4) Waktu Shalat Maghrib
Pelajaran Fiqih
Waktu-waktu Shalat
Dimulai sejak terbenamnya matahari dan hal ini sudah menjadi ijma` (kesepakatan) para ulama. Yaitu sejak hilangnya semua bulatan matahari di telan bumi. Dan berakhir hingga hilangnya syafaq (mega merah).
Dalilnya adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam :
Dari Abdullah bin Amar radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,"Waktu Maghrib sampai hilangnya shafaq (mega)". (HR. Muslim).
Syafaq menurut para ulama seperti Al-Hanabilah dan AsSyafi`iyah adalah mega yang berwarna kemerahan setelah terbenamnya matahari di ufuk barat. Sedangkan Abu Hanifah berpendapt bahwa syafaq adalah warna keputihan yang berada di ufuk barat dan masih ada meski mega yang berwarna merah telah hilang.
Dalil beliau adalah : Dari Abi Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,"Dan akhir waktu Maghrib adalah hingga langit menjadi hitam". (HR. Tirmizy) Namun menurut kitab Nashbur-rayah bahwa hadits ini sanadnya tidak shahih.
Awal waktu Maghrib adalah ketika seluruh lingkaran matahari terbenam dan akhirnya adalah ketika syafaq sudah hilang.
Ini berdasarkan hadits Abdullah bin Amr dan Jabir radhiallahu anhuma di atas.
Yang dimaksud dengan syafaq di sini adalah warna kemerahan di langit. Ini merupakan pendapat yang diriwayatkan dari Umar, Ali bin Abi Thalib, Ibnu Umar, Ibnu Abbas, Abu Hurairah, Ubadah bin AshShamit, dan Syaddad bin Aus radhiallahu anhum, serta para ulama dari kalangan tabi’in dan selainnya. Al-Azhari berkata, “Syafaq menurut orang Arab adalah humrah (yang berwarna merah).” Dan juga Ibnu Faris berkata dalam Al-Mujmal: Al-Khalil berkata: “Syafaq adalah humrah yang muncul sejak tenggelamnya matahari sampai waktu isya yang akhir.” (Al-Majmu’, 3/45)
In syaa Allah dilanjutkan ke waktu Shalat isya'
Baarakallahu fiikum
Komentar
Posting Komentar