Kisah Nabi Adam (6)


 Materi Shahih Kisah Para Nabi



Nabi Adam mengikuti peristiwa yang terjadi di depannya. Ia merasakan suasana cinta, rasa takut, dan kebingungan. Nabi Adam sangat cinta kepada Allah SWT yang telah menciptakannya dan memuliakannya dengan memerintahkan para malaikat-Nya untuk sujud kepadanya. Adam juga merasa takut saat melihat Allah SWT marah terhadap iblis dan mengusirnya dari pintu rahmat-Nya. Ia merasakan kebingungan ketika melihat makhluk ini yang membencinya, padahal ia belum mengenalnya. Makhluk itu membayangkan bahwa ia lebih baik dari Nabi Adam, padahal tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa salah satu dari mereka lebih baik dibandingkan dengan yang lain.

Kemudian alangkah anehnya alasan iblis. Ia membayangkan bahwa api lebih baik dari tanah. Dari mana ia mendapatkan ilmu ini? Seharusnya ilmu ini berasal dari Allah SWT karena Dialah yang menciptakan api dan tanah dan mengetahui mana di antara keduanya yang paling utama.

Dari dialog tersebut, Nabi Adam mengetahui bahwa iblis adalah makhluk yang memakai atribut keburukan dan sifat yang tercela. Ia meminta kepada Allah SWT agar mengekalkannya sampai hari kebangkitan. Iblis tidak ingin mati. Namun Allah SWT mengetahui bahwa ia akan tetap hidup sampai hari yang ditentukan. Ia akan hidup sampai menjemput ajalnya dan kemudian mati. Nabi Adam mengetahui bahwa Allah SWT telah melaknat iblis dan telah mengusirnya dari rahmat-Nya. Akhirnya, Nabi Adam mengetahui musuh abadinya. Nabi Adam bingung dengan kenekatan musuhnya dan kasih sayang Allah SWT

Iblis melihat dirinya dengan cara membandingkan dirinya dengan Adam. Ia berpendapat bahwa dirinya lebih mulia daripada Adam. Oleh karena itu, ia enggan sujud kepadanya sekalipun telah datang perintah kepadanya dan kepada seluruh malaikat untuk bersujud. Ia wajib keluar dari rahmat Allah karena menetapkan bahwa Adam memiliki berbagai kekurangan, ia menghinanya dan menyombongkan diri atasnya sebagai pertanda bahwa dirinya menentang perintah Allah. Segera ia mengajukan berbagai alasan, yang alasan itu justru lebih membuatnya berbesar dosa. Ia berkata, "Saya lebih baik daripadanya. Engkau ciptakan saya dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah." (Qs. Al A'raaf [7]: 12)

Dari Ibnu Abbas dan ulama yang lainnya, mereka berkata, "Iblis dikeluarkan dari surga dan Adam dimasukkan ke dalam surga. Ia berjalan-jalan di dalamnya dengan perasaan buas, tanpa ada pasangan yang menjadikannya tenang karenanya.

 Ia (Adam) tidur sebentar, lalu bangun. Ternyata di arah kepalanya ada seorang wanita sedang duduk. Wanita itu diciptakan oleh Allah dari tulang rusuknya. Ia pun bertanya kepada wanita itu, 'Siapa engkau?' Ia menjawab, 'Aku seorang wanita'. Adam berkata, 'Kenapa engkau diciptakan?' Ia menjawab, 'Agar engkau tenang karenaku'. Para malaikat setelah mengetahui pengetahuan Adam yang banyak, mereka berkata kepadanya, 'Siapa namanya, wahai Adam?' Adam menjawab, 'Namanya Hawa' Mereka bertanya, 'Mengapa diberi nama Hawa?' Adam menjawab, 'Karena dirinya diciptakan dari sesuatu yang hidup'. Allah telah menyembunyikan penyebutan berkenaan dengan pohon dan menentukan jenisnya, sekalipun dalam penyebutannya mengandung kemaslahatan bagi kita.

(bersambung)

Kandungan kisah:

1. Kekuasaan Allah membuat Nabi Adam Bisa Melihat

2. Keutamaan Nabi Adam dan tercelanya perbuatan Iblis

3. Kesombongan Iblis membuat ia keluar dari rahmat Allah (dilaknat)

4. Merasa lebih baik adalah salah satu bentuk kesombongan

5. Kewajiban menjadikan iblis dan pengikutnya sebagai musuh

6. Penciptaan Hawa dari tulang rusuk adam adalah haqq dan shahih

7.yang Allah rahasiakan segala sesuatunya kepada para makhluknya adalah mengandung maslahat dan hikmah bagi ulul Albab.

In syaa Allah dilanjutkan

Baarakallahu fiikum

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA