ORANG YG BERTAKWA ITU BUKANLAH ORANG YG MA'SHUM (TERJAGA DARI DOSA & KESALAHAN)




قال شيخ الإسلام أحمد ابن تيمية-رحمه الله تبارك وتعالى- (ت 728هـ):

" ليس من شرط المتقين ونحوهم أن لا يقع منهم ذنب، ولا أن يكونوا معصومين من الخطأ والذنوب، فإن هذا لو كان كذلك لم يكن في الأمة متق!
بل من تاب من ذنوبه دخل في المتقين، ومن فعل ما يكفر سيئاته دخل في المتقين ".

📚 منهاج السنة (82/7)

Syaikhul Islam Ahmad bin Taimiyyah rohimahulloh tabaroka wa ta'ala, beliau pernah menyatakan :

"Bukan termasuk syarat sebagai orang yg bertakwa dan yg semisalnya : bahwa mereka itu tidak pernah terjatuh pada suatu dosa (kesalahan).

Dan tdk pula (mereka) itu harus ma'shum (terjaga/terpelihara) dari kesalahan dan dosa-dosa.

Kalau harus seperti itu (syaratnya), tentu tidak akan ada pada umat (Islam) ini orang yg bertakwa.

Tetapi (sebenarnya), orang yg bertobat dari dosa-dosanya (setelah dia terjatuh dlm suatu dosa/kesalahan) maka dia termasuk ke dalam golongan orang-orang yg bertakwa.

Demikian pula orang melakukan apa yg bisa menghapuskan kesalahan-kesalahannya (dgn cara bertobat dan beristighfar setelah dia terjatuh pada dosa2), maka dia pun termasuk ke dalam golongan orang2 yg bertakwa."

( Minhajus Sunnah, 7/82)

Catatan :

1. Ya, benarlah yg beliau sampaikan. Seluruh umat manusia ini, siapapun dia, apapun kedudukannya, tdk ada yg ma'shum (terpelihara/terjaga dari dosa dan kesalahan), kecuali Nabi Muhammad shollallohu alaihi wa sallam.

2. Setiap orang, pernah melakukan dosa2 dan kesalahan, kecil atau pun besar, sedikit maupun banyak.

Tetapi yg paling penting adalah, bagaimana kita harus selalu bertobat dan istighfar (memohon ampunan kpd Alloh), dari dosa2 dan kesalahan yg kita perbuat tsb.

3. Dan spt itu lah sesungguhnya salah satu sifat dari orang2 yg bertakwa, sebagaimana yg disebutkan dlm firman Alloh ta'ala :

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ

"(Diantara sifat orang-orang yg bertakwa itu) yaitu orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka. Dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui." (QS Ali Imron : 135)

Alloh ta'ala jg berfirman :

فَمَنْ تَابَ مِنْ بَعْدِ ظُلْمِهِ وَأَصْلَحَ فَإِنَّ اللَّهَ يَتُوبُ عَلَيْهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

"Maka barangsiapa *bertaubat setelah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka Allah akan menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Al-Maidah : 39)

Demikian sifat-sifatnya orang yg bertakwa itu.

Terkadang dia lurus dan istiqomah, tetapi terkadang dia tergelincir pd kesalahan dan dosa.

Tetapi Alloh ta'ala msh memberikan hidayah kpdnya utk segera kembali kpd Alloh dan bertobat kpd-Nya.

4. Dan yg paling penting lg adalah hendaknya orang yg pernah tergelincir ke dlm dosa-dosa dan kesalahan, utk tdk berputus asa thd rahmat Alloh dan ampunan-Nya, sbgmn dijelaskan dlm firman-Nya :

قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ

"Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri (dgn telah melakukan dosa2), janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Az-Zumar : 53)

Demikian. Semoga Alloh jadikan kita semua menjadi hamba-hamba Alloh yg bertakwa kepada-Nya, dgn selalu berusaha utk  melaksanakan apa saja yg telah Dia perintahkan, dan menjauhi apa saja yg Dia larang.

Dan kalaupun kita tergelincir kepada dosa dan kesalahan, semoga pula Alloh memberi hidayah pd kita utk segera bertobat dan memohon ampunan kepada-Nya.....Aamiin.
Semoga nasehat yg ringkas ini, bermanfaat bg kita semuanya, barokallohu fiikum.
Surabaya, Senin pagi yg sejuk, 7 Muharrom 1440 H / 17 September 2018 M
Akhukum fillah, Abu Abdirrohman Yoyok WN Sby.

=====================
📩 Join Channel Telegram: https://t.me/amalislami

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA