ ูŠุนู…ุฑุงู† ุงู„ุฏูŠุงุฑ ูˆูŠุฒูŠุฏุงู† ููŠ ุงู„ุฃุนู…ุงุฑ.

Artinya: Silaturrahmi dan menjalin hubungan baik dengan tetangga itu memakmurkan rumah dan menambah umur

Pembagian Takdir ?

Takdir Allรขh Azza wa Jalla ada dua macam :
*๐ŸŒPertama : Takdir yang bersifat umum*

 dan meliputi semua makhluk yang tertulis dalam Lauhul Mahfรปzh. Karena Allรขh Azza wa Jalla telah menuliskan di dalamnya ketetapan takdir segala sesuatu sampai hari Kiamat tiba. Dasarnya riwayat dalam Sunan Abu Dawud rahimahullah dari ‘Ubรขdah bin Shรขmit Radhiyallahu anhu dia berkata, "Aku mendengar Rasรปlullรขh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, '(Makhluk) yang Allรขh ciptakan pertama kali adalah al-qalam (pena). Kemudian Allรขh berfirman kepadanya, “Tulislah!” . Maka dia bertanya, "Wahai Rabb-ku, apa yang akan aku tulis?" Allรขh berfirman, “Tulislah ketetapan takdir segala sesuatu sampai terjadinya hari Kiamat.”[18]

*๐ŸŒKedua* : *Takdir (khusus)* yang memerinci takdir umum. Ini terbagi menjadi 3 macam takdir :

*▶1. Takdir (sepanjang) umur (ketetapan takdir sepanjang hidup setiap makhluk),*

 sebagaimana yang disebutkan dalam hadits (riwayat) Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu [19] tentang ketentuan takdir yang dituliskan bagi janin ketika dalam kandungan ibunya, berupa ketetapan ajal, rezki, amal perbuatan, celaka atau bahagia.

*▶2. Takdir tahunan,*
 yaitu takdir yang di tetapkan (oleh Allรขh Subhanahu wa Ta’ala) pada saat lailatul qadr tentang kejadian-kejadian sepanjang tahun. Allรขh Azza wa Jalla berfirman :

ุฅِู†َّุง ุฃَู†ْุฒَู„ْู†َุงู‡ُ ูِูŠ ู„َูŠْู„َุฉٍ ู…ُุจَุงุฑَูƒَุฉٍ ۚ ุฅِู†َّุง ูƒُู†َّุง ู…ُู†ْุฐِุฑِูŠู†َ ﴿ูฃ﴾ ูِูŠู‡َุง ูŠُูْุฑَู‚ُ ูƒُู„ُّ ุฃَู…ْุฑٍ ุญَูƒِูŠู…ٍ ﴿ูค

Sesungguhnya Kami menurunkan al-Qur’an pada suatu malam yang diberkahi (lailatul qadr) dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu ditetapkan dengan terperinci segala urusan (ketetapan takdir sepanjang tahun[20] ) yang muhkam (tidak bisa berubah) [ad-Dukhรขn/44:3-4].

*▶3. Takdir harian,*
 yaitu takdir yang di tetapkan (oleh Allรขh Subhanahu wa Ta’ala ) tentang kejadian-kejadian dalam sehari, berupa kematian, kehidupan (kelahiran), kemuliaan, kehinaan, dan lain sebagainya[21] . Allรขh Azza wa Jalla berfirman :

ۚ ูƒُู„َّ ูŠَูˆْู…ٍ ู‡ُูˆَ ูِูŠ ุดَุฃْู†ٍ

Setiap hari Dia (mengatur) urusan (semua makhluk-Nya) [ar-Rahmaan/55:29][22]

*Takdir Muaallaq?*

Adapun langkah untuk merubah takdir (nasib) yang mu’allaq adalah sebagai berikut:

*➡1) Berusaha,*
yaitu dengan melakukan aksi terhadap apa saja yang diinginkan terjadi perubahan atasnya.

*➡2) Berdo’a,* yaitu memanjatkan harapan kepada Allah terhadap maksud yang diinginkan diqabulkan olehNya.

*➡3) Tawakkal*, yaitu menunggu keputusan, hasil daripada usaha dan doa yang diminta.
Setelah hal di atas dilakukan, maka kita tinggal menunggu ketentuan Allah yang disebut dengan (takdir). Dan untuk menambahkan keyakinan kita terhadap perubahan takdir mu’allaq, ada baiknya kita renungi bersama ayat di bawah ini:
)ูŠَู…ْุญُูˆ ุงู„ู„ّู‡ُ ู…َุง ูŠَุดَุงุกُ ูˆَูŠُุซْุจِุชُ ูˆَุนِู†ุฏَู‡ُ ุฃُู…ُّ ุงู„ْูƒِุชَุงุจِ( -ุงู„ุฑุนุฏ: 39-
“Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan disisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh)”.
Ikhtitam
(ู„ุงَ ูŠَุฑُุฏُّ ุงู„ْู‚َุถَุงุกَ ุฅِู„ุงَّ ุงู„ุฏُّุนَุงุกُ، ูˆَู„ุงَ ูŠُุฒِูŠْุฏُ ูِู‰ ุงู„ْุนُู…ْุฑِ ุฅِู„ุงَّ ุงู„ْุจِุฑُّ) -ุงู„ุชุฑู…ุฐูŠ-
“Tidak ada yang mampu menolak takdir Allah kecuali doa”.

ูَุฃَู…َّุง ู…َู†ْ ุฃَุนْุทَู‰ٰ ูˆَุงุชَّู‚َู‰ٰ﴿ูฅ﴾ ูˆَุตَุฏَّู‚َ ุจِุงู„ْุญُุณْู†َู‰ٰ ﴿ูฆ﴾ ูَุณَู†ُูŠَุณِّุฑُู‡ُ ู„ِู„ْูŠُุณْุฑَู‰ٰ ﴿ูง﴾ ูˆَุฃَู…َّุง ู…َู†ْ ุจَุฎِู„َ ูˆَุงุณْุชَุบْู†َู‰ٰ﴿ูจ﴾ ูˆَูƒَุฐَّุจَ ุจِุงู„ْุญُุณْู†َู‰ٰ﴿ูฉ﴾ ูَุณَู†ُูŠَุณِّุฑُู‡ُ ู„ِู„ْุนُุณْุฑَู‰ٰ ﴿ูกู 

Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allรขh) dan bertakwa (kepada-Nya), dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan memudahkan baginya (jalan) yang mudah (kebaikan). Dan adapun orang-orang yang kikir dan merasa dirinya cukup (berpaling dari petunjuk-Nya), serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar (keburukan) [al-Lail/92:5-10]

Sumber : almanhaj ,eramuslim

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA