Kewajiban Tauhid Uluhiyah dan ancaman jika meninggalkannya


๐Ÿ“š Syarah Ushulul Iman

๐Ÿ“–

Dan dalam ayat yang  paling  agung di  dalam al-Quran menyebutkan: "Allah,  tidak  ada  Tuhan (yang berhak  disembah)  melainkan  -Dia yang  hidup kekal  lagi  terus  menerus  mengurus  (makhluk-Nya)…" (QS.alBaqarah:255)

 Beliau (Syaikhul Islam) -rahimahullah- juga berkata, "Tidak ada di alam raya ini  yang  dapat mengayomi, menenangkan  dan beroleh  kenikmatan
 saat bertawajuh  kepada  selain  Allah  Shubhanahu wa ta’allayang Maha  Suci.  Siapa  yang  beribadah  kepada  selain  -Nya,  meskipun mencintainya,  mendapat kasih  dunia  dan  merasakan  sebersit kelezatan, namun itu merusaknya, bahkan kerusakannya   lebih besar dari  nikmat  makanan  beracun."Beliau  juga  berkata,  "Ketahuilah, bahwa siapa saja yang  mencintai  sesuatu  selain  AllahShubhanahu wa ta’alla,  pasti  disakiti  oleh  yang  dicintainya,  dan itu menjadi sebab penyiksaannya." Dan  berkata,  "Siapa  yang  mencintai  sesuatu  selain AllahShubhanahu wa ta’alla,  penderitaan  akan  didapatinya,  saat masih    bersamanya  atau  tidak.  Jika  tidak  bersamanya,  tersiksa dengan  perpisahan  dan  kepiluan.  Jika  bersamanya,  rasa  sakit yang dialami  akan  lebih  banyak  ketimbang  kenikmatannya.  Hal  ini  sudah maklum  dengan realita. Setiap  yang  mencintai  sesuatu  yang  bukan  karena AllahShubhanahu  wa  ta’alla,  kerugiannya  lebih  banyak  dari  pada manfaatnya.  Segala  sesuatu  menjadi  bencana  baginya.  Berbeda dengan  apa-apa yang  karena  Allah  Shubhanahu  wa  ta’alla,  itu adalah  kesempurnaan  dan  keindahan  bagi  hamba.

“Hai  manusia,  sembahlah Rabbmu  yang  telah menciptakanmu dan orang-orang yang  sebelummu, agar  kamu  bertakwa.  Dialah  yang  menjadikan  bumi sebagai  hamparan  bagimu  dan langit  sebagai atap, Dia  menurunkan  air  (hujan)  dari  langit,  lalu  Dia menghasilkan dengan  hujan itu segala  buah-buahan sebagai  rezki  untukmu;  karena  itu  janganlah kamu   mengadakan  sekutu-sekutu bagi  Allah, padahal kamu mengetahui.”  (QS. Al-Baqarah: 21-22).

 Allah berfirman:  “Dan  sungguh jika  kamu bertanya  kepada  mereka , “Siapakah yang menciptakan mereka? “ niscaya mereka  menjawab  , “Allah”. Maka  bagaimanakah mereka  dapat  dipalingkan  (dari  menyembah Allah)?”
(QS. Az-Zukhruf : 87).

Allah berfirman:
“Katakanlah,“siapakah yang  memberi  rezki kepadamu  dari  langit  dan  dari  bumi,  atau  siapakah yang  kuasa (menciptakan)  pendengaran  dan penglihatan, dan siapakah  yang mengeluarkan  yang hidup dari  yang mati  dan yang mengeluarkan  yang mati  dari  yang hidup, dan siapakah  yang mengatur segala  urusan?” Maka  mereka  akan  menjawab, “Allah”. Maka  katakanlah,  “Mengapa  kamu  tidak bertakwa  (kepadaNya)?” maka  (Dzat yang demikian) itulah  Allah Rabb kamu yang sebenarnya. Tidak  ada sesudah kebenaran itu, malainkan kesesatan.  Maka bagaimanakah  kamu dipalingkan  (dari kebenaran)?” (QS. Yunus: 31-32).

Sumber:
๐Ÿ“• Ushulul Iman, Syaikh Ibnu Al'Utsaimin

Majmu Fatawa, Abul Abbas Ibnu Taimiyah

Tauhid Uluhiyah, Muhammad bin Ibrahim Al Hamd

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA