Makna Islam


Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah
Islam maknanya,
ﺍﻻﺳﺘﺴﻼﻡ ﻟﻠﻪ ﺑﺎﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ، ﻭﺍﻻﻧﻘﻴﺎﺩ ﻟﻪ ﺑﺎﻟﻄﺎﻋﺔ ، ﺇﺫﻻﻻ ﻭﺧﻀﻮﻋﺎ
“berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkan-Nya, dan taat serta patuh kepada-Nya, dengan penuh ketundukan dan perendahan diri”

Makna Islam dapat dilihat dari dua tinjauan.

Pertama, secara bahasa. Kedua, secara istilah. Secara bahasa, Islam dapat dipahami dari beberapa hal berikut.
1. Islam berarti “menundukkan wajah”. Pengertian ini dapat ditemukan di dalam Al Qur’an (QS An Nisa’, 4: 125).
2. Islam berarti “berserah diri”. Pengertian ini sesuai dengan firman Allah dalam Al Qur’an (QS Al Baqarah, 2: 131; Ali Imran, 3: 83).
3. Islam berarti “suci bersih”. Pengertian ini seperti terdapat dalam Al Qur’an (QS Asy Syu’ara, 26: 89).
4. Islam berarti “selamat dan sejahtera”. Pengertian ini seperti tertulis dalam Al Qur’an (QS Al An’am, 6: 54).
5. Islam berarti “perdamaian”. Pengertian ini dapat dilihat dalam Al Qur’an (QS Muhammad, 47: 35).
ISLAM SECARA ISTILAH
Secara istilah, Islam berarti ketundukan kepada wahyu Allah yang diturunkan kepada para nabi dan rasul, khususnya Nabi Muhammad saw., sebagai hukum Allah, yang membimbing manusia ke jalan lurus menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.

ISLAM ITU KASIH SAYANG
Makna dasar kata “Islam” adalah “damai atau kasih sayang”. Oleh karena itu, seorang beragama Islam atau muslim semestinya penuh dengan kedamaian atau kasih sayang.

ISLAM ITU LIMA PERKARA
Rasulullah saw. pernah ditanya oleh Malaikat Jibril mengenai apa itu Islam. Beliau kemudian menjawab sebagai berikut.
“Islam itu didirikan atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang patut disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah; mendirikan shalat; membayar zakat; menunaikan ibadah haji, dan berpuasa pada bulan Ramadhan.” (HR Bukhari)
Islam disebut agama Allah karena asalnya dari Allah , bukan dari manusia. Allah Swt. berfirman dalam Al Qur’an sebagai berikut.
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.” (QS Ali Imran, 3: 19)
ISLAM AGAMA PARA NABI
Islam merupakan agama para nabi mulia, dari Nabi Adam a.s. sampai nabi terakhir, Muhammad saw. [iv] Dalam Al Qur’an disebutkan bahwa agama Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. diturunkan juga kepada para nabi lainnya.

DOA PARA NABI UNTUK BERISLAM
Nabi Nuh a.s. berkata, “… dan aku disuruh supaya tergolong orang-orang yang berserah diri kepada Allah.” (QS Yunus, 10: 72)
Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. juga berkata, “Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua sebagai orang-orang yang berserah diri kepada-Mu.” (QS Al Baqarah, 2: 128)
Nabi Ya’qub a.s. pun mewasiatkan Islam kepada putra-putranya. “… Hai anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama untukmu, maka janganlah kamu mati kecuali sedang tetap memeluk agama Islam.” (QS Al Baqarah, 2: 132)
Nabi Musa a.s. menegaskan seperti dinyatakan dalam Al Qur’an. “… maka hendaknya hanya kepada-Nya kamu bertawakal jika kamu benar-benar orang yang berserah diri (kepada-Nya).”
(QS Yunus, 10: 84)
Al Qur’an juga menceritakan permohonan Islam Nabi Yusuf a.s. “… wafatkanlah aku sebagai seorang mulsim dan gabungkanlah aku bersama orang-orang yang saleh.” (QS Yusuf, 10: 101)
Nabi Isa a.s. dan para pengikutnya,
Hawariyyin, diceritakan dalam Al Qur’an menyatakan diri sebagai muslim. “… Kami beriman kepada Allah dan kami bersaksi sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri.” (QS Ali Imran, 3: 52)
Islam adalah agama yang benar. Oleh karena itu, yang bertentangan dengan Islam adalah batil. Hal ini seperti difirmankan Allah dalam Al Qur’an sebagai berikut.
“… maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan….” (QS Yunus, 10: 32)

ISLAM ITU AGAMA YANG TINGGI
Pemahaman Islam yang dikehendaki oleh Allah dan Rasul-Nya adalah Islam yang memiliki ketinggian tiada yang menandinginya. Al Islaamu ya’luu walaa yu’laa ‘alaihi. Islam itu tinggi dan tiada yang menandinginya.
Islam tidak dapat disamakan dengan agama lainnya. Islam memiliki ciri dan sifat-sifat tertentu yang menggambarkan kehidupan manusia secara keseluruhan. Islam adalah agama yang mengatur hidup seperti makan, minum, tidur, berjuang, bahkan urusan bernegara.
Islam itu adalah hukum-hukum Allah yang terkandung dalam Al Qur’an dan Al Hadits.  Islam juga merupakan keselamatan dunia dan akhirat. Artinya, ketika mengajak umat manusia untuk memeluk Islam bera

rti mengajak kepada keselamatan dunia dan akhirat.
Oleh karena itu, Islam mengangkat derajat orang beriman sebagai khalifah yang diberi amanah membina dan memelihara semua makhluk hidup.

Kalimatul Islam (kata Al-Islam) mengandung pengertian dan prinsip-prinsip yang dapat didefinisikan secara terpisah dan bila dipahami secara menyeluruh merupakan pengertian yang utuh.
1. Islam adalah Ketundukan
Allah menciptakan alam semesta, kemudian menetapkan manusia sebagai hambaNya yang paling besar perannya di muka bumi. Manusia berinteraksi dengan sesamanya, dengan alam semesta di sekitarnya, kemudian berusaha mencari jalan untuk kembali kepada Penciptanya. Tatkala salah berinteraksi dengan Allah, kebanyakan manusia beranggapan alam sebagai Tuhannya sehingga mereka menyembah sesuatu dari alam. Ada yang menduga-duga sehingga banyak di antara mereka yang tersesat. Ajaran yang benar adalah ikhlas berserah diri kepada Pencipta alam yang kepada-Nya alam tunduk patuh berserah diri (An-Nisa: 125). Maka, Islam identik dengan ketundukan kepada sunnatullah yang terdapat di alam semesta (tidak tertulis) maupun Kitabullah yang tertulis (Alquran).
2. Islam adalah Wahyu Allah
Dengan kasih sayangnya, Allah menurunkan Ad-Dien (aturan hidup) kepada manusia. Tujuannya agar manusia hidup teratur dan menemukan jalan yang benar menuju Tuhannya. Aturan itu meliputi seluruh bidang kehidupan: politik, hukum, sosial, budaya, dan sebagainya. Dengan demikian, manusia akan tenteram dan damai, hidup rukun, dan bahagia dengan sesamanya dalam naungan ridha Tuhannya (Al-Baqarah: 38).
Karena kebijaksanaan-Nya, Allah tidak menurunkan banyak agama. Dia hanya menurunkan Islam. Agama selain Islam tidak diakui di sisi Allah dan akan merugikan penganutnya di akhirat nanti.
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺪِّﻳﻦَ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡُ ﻭَﻣَﺎ ﺍﺧْﺘَﻠَﻒَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺃُﻭﺗُﻮﺍ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏَ ﺇِﻟَّﺎ ﻣِﻦْ ﺑَﻌْﺪِ ﻣَﺎ ﺟَﺎﺀَﻫُﻢُ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢُ ﺑَﻐْﻴًﺎ ﺑَﻴْﻨَﻬُﻢْ ﻭَﻣَﻦْ ﻳَﻜْﻔُﺮْ ﺑِﺂَﻳَﺎﺕِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺳَﺮِﻳﻊُ ﺍﻟْﺤِﺴَﺎﺏِ
Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (Ali Imran: 19)
Islam merupakan satu-satunya agama yang bersandar kepada wahyu Allah secara murni. Artinya, seluruh sumber nilai dari nilai agama ini adalah wahyu yang Allah turunkan kepada para Rasul-Nya terdahulu. Dengan kata lain, setiap Nabi adalah muslim dan mengajak kepada ajaran Islam. Ada pun agama-agama yang lain, seperti Yahudi dan Nasrani, adalah penyimpangan dari ajaran wahyu yang dibawa oleh para nabi tersebut.
3. Islam adalah Agama Para Nabi dan Rasul
Perhatikan kesaksian Alquran berikut ini bahwa Nabi Ibrahim adalah muslim, bukan Yahudi atau pun Nasrani.
ﻭَﻭَﺻَّﻰ ﺑِﻬَﺎ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢُ ﺑَﻨِﻴﻪِ ﻭَﻳَﻌْﻘُﻮﺏُ ﻳَﺎ ﺑَﻨِﻲَّ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺍﺻْﻄَﻔَﻰ ﻟَﻜُﻢُ ﺍﻟﺪِّﻳﻦَ ﻓَﻠَﺎ ﺗَﻤُﻮﺗُﻦَّ ﺇِﻟَّﺎ ﻭَﺃَﻧْﺘُﻢْ ﻣُﺴْﻠِﻤُﻮﻥ
Dan Ibrahim Telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah Telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam”. (Al-Baqarah: 132)
Nabi-nabi lain pun mendakwahkan ajaran Islam kepada manusia. Mereka mengajarkan agama sebagaimana yang dibawa Nabi Muhammad saw. Hanya saja, dari segi syariat (hukum dan aturan) belum selengkap yang diajarkan Nabi Muhammad saw. Tetapi, ajaran prinsip-prinsip keimanan dan akhlaknya sama. Nabi Muhammad saw. datang menyempurnakan ajaran para Rasul, menghapus syariat yang tidak sesuai dan menggantinya dengan syariat yang baru.
ﻗُﻞْ ﺁَﻣَﻨَّﺎ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻭَﻣَﺎ ﺃُﻧْﺰِﻝَ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ ﻭَﻣَﺎ ﺃُﻧْﺰِﻝَ ﻋَﻠَﻰ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢَ ﻭَﺇِﺳْﻤَﺎﻋِﻴﻞَ ﻭَﺇِﺳْﺤَﺎﻕَ ﻭَﻳَﻌْﻘُﻮﺏَ ﻭَﺍﻟْﺄَﺳْﺒَﺎﻁِ ﻭَﻣَﺎ ﺃُﻭﺗِﻲَ ﻣُﻮﺳَﻰ ﻭَﻋِﻴﺴَﻰ ﻭَﺍﻟﻨَّﺒِﻴُّﻮﻥَ ﻣِﻦْ ﺭَﺑِّﻬِﻢْ ﻟَﺎ ﻧُﻔَﺮِّﻕُ ﺑَﻴْﻦَ ﺃَﺣَﺪٍ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻭَﻧَﺤْﻦُ ﻟَﻪُ ﻣُﺴْﻠِﻤُﻮﻥَ
Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan Hanya kepada-Nyalah kami menyerahkan diri.”

(Ali Imran: 84)
Menurut pandangan Alquran, agama Nasrani yang ada sekarang ini adalah penyimpangan dari ajaran Islam yang dibawa Nabi Isa a.s. Nama agama ini sesuai nama suku yang mengembangkannya. Isinya jauh dari Kitab Injil yang diajarkan Isa a.s.. Agama Yahudi pun telah menyimpang dari ajaran Islam yang dibawa Nabi Musa a.s.. Diberi nama dengan nama salah satu Suku Bani Israil, Yahuda. Kitab Suci Taurat mereka campur aduk dengan pemikiran para pendeta dan ajarannya ditinggalkan.
4. Islam adalah Hukum-hukum Allah di dalam Alquran dan Sunnah
Orang yang ingin mengetahui apa itu Islam hendaknya melihat Kitabullah Alquran dan Sunnah Rasulullah. Keduanya, menjadi sumber nilai dan sumber hukum ajaran Islam. Islam tidak dapat dilihat pada perilaku penganut-penganutnya, kecuali pada pribadi Rasulullah saw. dan para sahabat beliau. Nabi Muhammad saw. bersifat ma’shum (terpelihara dari kesalahan) dalam mengamalkan Islam.
Beliau membangun masyarakat Islam yang terdiri dari para sahabat yang langsung terkontrol perilakunya oleh Allah dan Rasul-Nya. Jadi, para sahabat Nabi tidaklah ma’shum bagaimana Nabi, tapi mereka istimewa karena merupakan pribadi-pribadi dididik langsung Nabi Muhammad. Islam adalah akidah dan ibadah, tanah air dan penduduk, rohani dan amal, Alquran dan pedang. Pemahaman yang seperti ini telah dibuktikan dalam hidup Nabi, para sahabat, dan para pengikut mereka yang setia sepanjang zaman.
5. Islam adalah Jalan Allah Yang Lurus
Islam merupakan satu-satunya pedoman hidup bagi seorang muslim. Baginya, tidak ada agama lain yang benar selain Islam. Karena ini merupakan jalan Allah yang lurus yang diberikan kepada orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah.
ﻭَﺃَﻥَّ ﻫَﺬَﺍ ﺻِﺮَﺍﻃِﻲ ﻣُﺴْﺘَﻘِﻴﻤًﺎ ﻓَﺎﺗَّﺒِﻌُﻮﻩُ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺘَّﺒِﻌُﻮﺍ ﺍﻟﺴُّﺒُﻞَ ﻓَﺘَﻔَﺮَّﻕَ ﺑِﻜُﻢْ ﻋَﻦْ ﺳَﺒِﻴﻠِﻪِ ﺫَﻟِﻜُﻢْ ﻭَﺻَّﺎﻛُﻢْ ﺑِﻪِ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺗَﺘَّﻘُﻮﻥَ
Dan bahwa (yang kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), Karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalannya. yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa. (Al-An’am: 153)
ﺛُﻢَّ ﺟَﻌَﻠْﻨَﺎﻙَ ﻋَﻠَﻰ ﺷَﺮِﻳﻌَﺔٍ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺄَﻣْﺮِ ﻓَﺎﺗَّﺒِﻌْﻬَﺎ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺘَّﺒِﻊْ ﺃَﻫْﻮَﺍﺀَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻟَﺎ ﻳَﻌْﻠَﻤُﻮﻥَ
Kemudian kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), Maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak Mengetahui. (Al-Jaatsiyah: 18)
6. Islam Pembawa Keselamatan Dunia dan Akhirat
Sebagaimana sifatnya yang bermakna selamat sejahtera, Islam menyelamatkan hidup manusia di dunia dan di akhirat.
Keselamatan dunia adalah kebersihan hati dari noda syirik dan kerusakan jiwa. Sedangkan keselamatan akhirat adalah masuk surga yang disebut Daarus Salaam.
ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﻳَﺪْﻋُﻮ ﺇِﻟَﻰ ﺩَﺍﺭِ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡِ ﻭَﻳَﻬْﺪِﻱ ﻣَﻦْ ﻳَﺸَﺎﺀُ ﺇِﻟَﻰ ﺻِﺮَﺍﻁٍ ﻣُﺴْﺘَﻘِﻴﻢٍ
Allah menyeru (manusia) ke darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam). (Yunus: 25)
Dengan enam prinsip di atas, kita dapat memahami kemuliaan dan keagungan ajaran agama Allah ini. Nabi Muhammad saw. bersabda, “Islam itu tinggi dan tidak ada kerendahan di dalamnya.” Sebagai ajaran, Islam tidak terkalahkan oleh agama lain. Maka, setiap muslim wajib meyakini kelebihan Islam dari agama lain atau ajaran hidup yang lain. Allah sendiri memberi jaminan.
ﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ ﺃَﻛْﻤَﻠْﺖُ ﻟَﻜُﻢْ ﺩِﻳﻨَﻜُﻢْ ﻭَﺃَﺗْﻤَﻤْﺖُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻧِﻌْﻤَﺘِﻲ ﻭَﺭَﺿِﻴﺖُ ﻟَﻜُﻢُ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡَ ﺩِﻳﻨًﺎ
Pada hari Ini Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (Al-Maa-idah: 3)

Ash-Shiraath Al-Mustaqiim (Jalan Yang Lurus)
Islam adalah jalan yang lurus. Oleh sebab itu siapa yang hendak mencapai tujuan yang benar dalam hidupnya mestilah mengikuti jalan lurus ini (Islam). Selain agama Islam adalah tidak lurus. Di mana jalan ini akan membawa kepada kesesatan karena tidak jelas hendak dibawa kemana. Selain Islam, panduan hidup dari liberalisme, hedonisme, komunisme, kapitalisme, dan sebagainya akan membawa kepada kerusakan potensi manusia itu sendiri. Islam justru membina dan memelihara potensi tersebut menjadi baik.
Dalil
Q. 6:153. Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa.
Hadits. Imam Ahmad bin Hambal meriwayatkan dari Adullah bin Mas'ud RA dia berkata, "Rasulullah SAW membuat garis dengan tangannya, kemudian beliau bersabda, "Inilah jalan Allah yang lurus." Kemudian beliau membuat garis di sebelah kiri dan kanan garis tadi, lalu bersabda,"Inilah jalan-jalan yang lain, tiada satupun di antara jalan itu melainkan ia ditempati oleh syaitan yang mengajak manusia ke jalannya." Kemudian beliau membacakan ayat dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-lalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai berakkan kamu dari jalan-Nya (HR Hakim).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA