Fenomena Akhir Zaman


Akhir zaman adalah waktu yang dimana dekat dengan hari kiamat.
Dan hari kiamat adalah hari yang mana tidak ada lagi hari setelah itu. Kesempatan menanam kebaikan telah tiada, dan yang ada adalah perhitungan di pengadilan Allah yang seadil-adilnya, tidak yang terdholimi.
Hari kiamat tak ada yang mengetahui kapan, namun Nabi yang mulia memberikan tanda-tandanya:
1. Waktu terasa cepat.
2. Sedikitnya amal.
3. Bakhil (pelit) dimana-mana dan menjadi adat.
4. Banyak dan tersebarnya fitnah.
5. Dan banyaknya pembunuhan.
Dari sahabat Abu Hurairoh Radhiallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Waktu terasa cepat, dan sedikitnya amal, dan tersebar (mulai tertanam dalam hati manusia) bakhil, nampak banyak fitnah, dan banyak Al Harj". Para sahabat bertanya: "wahai Rasulullah apa itu Al Harj?, Beliau menjawab: " banyak pembunuhan." (HR.Al-Bukhari)
Dan dalam riwayat yang lain Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Tidak akan tiba hari Kiamat hingga zaman berdekatan, setahun bagaikan sebulan, sebulan bagaikan sepekan, sepekan bagaikan sehari, sehari bagaikan sejam dan sejam bagaikan terbakarnya pelepah pohon kurma.” (HR.Al-Bukhari, Kitabul Fitaan)
Dan fenomena akhir zaman adalah diangkatnya ilmu.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu sekaligus dari para hamba, akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan mewafatkan para ulama, sehingga ketika tidak tersisa lagi seorang alim, maka manusia akan menjadikan orang-orang bodoh sebagai pemimpin, lalu mereka ditanya, kemudian mereka akan memberikan fatwa tanpa ilmu, maka mereka sesat lagi menyesatkan orang lain.’ (HR.Al-Bukhari, Kitabul Ilmi).
Semua hal yang telah disebutkan oleh Nabi yang mulia, kita tentu merasakannya. Maka mumpung ada waktu untuk berbenah, perbaikilah ilmu dan amal. Jangan senangnya ditawari ilmu, namun senanglah mencari dan mencarilah, dan tentunya diamalkan.
Ustadz Abu Salman Al-Kwasayni

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA