*KEDUDUKAN KITA, DIMANAKAH?*



Faisal (Harian Bangsa) Sumenep

Kadang kita dirundung sedih, kadang pula bahagia berjuntai tanpa silih.

Allah, selalu ingin berada dekat dengan hambaNya tuk kasih, tapi banyak yang lari karena takut sedih.

Keberadaan kita dalam detik, sesungguhnya kita berada dalam maqamNya.

Kata Hakim, _"Kalau kau ingin tahu kedudukanmu di sisi Allah, maka perhatikanlah dimana keberadaanmu"_

Cinta selalu dalam posisi yang dicintai, walau jauh selalu ingin  menghampiri, apalagi dekat, ia sudah menjadi diri.

Al-Hakim berkata, _"Kedudukanmu, berada dimana keberadaanmu"_

"Jika kau selalu disibukkan dengan dzikir, maka Allah ingin mengingatmu"

"Jika kau selalu disibukkan dgn al-Qur'an, Allah ingin mengajak berbicara padamu"

"Jika kau selalu disibukkan dgn ketaatan, ketahuilah, Allah dekat padamu"

"Jika kau disibukkan dari urusan dunia, Allah lagi menjauh darimu"

"Jika kau selalu menyibukkan diri dari manusia, sungguh Allah merendahkanmu"

"Jika kau disibukkan dengan doa, ketahuilah Allah akan memberimu"

Ketika Hasan Basri ditanya, _"Dimanakah keberadaan saya di hadapan Allah?",_ Al Basri menjawab, _"Sebagaimana keberadaan Allah dalam dirimu"_

posisi, kedudukan,  maqam, kondisi, situasi,  kapasitas, kelas, pangkat, status; tak sulit dicari, bagaimana kita mencari dalam diri,  kebersamaanNya, agar kita bersamaNya.

Ya Allah jika dzikir terlupa, ingatkanlah. Jika al-Qur'an tak terbaca, ajaklah tuk tilawah. Jika, dunia menjadi hamba, maka budakkanlah hamba untukMu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA