฿“֠Buah iman kepada Allah


๐Ÿ“š Syarah Ushulul Iman

 

1.  Merealisasikan pengesaan Allah  ๐Ÿ‰  sehingga tidak menggantungkan harapan kepada selain Allah, tidak takut kepada yang lain, dan tidak menyembah kepada selain-Nya.

2.  kesempurnaan cinta kepada Allah, serta mengagungkan-Nya sesuai dengan nama-nama-Nya yang indah dan sifat-sifat-Nya yang Maha tinggi.

3.  Merealisasikan ibadah kepada Allah dengan mengerjakan apa yang diperintah serta menjauhi apa yang dilarang-Nya.

Diantara dalil Buah keimanan

*Manisnya Iman*
ุนَู†ْ ุฃَู†َุณٍ ุนَู†ِ ุงู„ู†َّุจِู‰ِّ - ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… - ู‚َุงู„َ ุซَู„ุงَุซٌ ู…َู†ْ ูƒُู†َّ ูِูŠู‡ِ ูˆَุฌَุฏَ ุญَู„ุงَูˆَุฉَ ุงู„ุฅِูŠู…َุงู†ِ ุฃَู†ْ ูŠَูƒُูˆู†َ ุงู„ู„َّู‡ُ ูˆَุฑَุณُูˆู„ُู‡ُ ุฃَุญَุจَّ ุฅِู„َูŠْู‡ِ ู…ِู…َّุง ุณِูˆَุงู‡ُู…َุง ، ูˆَุฃَู†ْ ูŠُุญِุจَّ ุงู„ْู…َุฑْุกَ ู„ุงَ ูŠُุญِุจُّู‡ُ ุฅِู„ุงَّ ู„ِู„َّู‡ِ ، ูˆَุฃَู†ْ ูŠَูƒْุฑَู‡َ ุฃَู†ْ ูŠَุนُูˆุฏَ ูِู‰ ุงู„ْูƒُูْุฑِ ูƒَู…َุง ูŠَูƒْุฑَู‡ُ ุฃَู†ْ ูŠُู‚ْุฐَูَ ูِู‰ ุงู„ู†َّุงุฑِ
Dari Anas, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Tiga hal, barangsiapa memilikinya maka ia akan merasakan manisnya iman. (yaitu) menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dari selainnya, mencintai seseorang semata-mata karena Allah, dan benci kembali kepada kekufuran sebagaimana bencinya ia jika dilempar ke dalam api neraka."
[Mutafaqun alaihi]

Firman Allah:“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan me-rekapun mencintaiNya.” (Al-Maidah: 54).

Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa iman tidak diberikan kecuali kepada orang-orang yang ia cintai dan dipilih dari kalangan manusia.

Dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam bersabda, artinya: ”Sesungguhnya Allah memberikan dunia kepada orang yang Dia cintai dan orang yang tidak dicintai, dan Dia tidak memberikan iman kecuali kepada orang yang Dia cintai. ”(HR al Hakim dari Ibnu Mas’ud).

Keridhaan Allah kepada ahlul iman
Allah Berfirman Tentang Orang –Orang Mukmin :“Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya.Yang demiki-an itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Rabbnya.” (Al-Bayyinah: 8).

Sesuatu yang paling mulia dan agung didunia adalah keridhaan Allah kepada seorang hamba. Apabila Allah telah meridhai seorang hamba maka Dia akan menjadikanya hidup bahagia, meridhainya dan meneguhkan hatinya diatas jalan yang lurus. Allah juga akan memudahkan kepadanya kebaikan dimanapun berada, kapanpun dan kemanapun ia menuju. Allah meridhai-nya ketika di dunia dan setelah ia meninggalkan dunia.
Ahlul iman memiliki rasa aman yang sempurna
Allah Ta’ala berfirman:“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Al-An’am: 82).

Allah memberitahukan kepada kita bahwa barang siapa yang diberi taufik untuk ikhlas dan tidak syirik maka berarti ia telah mendapatkan dua faedah yaitu rasa aman yang sempurna dan hidayah di dunia dan akhirat. Ada sebagian penafsiran yang menjelaskan bahwa yang dimaksud rasa aman adalah ketika di dunia, ada pula yang menafsirkan dengan rasa aman di akhirat. Namun yang jelas bila tauhid seorang hamba telah sempurna maka dia tidak akan takut dengan suatu apapun kecuali hanya kepada Allah.
Diantara buah iman adalah keteguhan hati.
Firman Allah dalam surat: “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.” (Ibrahim: 27)

Di antara musibah yang sangat besar adalah berbolak baliknya hati dari ketaatan kepada Allah. Akan tetapi ahlul iman adalah orang-orang yang diberi keteguhan dan keyakinan yang mantap sehingga fitnah apapun tidak akan berdampak negatif kepada mereka, ujian seberat apapun tidak akan menggoyahkan mereka, sebab mereka berpegang teguh kepada tali Allah yang kokoh.
Hidayah dan rahmat bagi orang yang beriman.
Allah ber firman: “Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi pe-tunjuk kepada hatinya.” (At-Taghabun: 11)
Petunjuk dan hidayah Allah adalah sempurna, dalam segala kondisi dan urusan, hidayah yang tak teriringi oleh kesesatan.

Nikmatnya ketaatan dan manis-nya bermunajat
Nabi Shallallaahu alaihi wasallam bersabda, artinya: ”Telah merasakan nikmat iman orang yang rela Allah sebagai Tuhannya, Islam sebagai agamanya dan Muhammad sebagai Rasul.” (HR Muslim).

Rasulullah memberitahukan bahwa iman memiliki rasa nikmat, maka buah dari keridhaan adalah mencicipi nikmatnya iman. Ibnul qayyim dalam kitabnya Madarijus Salikin berkata: “Hadits ini adalah landasan bagi kedudukan-kedudukan dalam agama, ia mengandung sikap ridha terhadap rubbubiyah dan uluhiyyah Allah Ta’ala, ridha kepada rasul dan tunduk kepadanya, ridha dan berserah diri kepada agamaNya. Barang siapa yang terkumpul dalam dirinya empat perkara diatas maka ia adalah as-shiddiq (benar imannya), kami memohon semoga Allah Yang Maha Agung berkenan menjadikan kita orang-orang yang merasakan nikmatnya bermunajat, manisnya iman dan ketaatan.

Mendapatkan pembelaan dan keselamatan dari Allah.
Firman Allah: “Sesungguhnya Allah membela oarang-orang yang telah beriman.” (Al-Hajj: 38)

As-Sa’diy berkata:”Ini adalah pemberitahuan, janji dan kabar gembira bagi orang-orang mukmin, bahwasanya Allah membela mereka -karena iman mereka- dari kejahatan orang-orang kafir, sikap was-was, kejahatn jiwa dan amal-amal yang buruk. Dia juga meringankan kesulitan-kesulitan mereka dengan seringan-ringannya, dan pembelaan ini menurut kadar iman masing-masing.
Ahlul iman bila melakukan ketaatan maka akan dimudahkan untuk mela-kukakan bentuk ketaatan yang lain
Hal ini disebabkan karena Allah melapangkan dadanya dan memudah-kan perkaranya sehingga merasa mudah dan ringan (karena taufik dari Allah) dalam menjalankan amal shalih yang lain, maka akan terus bertambah amal seorang mukmin.
“Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertaq-wa,dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.” (Al-Lail 5-7)
Juga firman Nya yang lain:“Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu.” (Asy- Syura: 23)

Iman akan menghidupkan hati seorang hamba
Barang siapa beriman kepada Allah maka ia akan selalu mengingatNya, hati dan fikirannya terfokus secara kuat terhadap akhirat. Setiap kali muncul ketaatan ia bisa merasakan akibat-akibatnya yang mulia pada hari kiamat, ketika muncul rasa malas dalam mengerjakan shalat misalnya maka ia langsung ingat akan pahala dan buahnya di alam kubur maupun akhirat. Sehingga akhirnya terpacu untuk memperbaiki diri dan memperbanyak ibadah, demikianlah kondisi hati yang hidup dan berisikan keimanan.

Malaikat memohonkan ampun bagi orang mukmin.
Firman Allah, artinya: “(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy dan malai-kat yang berada di sekililingnya bertasbih memuji Rabbnya dan mereka beriman kepadaNya serta memintakan ampun ba-gi orang-orang yang beriman.” (Ghafir: 7)

Syetan Tidak Akan menguasai Orang-orang Mukmin
Firman Allah, artinya: “Sesungguh-nya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan ber-tawakkal kepada Rabbnya.” (An-Nahl: 99)

Allah memberitakan dalam kitab-Nya bahwa sebab yang paling besar untuk melindungi kejahatan syetan adalah dengan berlindung kepadaNya dan Dia juga menjelaskan bahwa ada sebab lain yang paling kuat untuk melawannya yaitu membentengi diri dengan iman dan tawakkal.

๐Ÿ’ญ Alhamdulillah penjelasan Ushulul Iman mengenai Iman kepada Allah telah selesai, in syaa Allah dilanjutkan ke iman kepada Malaikat.

Baarakallahu lii walakum

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA