RESUME KAJIAN AL KABAIR


 64 ; The Sins inside the house

Kamis, 8 Jumadal Ula 1439 H (25 Januari 2018)
Materi : Al Kabair 64 - Dosa-dosa di Rumahmu
Pemateri : Abu Takeru
Tempat : Masjid Al-Asy'ari UNISBA Taman Sari - Bandung
Waktu : 16.00 WIB - Menjelang Ashar

=============
MUQADDIMAH

Nabi ﷺ bersabda,

Rasūlullāh ﷺ bersabda,

إن أحدكم ليعمل بعمل أهل الجنة حتى ما يكون بينه وبينها إلا ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل أهل النار , وإن أحدكم ليعمل بعمل أهل النار حتى ما يكون بينه وبينها إلا ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل أهل الجنة

"Ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli Surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja, kemudian ia didahului oleh ketetapan Allaah lalu ia melakukan perbuatan ahli Neraka dan ia masuk Neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli Neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan Neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Allaah lalu ia melakukan perbuatan ahli Surga dan ia masuk Surga." (HR. Bukhari)

Ada dalam riwayat lain, lafadz yang lebih lengkap. Yaitu si orang yang beramal dengan amalan ahli Surga, dalam pandangan orang lain. Artinya ia mengamalkan amalan shalih di hadapan orang banyak. Adapun ketika sendirian, ia tidak begitu.

Ingat dengan nikmat rumah.

Allaah berfirman,

وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ بُيُوتِكُمْ سَكَنًا وَجَعَلَ لَكُمْ مِنْ جُلُودِ الْأَنْعَامِ بُيُوتًا تَسْتَخِفُّونَهَا يَوْمَ ظَعْنِكُمْ وَيَوْمَ إِقَامَتِكُمْ ۙ وَمِنْ أَصْوَافِهَا وَأَوْبَارِهَا وَأَشْعَارِهَا أَثَاثًا وَمَتَاعًا إِلَىٰ حِينٍ

Dan Allaah menjadikan rumah-rumah bagimu sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagimu rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit hewan ternak yang kamu merasa ringan (membawa)nya pada waktu kamu bepergian dan pada waktu kamu bermukim dan (dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu unta, dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan kesenangan sampai waktu (tertentu)." (QS. An-Nahl [16]: 80)

Karena saking banyaknya nikmat, kita jadi lupa dengan Allaah. Rumah yang mana Allaah sudah menjadikannya nikmat, malah dipakai untuk maksiat.

Kaum Nabi Shalih yaitu kaum Tsamud, mereka diadzab ketika mereka berada di dalam rumahnya.

Allaah berfirman,

يَسْتَخْفُونَ مِنَ النَّاسِ وَلَا يَسْتَخْفُونَ مِنَ اللَّهِ وَهُوَ مَعَهُمْ إِذْ يُبَيِّتُونَ مَا لَا يَرْضَىٰ مِنَ الْقَوْلِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطًا

"Mereka dapat bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak dapat bersembunyi dari Allaah, karena Allaah beserta mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang tidak diridhai-Nya. Dan Allaah Maha Meliputi terhadap apa yang mereka kerjakan." (QS. An-Nisa' [4]: 108)

Kalau kita punya kamar sendiri, kita bisa mengamalkan hadits orang-orang yang dinaungi oleh Allaah. Yaitu menjadi orang yang ketika sendirian, ia menangis karena Allaah.

Tapi kebanyakan kita, malah banyak melakukan dosa-dosa besar di rumah.

=============
6 DOSA BESAR YANG SERING DILAKUKAN DI RUMAH

1. Durhaka kepada orang tua

Ini dosa yang sering dilakukan oleh banyak orang.

Kita tidak usah memikirkan apa yang orang tua lakukan kepada kita, tapi kita harus mempedulikan apa yang kita lakukan kepada mereka.

Nabi ﷺ bersabda,

"3 golongan manusia yang Allaah tidak menerima amalnya, baik yang wajib maupun yang sunnah. Pertama, orang yang durhaka kepada orang tua. Kedua, orang yang mengungkit pemberian. Ketiga, orang yang suka meminum khamr." (Silsilah Hadits Ash-Shahihah no. 1.785)

Di antara perbuatan durhaka kepada orang tua adalah membuat orang tua sedih tanpa alasan syar'i.

Kalau kita melakukan sesuatu yang tidak bermaksud membuat orang tua sedih, tapi mereka akhirnya sedih, maka tidak apa-apa.

Contoh:

1) Orang tua menyuruh makan, terus kita bilang, "Ga ah, Ma. Ga suka." Kemudian orang tua menangis karena sedih. Maka ini termasuk durhaka. Seharusnya kita mencari-cari cara agar orang tua tidak sedih kepada kita.

2) Orang tua menyuruh cuci piring. Terus kita bilang, "Iya nanti, Ma" tanpa ada keperluan mendesak yang dibenarkan, maka ini termasuk dosa durhaka.

Kalau kita tidak suka pedas, orang tua masak makanan pedas, lalu kita menolak. Apakah itu durhaka? Tidak, karena makanan pedas bisa menyakiti tubuh.

Ulama sepakat bahwa dosa durhaka kepada orang tua melebihi dosa mabuk dan zina.

Dosa durhaka yang paling kecil adalah mengatakan "Ah" kepada mereka.

Kalau kita punya kamar dan membiarkan kamar tersebut berantakan dan kotor lalu orang tua marah, maka kita termasuk durhaka.

Karena itu, pahala berbakti kepada orang tua itu sangat besar.

Tabi'in yang terbaik imannya, Uwais Al-Qarni, beliau kalau berdo'a pasti akan dikabulkan. Dan amalan beliau yang terbaik adalah berbakti kepada orang tua.

2. Ghibah

Handphone atau medsos hukumnya sama dengan lisan. Hukum tulisan ini bisa lebih parah dari lisan, karena kalau tidak dihapus akan terus ada.

Nabi ﷺ bersabda,

"Wahai sekalian orang yang telah berislam dengan lisannya namun belum masuk keimanan dalam hatinya. Janganlah kalian mengganggu kaum muslimin, jangan mencelanya, dan jangan mencari-cari aib mereka. Karena sesungguhnya barangsiapa yang mencari-cari aib saudaranya sesama muslim, niscaya Allaah akan mencari-cari aibnya. Dan barangsiapa yang Allaah cari-cari aibnya, niscaya akan disingkap aibnya itu meskipun di rumahnya sendiri." (HR. Tirmidzi, shahih)

3. Mubadzir makanan

Allaah berfirman,

إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا

"Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya." (QS. Al-Isra' [17]: 27)

4. Membuka aib sendiri

Misal main Mobile Legend. Main yang ada unsur maksiatnya itu dosa. Maka jangan pamer ke orang-orang bahwa kita melakukan main Mobile Legend atau yang lain.

5. Berbuat mesum

Berbuat dosa dengan Internet. Kalau ada orang melihat orang berzina misal di video porno, apakah itu termasuk dosa zina?

Ketika melihat orang berzina, yang melihat juga ingin berzina. Maka kalau ada yang berniat berbuat dosa, apakah dicatat sebagai dosa? Ada rinciannya.

Ini dibahas oleh ustadz Abu Idris membahas Hadits Arba'in.

Nabi ﷺ bersabda,

"Jikalau seorang hamba berniat melakukan kejahatan, tapi ia tidak jadi melakukannya. Maka Allaah mencatatmya sebagai satu kebaikan yang sempurna. Kalau seorang hamba niat melakukan kejahatan, lalu jadi melakukannya, maka dicatat sebagai satu kejahatan." (HR. Bukhari)

Ada 5 kondisi:

1) Orang yang berniat melakukan suatu dosa, tapi setelah berniat, ia tinggalkan. Kenapa? Karena ia takut dengan Allaah. Maka dia mendapatkan pahala yang sempurna dari Allaah.

Contohnya ada orang yang mau pacaran, banyak orang suka dengannya, si laki-laki ini tinggal milih. Tapi ia pikir-pikir, ia takut sama Allaah. Tipe ini, ia mendapat pahala karenanya. Ini kebaikan Allaah.

2) Orang yang sudah berniat melakukan dosa, dan bahkan sudah berazzam (keinginan yang kuat). Tapi, dia juga belum melaksanakan proses menuju dosanya. Maka orang semacam ini dicatat dosa.

Tapi memang dosanya tidak sama dengan orang yang jadi melakukan dosanya.

Hal ini berdasarkan hadits shahih riwayat Tirmidzi tentang orang miskin yang berniat dan berazzam kalau punya harta seperti orang kaya, maka kata Nabi ﷺ mereka sama, tidak sama dosanya tapi sama derajatnya.

3) Orang yang berniat melakukan dosa, dan sudah berazzam melakukan dosa, dan sudah proses melakukan dosa tersebut, tapi ia gagal, karena tidak sanggup melakukannya, bukan karena Allaah.

Orang yang sudah menyiapkan contekan. Tapi pas sampai kelas, ia duduk paling depan, sangat dekat dengan pengawas posisinya. Ia jadi takut dengan pengawas, bukan kepada Allaah.

Ia dosanya sama dengan orang yang menyontek, tanpa dikurangi dosanya.

Nabi ﷺ bersabda,

إِذَا الْتَقَى الْمُسْلِمَانِ بِسَيْفَيْهِمَا فَالْقَاتِلُ وَالْمَقْتُولُ فِى النَّارِ » . فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذَا الْقَاتِلُ فَمَا بَالُ الْمَقْتُولِ قَالَ « إِنَّهُ كَانَ حَرِيصًا عَلَى قَتْلِ صَاحِبِهِ

“Apabila dua orang Islam yang bertengkar dengan pedangnya, maka orang yang membunuh dan yang terbunuh sama-sama berada di dalam neraka.” Saya bertanya, “Wahai Rasulullah, sudah wajar yang membunuh masuk neraka, lantas bagaimana gerangan yang terbunuh?” Beliau menjawab, “Karena ia juga sangat berambisi untuk membunuh sahabatnya.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 31 dan Muslim no. 2888).

4) Orang yang berniat melakukan dosa, tapi dia belum menempuh proses, dan dia juga tidak jadi melakukan dosanya, tapi bukan karena Allaah. Tapi karena malas, bosan, atau yang lainnya.

Kata ustadz Abu Idris ini tidak mendapat dosa, tidak mendapat pahala.

Tapi A' Rizal tidak setuju dengan poin ini.

5) Orang yang berniat melakukan dosa, dia melakukan proses dosa, dan dia jadi melakukannya, maka ini dicatat sebagai satu dosa.

Poin ke-3 dan 5 sama dosanya.

_______

Bagaimana dengan orang yang menonton video porno?

Silakan nilai sendiri...

Tapi ingat Allaah berfirman,

وَيَوْمَ يُحْشَرُ أَعْدَاءُ اللَّهِ إِلَى النَّارِ فَهُمْ يُوزَعُونَ O حَتَّىٰ إِذَا مَا جَاءُوهَا شَهِدَ عَلَيْهِمْ سَمْعُهُمْ وَأَبْصَارُهُمْ وَجُلُودُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

"Dan (ingatlah) pada hari (ketika) musuh-musuh Allaah digiring ke Neraka lalu mereka dipisah-pisahkan. Sehingga apabila mereka sampai ke Neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap apa yang telah mereka lakukan." (QS. Fushshilat [41]: 19-20)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA