Kebahagian yang hakikiߒ܀


Ijin share ya ikhwan fillah

At Tajdid Today
Sabtu 11 Nopember 2017 M22 Shafar 1439 H.

Tafsir Qs Ar Ra'du 20-24.
📚

الَّذِينَ يُوفُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَلا يَنْقُضُونَ الْمِيثَاقَ (20)

 وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُونَ سُوءَ الْحِسَابِ (21)

 وَالَّذِينَ صَبَرُوا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلانِيَةً وَيَدْرَءُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ أُولَئِكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِ (22)

 جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ وَالْمَلائِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بَابٍ (23)

 سَلامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ (24)

(yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian, dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkannya, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk. Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridaan Tuhannya, mendirikan salat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan, orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (yaitu) surga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya, dan anak cucunya, sedangkan malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu (sambil mengucapkan), "Keselamatan terlimpahkan kepada kalian berkat kesabaran kalian." Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.

Allah Swt. berfirman, menceritakan tentang orang-orang yang memiliki sifat-sifat yang terpuji ini; bahwa mereka akan memperoleh kesudahan yang baik, yaitu akibat yang terpuji dan kemenangan di dunia dan akhirat:

الَّذِينَ يُوفُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَلا يَنْقُضُونَ الْمِيثَاقَ

(yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian. (Ar-Ra'd: 20)

Mereka tidak sama dengan orang-orang munafik yang apabila seseorang dari mereka mengadakan perjanjian, maka dilanggarnya; apabila bersengketa, curang; apabila berbicara, dusta; dan apabila dipercaya, khianat.

وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ

dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkannya. (Ar-Ra'd: 21)

seperti silaturahmi, berbuat baik kepada kaum kerabat dan sanak famili, juga kepada kaum fakir miskin, orang-orang yang memerlukan bantuan, dan mendermakan kebajikan.

وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ

dan mereka takut kepada Tuhannya. (Ar-Ra'd: 21)

Yakni dalam mengerjakan amal-amal yang harus mereka lakukan dan dalam menghindari perbuatan-perbuatan yang harus mereka tinggalkan. Dalam hal tersebut mereka merasa di bawah pengawasan Allah dan mereka merasa takut akan hisab yang buruk di hari akhirat. Karena itulah maka Allah memerintahkan mereka untuk tetap berada dalam jalan yang lurus dan istiqamah dalam semua aktivitas dan semua keadaan yang mereka alami.

-وَالَّذِينَ صَبَرُوا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ

Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridaan Tuhannya. (Ar-Ra'd: 22)

Yaitu sabar terhadap hal-hal yang diharamkan dan dosa-dosa. Mereka memutuskan diri dari perbuatan-perbuatan tersebut karena mengharapkan rida Allah dan pahala-Nya yang berlimpah.

وَأَقَامُوا الصَّلاةَ

mendirikan salat. (Ar-Ra'd: 22)

dengan memelihara batasan-batasannya, waktu-waktunya, rukuk, sujud, dan khusyuknya sesuai dengan apa yang dianjurkan oleh syariat.

وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ

dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka. (Ar-Ra'd: 22)

Artinya, mereka memberikan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka kepada orang-orang yang wajib mereka biayai, yaitu anak, istri, dan kaum kerabat; mereka juga memberi orang lain dari kalangan kaum fakir miskin dan orang-orang yang memerlukan bantuannya.

سِرًّا وَعَلانِيَةً

secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan. (Ar-Ra'd: 22)

Yakni baik secara sembunyi-sembunyi ataupun terang-terangan; tiada suatu keadaan pun yang menghambat mereka untuk menginfakkannya, baik di malam ataupun siang harinya.

وَيَدْرَءُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ

serta menolak kejahatan dengan kebaikan.(Ar-Ra'd: 22)

Maksudnya, mereka membalas perbuatan jahat dengan perbuatan yang baik. Untuk itu, apabila seseorang menyakiti mereka, maka mereka membalasnya dengan kebaikan sebagai pengejawantahan dari sikap sabar dan memaafinya. Makna ayat ini sama dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ وَمَا يُلَقَّاهَا إِلا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ

Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah- olah teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.(Fushshilat: 34-35)

Karena itulah maka Allah Swt. memberitahukan tentang mereka yang berbahagia yang menyandang sifat-sifat yang baik itu, bahwasanya mereka akan memperoleh tempat kesudahan yang baik. Dalam ayat selanjutnya hal itu dijelaskan oleh firman-Nya:

جَنَّاتِ عَدْنٍ

(yaitu) surga 'Adn. (Ar-Ra'd: 23)

Al- 'Adn artinya tempat bermukim, yakni surga-surga tempat tinggal; mereka kekal di dalamnya.

Dari Abdullah ibnu Amr, disebutkan bahwa ia pernah mengatakan, "Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah gedung yang disebut 'Adn, di sekelilingnya terdapat banyak menara dan taman. Di dalam gedung 'Adn terdapat lima ribu pintu, dan pada tiap-tiap pintunya terdapat lima ribu buah tirai hibarah. Tiada yang memasukinya kecuali hanya nabi atau siddiq atau orang yang mati syahid."

Ad-Dahhak telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: (yaitu) surga 'Adn. (Ar-Ra'd: 23) Yakni sebuah kota surga, di dalamnya terdapat para rasul, para nabi, para syuhada, dan para imam pemberi petunjuk; sedangkan orang-orang lain berada di sekitar mereka sesudahnya, dan surga-surga lainnya berada di sekitarnya. Kedua riwayat di atas dikemukakan oleh Ibnu Jarir.

Firman Allah Swt.:

وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ

bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya, dan anak cucunya. (Ar-Ra'd: 23)

Artinya, Allah menghimpunkan mereka bersama kekasih-kekasih mereka di dalam surga, yaitu bapak-bapak mereka, keluarga mereka, dan anak-anak mereka yang layak untuk masuk surga dari kalangan kaum mukmin, agar hati mereka senang. Sehingga dalam hal ini Allah mengangkat derajat orang yang berkedudukan rendah ke tingkat kedudukan yang tinggi sebagai anugerah dari-Nya dan kebajikan-Nya, tanpa mengurangi derajat ketinggian seseorang dari kedudukannya. Hal ini sama dengan yang diungkapkan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya:

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شِيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ

Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka. (Ath-Thur: 21), hingga akhir ayat.

Adapun firman Allah Swt.:

وَالْمَلائِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بَابٍ سَلامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ

sedangkan malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu(sambil mengucapkan), "Salamun 'Alaikum Bima Sabartum.- Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. (Ar-Ra'd: 23-24)

Yakni para malaikat masuk ke tempat mereka dari setiap pintu untuk mengucapkan, "Selamat masuk surga," kepada mereka. Dengan kata lain, apabila mereka masuk ke dalam surga, maka para malaikat datang berduyun-duyun mengucapkan selamat atas apa yang telah mereka peroleh dari Allah, yaitu kedudukan yang dekat dengan-Nya, limpahan nikmat dari-Nya, dan masuk ke dalam Darussalam di dekat para siddiqin, para nabi, dan para rasul yang mulia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA