"Allah Tidak Membebani Melainkan Sesuai Kesanggupan"


Ni'am:


-Amirah Parker-

Pernah, merasa amat berat tatkala diturunkan ayat Al-Qur'an dan diberikan amanah. Padahal, Allah menghendaki kemudahan bagi hamba-Nya dan tidak menghendaki kesukaran (Q.S 2:185)

Tapi, terkadang hamba-Nya yang menyusahkan diri sendiri...

Suatu hari turun ayat...
"Milik Allah lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu nyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah menghisabnya bagimu. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (Q.S 2:284)

"Dari Abu Hurairah ra. 'Sewaktu ayat 284 Surat Al-Baqarah turun, para sahabat merasa berat, sehingga mereka menghadap Rasulullah dengan berjongkok, seraya berkata: 'Ya Rasul, kami bisa menerima kewajiban yang sekiranya dapat dilakukan, yaitu; shalat, jihad, puasa dan sedekah. Dan dengan diturunkan ayat ini, kami tiada sanggup mengerjakannya.

Sabdanya: 'Kalian bermaksud menyatakan sebagaimana pernyataan Ahli kitab terdahulu yakni; 'Kami dengar tetapi melanggarnya? Tidak, kalian harus mengatakan 'Kami dengar dan taat, kami mohon ampunanMu ya Rabb kami, dan kepadaMu tempat kembali.' (Q.S Al-Baqarah ayat 285)

Lalu sewaktu para sahabat membacanya, terasa gembira, ringan mengucapkan dalam lidahnya, kemudian Allah menurunkan ayat berikutnya (Q.S Al-Baqarah: 286) (HR. Muslim)

Para Mufasir termasuk ibnu Abbas ketika menafsirkan ayat 286, menyatakan bahwa ayat ini menghapuskan bisikan jiwa dan perasaan was-was ketika turun ayat 284. Ketika itu orang-orang mukmin gaduh karena takut dan berkata, " Wahai Rasulullah, kami bisa bertaubat dari perbuatan tangan, kaki dan lisan. Lalu bagaimana kami bisa bertaubat dari was-was dan bisikan jiwa?"

Maka turunlah ayat 286, "Allah tidak membebani seseorang melainkan kesanggupannya..." Karena manusia tidak mampu terhindar dari was-was dan bisikan jiwa dan itu merupakan sesuatu yang tidak sanggup dikuasai.

Maka tatkala datang perintah atau amanah, seberat apapun itu:
1. Taat (sami'naa wa atha'naa)
2. Berdo'a kepada Allah
3. Laksanakan sesuai kemampuan

Rasulullah menegaskan, "Hendaklah kalian berbuat baik (menjalankan syariat) semampu kalian. Demi Allah, sungguh Allah tidak menyusahkan kalian kecuali KALIAN MENYUSAHKAN DIRI KALIAN SENDIRI." (HR. Bukhari dan Muslim)

Wallahualam

(Sumber: The Wisdom Al-Qur'an Al-Karim, Terjemah Riadhus Shalihin)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA