Syarah Ushulul Iman


📚

📖 Masih melanjutkan rukun islam yang kedua: Mendirikan Shalat

Berkata Syaikh Abu Yahya Marwan bin Musa dalam menerangkan qs Al Ankabut ayat 45

➡ Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan untuk
mentilawahkan wahyu-Nya, yaitu kitab-Nya ini. Tilawah
memiliki dua arti: (1) Ittiba’ (mengikuti), yakni kita
diperintahkan untuk mengikuti perintah yang ada dalam
kitab itu dan menjauhi larangannya, mengambilnya
sebagai petunjuk, membenarkan beritanya, dan
mentadabburi maknanya.

(2) Tilawah alfzaazhihi
(membaca lafaznya), sehingga membaca merupakan
bagiannya. Jika tilawah seperti ini maknanya (membaca
dan mengikuti), maka berarti dalam tilawah terdapat
penegakkan agama secara keseluruhan.

➡ Ini termasuk menghubungkan yang khusus dengan
yang umum sebelumnya (yakni tilawah kitab-Nya), hal ini
karena keistimewaan shalat dan pengaruhnya yang indah
dalam kehidupan

Keji adalah perbuatan yang dianggap sangat buruk di
antara perbuatan maksiat yang disenangi oleh jiwa.

➡ Mungkar adalah semua maksiat yang diingkari oleh
akal dan fitrah. Sebab mengapa shalat dapat mencegah
dari perbuatan keji dan mungkar adalah karena seorang
hamba yang mendirikannya; yang menyempurnakan
syarat dan rukunnya disertai sikap khusyu’ (hadirnya
hati) sambil memikirkan apa yang ia baca, maka hatinya
akan bersinar dan menjadi bersih, imannya bertambah,
kecintaannya kepada kebaikan menjadi kuat,
keinginannya kepada keburukan menjadi kecil atau
bahkan hilang, sehingga jika terus menerus dilakukan,
maka akan membuat pelakunya mencegah dari perbuatan
keji dan mungkar, hubungannya dengan Allah terjalin,
sehingga Allah memberikan kepadanya penjagaan, dan
setan yang mengajak kepada kemaksiatan merasa
kesulitan untuk menguasai dirinya. Inilah buah yang
dihasilkan dari shalat, namun di sana terdapat maksud
yang lebih besar dari itu, yaitu dapat tercapai dzikrullah
(mengingat Allah) seperti yang dikandung oleh shalat itu
sendiri, di mana di dalamnya terdapat dzikrullah baik
dengan hati, lisan maupun dengan anggota badan, dan
lagi Allah Subhaanahu wa Ta'aala menciptakan manusia
untuk beribadah kepada-Nya, sedangkan ibadah yang
paling utama adalah shalat yang di sana terdapat bukti
penghambaan anggota badan secara keseluruhan yang
tidak terdapat pada ibadah selainnya. Oleh karena itulah,
pada lanjutan ayatnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala
berfirman, “Dan (ketahuilah) mengingat Allah (shalat) itu
lebih besar..

In syaa Allah akan dilanjutkan

Baarakallahu lii walakum

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA