KISAH NABI ADAM (1)


📚 Kisah-kisah para Nabi

📖

Allah SWT berkehendak untuk menciptakan Nabi Adam. Allah SWT berfirman kepada para malaikat:

"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di bumi. " (QS. al-Baqarah: 30)

Terdapat perbedaan pendapat berkenaan dengan makna khilafah (perihal menjadi khalifah) Nabi Adam. Ada yang mengatakan, bahwa ia sebagai khalifah dari kelompok manusia yang pertama-tama datang ke bumi di mana kelompok ini membuat kerusakan dan menumpahkan darah di dalamnya. Ada yang mengatakan, bahwa ia adalah khalifatullah, dengan pengertian bahwa ia sebagai khalifah (utusan Allah) dalam melaksanakan perintah-perintah-Nya dan hukum-hukum-Nya, karena ia adalah utusan Allah yang pertama. Demikianlah yang kami yakini.

Kita boleh menafsirkan Khalifah ini dengan tiga tafsiran :

Pertama : Bahwa Bumi dahulu kala di huni oleh makhluk lain(jin), selain manusia. Kemudian Allah Swt, menginginkan Nabi Adam 'alaihis salam menjadi Khalifah di Bumi ini.

Kedua : Sebagai Khalifah Allah Swt di bumi, sebab Allah Swt telah memberi keistimewaan berupa akal. Dan penciptaan akal itu tidak keluar dari ruang lingkup kehendak Nya. Dan dalil pendapat ini adalah firman Allah Swt ; (Q.S Al-Ahzab : 72)

إِنّا عَرَضنَا الأَمانَةَ عَلَى السَّمٰوٰتِ وَالأَرضِ وَالجِبالِ فَأَبَينَ أَن يَحمِلنَها وَأَشفَقنَ مِنها وَحَمَلَهَا الإِنسٰنُ ۖ إِنَّهُ كانَ ظَلومًا جَهولًا ﴿٧٢﴾

Artinya : “Sesungguhnya kami telah mengeluarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka manusia enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan di pukul amanat itu oleh manusia. Sesunggunya manusia itu amat zalim dan amat bodoh” (Q.S Al-Ahzab : 72)

Ke tiga : Sebagai khalifah dengan pertimbangan bahwa mereka adalah penghuni di Bumi.

Manusia pasti memiliki kebijakan, kecerdasan, konsep nan luas dan kapasitas khusus sehingga dia mampu menjalankan kepemimpinan dan kedaulatan atas makhluk-makhluk Bumi.

Karena itu dalam ayat pertama di katakan“Ketika Tuhan mu berkata kepada para Malaikat : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan Khalifah di muka Bumi ini.

Makna objektif dari “Khalifah” (Wakil) adalah wakil Ilahiah di muka Bumi.

mengenai khilafah, ia adalah janji Allah dan Allah memenuhi setelah ada syarat-syaratnya.

“Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kalian dan mengerjakan amal-amal shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka dan Dia dia benar-benar akan menggantikan kondisi mereka setelah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap beribadah kepada-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Ku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasiq.” (An-Nur: 55)

Secara ringkas gambarannya adalah: Sebuah khilafah yang pasti berdiri setelah tauhid dan dakwah menuju kepada tauhid, ditegakkannya Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam serta dakwah menuju kepada As Sunnah. Dihilangkannya kesyirikan dengan berbagai macam bentuknya, sehingga tidak ada lagi peribadatan yang diberikan kepada selain Allah. Dihilangkannya segala bentuk bid’ah baik dalam akidah, ibadah, maupun muamalah. Dite-gakkannya syariat Islam oleh setiap muslim. Kondisi masyarakatnya senantiasa mengutamakan dan mementingkan ilmu syar’i, Masyarakatnya taat dan patuh.

Merekalah generasi terbaik yang dipuji oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam haditsnya:

“Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian yang setelahnya, kemudian yang setelahnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu)

🏷 Dari berbagai sumber

Demikian bagian pertama kisah Nabi Adam, in syaa Allah akan kita lanjutkan.

Barakallahu fiikum

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA