*Kadar Iman dan mengenal Malaikat (1)*


๐Ÿ“š Syarah Ushulul Iman

๐Ÿ“– Beriman kepada Malaikat



Sesungguhnya  iman  adalah  perkara  yang  agung,  karena ia  adalah  asas  yang  di  atasnya  terletak  kebahagiaan dunia  dan  akhirat.  Ia  adalah  salah  satu  tingkat  yang paling  penting  dalam  agama,  karena  ketika  malaikat Jibril datang  kepada  Nabi di  hadapan  para sahabatnya,  dia  bertanya  kepada  beliau  mengenai Islam,  Iman. dan  Ihsan,  dengan  mengatakan:  “Wahai Muhammad,  kabarkanlah  kepadaku  tentang  Islam.” Nabi  ๐Ÿณ  menjawab:  “Islam  itu  engkau  bersaksi  bahwa sesungguhnya  tiada  Tuhan  selain  Allah  dan sesungguhnya  Muhammad  itu  utusan  Allah,  engkau mendirikan  sholat,  mengeluarkan  zakat,  berpuasa pada  bulan  Ramadhan,  dan  mengerjakan  ibadah  haji ke  Baitullah  jika  engkau  mampu  melakukannya."

Beliau menjelaskan  Islam  sebagai  pengejawantahan kelima  rukun:  (1)  Dua  kalimat  syahadat,  (2)  Mendirikan shalat,  (3)  Membayar  zakat,  (4)  Berpuasa  di  bulan Ramadhan,  dan  (5)  Beribadah  haji  ke  Baitullah. Kemudian  malaikat  Jibril  berkata  kepadanya,  “Engkau benar.  Kabarkanlah  kepadaku  tentang  iman.”  Nabi  ๐Ÿณ berkata:  "Engkau  beriman  kepada  Allah,  kepada  para Malaikat-Nya,  Kitab-kitab-Nya,  kepada  Rasul-RasulNya,  kepada  hari  Kiamat  dan  kepada  takdir  yang  baik maupun  yang  buruk."  Beliau  menjelaskan  bahwa iman  adalah  meyakini  keenam  hal  tersebut:  Iman kepada  Allah,  para  Malaikat-Nya,  Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya,  Hari  Kiamat,  dan  Takdir  baik  dan buruk. Jiblril  melanjutkan,  “Kabarkanlah  kepadaku  mengenai ihsan.”  Nabi  ๐Ÿณ  menjawa:  "Engkau  beribadah  kepada Allah  seakan-akan  engkau  melihat-Nya,  jika  engkau tidak  melihatnya,  sesungguhnya  Dia  pasti  melihatmu." Beliau  ๐Ÿณ  menjelaskan  ihsan  terdiri  dari  satu  rukun, yakni  beribadah  kepada  Allah  seolah-olah  engkau melihat-Nya.  Namun  jika  engkau  tidak  melihat-Nya, sesungguhnya  Dia  melihatmu.

Mengenal Malaikat

Malaikat  adalah  salah  satu  mahluk  Allah,  yang  Dia ciptakan  untuk  beribadah  kepada-Nya,  dan  mengemban tugas-tugas  yang  diperintahkan-Nya  di  alam  ini.  Allah mengutus  para  malaikatnya  untuk  melaksanakan perintah-Nya.  Mereka  adalah  makhluk  ghaib.  Kita  tidak melihat  mereka,  namun  kita  beriman  dengan  keimanan yang  teguh  yang  tidak  dapat  dipengaruhi  oleh  keraguan. Yang  demikian  karena  Allah telah  mengabarkan kepada kita  mengenai  mereka,  dan  demikian  juga  RasulNya telah  mengabarkan  kepada  kita  mengenai mereka,  dengan  keyakinan  yang  menyebabkan  kita beriman  kepada  mereka.

Malaikat adalah makhluk ghaib yang selalu beribadah kepada Allah  ๐Ÿ‰. Malaikat sama sekali tidak memiliki keistimewaan rububiyah dan uluhiyah. Allah menciptakannya dari cahaya, lalu memberikan kekuatan yang sempurna kepada mereka untuk tunduk dan selalu melaksanakan ketaatan kepadaNya. Allah  ๐Ÿ‰  berfirman: “…  dan  Malaikat  yang  ada  di  sisi-Nya, mereka tidak  angkuh untuk menyembah-Nya  dan  tidak (pula) merasa  letih, mereka  selalu  bertasbih malam  dan siang  tiada  henti-hentinya.”  (QS. Al Anbiya’: 19-20).

Jumlah Malaikat sangat banyak, tidak ada yang dapat menghitungnya, kecuali Allah.

Dalam hadits Bukhari dan Muslim diriwayatkan dari Anas  ๐Ÿด tentang kisah isra-mi’raj bahwa Allah telah memperlihatkan  Al-Baitul Ma’mur  yang ada di langit kepada Nabi  ๐Ÿฒ. Di dalamnya selalu ada 70.000 Malaikat yang setiap hari melakukan shalat. Siapa yang keluar dari tempat itu, tidak kembali lagi.

Sumber:
๐Ÿ“• Syarah Ushulul Iman, Syaikh Ibnul 'Utsaimin

       Iman Kepada Malaikat, Syaikh Shalih bin Fauzan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA