#Wajibkah bermadzhab dengan satu madzhab saja?


قال ابن قيم رحمه الله:
Ibnu Qayyim rahimahullah berkata:
" وهل يلزم العامي أن يتمذهب ببعض المذاهب المعروفة أم لا؟ فيه مذهبان: أحدهما: لا يلزمه، وهو الصواب المقطوع به؛ إذ لا واجب إلا ما أوجبه الله ورسوله، ولم يوجب الله ولا رسوله على أحد من الناس أن يتمذهب بمذهب رجل من الأمة فيقلده دينه دون غيره، وقد انطوت القرون الفاضلة مبرأة مبرأ أهلها من هذه النسبة، بل لا يصح للعامي مذهب ولو تمذهب به؛
"Apakah orang awam wajib bermadzhab dengan salah satu madzhab yang dikenal atau tidak? Ada dua pendapat, yang pertama: Tidak wajib. Ini adalah pendapat yang pasti kebenarannya. Karena tidak ada yang wajib kecuali yang diwajibkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Sedangkan Allah dan rasul-Nya tidak pernah mewajibkan atas manusia untuk bermadzhab dengan madzhab seseorang dari umat ini yang ia ikuti tanpa yang lainnya.
Generasi yang utama telah berlalu dalam keadaan mereka berlepas diri darinya. Bahkan orang awam tidak sah untuk dinisbatkan kepada madzhab walaupun ia mengaku bermadzhab dengan suatu madzhab.
فالعامي لا مذهب له؛ لأن المذهب إنما يكون لمن له نوع نظر واستدلال، ويكون بصيرا بالمذاهب على حسبه، أو لمن قرأ كتابا في فروع ذلك المذهب وعرف فتاوى إمامه وأقواله، وأما من لم يتأهل لذلك البتة بل قال: أنا شافعي، أو حنبلي، أو غير ذلك؛ لم يصر كذلك بمجرد القول، كما لو قال: أنا فقيه، أو نحوي، أو كاتب، لم يصر كذلك بمجرد قوله.
Orang awam tidak bisa dinisbatkan kepada madzhab manapun. Karena madzhab itu untuk orang yang memiliki kemampuan meneliti dan berdalil dan benar benar mengetahui madzhabnya. Atau bagi orang yang membaca suatu kitab dalam cabang madzhab tersebut dan menguasai fatwa fatwa dan pendapat imamnya.
Adapun orang yang tidak memiliki keahlian tersebut lalu ia berkata saya bermadzhab syafi'iy atau hanbali atau lainnya; maka tidak dinisbatkan kepadanya hanya dengan sebatas pengakuan. Sebagaimana orang yang mengaku dirinya faqih atau ahli nahwu tidak dianggap demikian hanya sebatas dengan pengakuan.
يوضحه أن القائل إنه شافعي أو مالكي أو حنفي يزعم أنه متبع لذلك الإمام، سالك طريقه، وهذا إنما يصح له إذا سلك سبيله في العلم والمعرفة والاستدلال، فأما مع جهله وبعده جدا عن سيرة الإمام وعلمه وطريقه فكيف يصح له الانتساب إليه إلا بالدعوى المجردة والقول الفارغ من كل معنى؟ والعامي لا يتصور أن يصح له مذهب، ولو تصور ذلك لم يلزمه ولا لغيره.
Penjelasan yang lebih gamblang adalah bahwa orang yang mengaku saya syaf'i madzhabnya atau maliki atau hanafi, ia mengklaim bahwa ia mengikuti imam tersebut dan mengikuti jalannya. Ini hanya sah apabila ia mengikuti jalannya dalam ilmu dan pengetahuan serta tata cara pendalilan.
Adapun jika ia tidak mengetahui bahkan jauh sekali dari ilmu dan tata cara imamnya, bagaimana akan benar pengakuannya kecuali hanya sebatas pengakuan yang kosong dari segala maknanya.
Jadi, orang awam tidak bisa dinisbatkan kepada madzhab manapun. Kalaupun bisa dinisbatkan maka itupun tidak harus untuknya juga untuk yang lainnya.
ولا يلزم أحدا قط أن يتمذهب بمذهب رجل من الأمة بحيث يأخذ أقواله كلها ويدع أقوال غيره.
وهذه بدعة قبيحة حدثت في الأمة، لم يقل بها أحد من أئمة الإسلام، وهم أعلى رتبة وأجل قدرا وأعلم بالله ورسوله من أن يلزموا الناس بذلك، وأبعد منه قول من قال: يلزمه أن يتمذهب بمذهب عالم من العلماء، وأبعد منه قول من قال: يلزمه أن يتمذهب بأحد المذاهب الأربعة.
Tidak wajib bagi siapapun untuk bermadzhab dengan madzhab seseorang dari umat ini dimana ia mengambil semua pendapatnya tanpa pendapat ulama lainnya.
Ini adalah bid'ah yang buruk yang terjadi dalam umat ini. Tidak pernah ulama manapun yang mengucapkan seperti itu dan mereka (para ulama) yang paling tahu tentang Allah dan Rasul-Nya tak mungkin mewajibkan manusia untuk mengikutinya.
Yang lebih jauh lagi adalah perkataan seseorang, "Wajib bermadzhab dengan salah satu madzhab ulama." Dan yang lebih jauh lagi adalah perkataan: "Wajib bermadzhab dengan salah satu madzhab yang empat."
فيا لله العجب، ماتت مذاهب أصحاب رسول الله - صلى الله عليه وسلم - ومذاهب التابعين وتابعيهم وسائر أئمة الإسلام، وبطلت جملة إلا مذاهب أربعة أنفس فقط من بين سائر الأئمة والفقهاء، وهل قال ذلك أحد من الأئمة أو دعا إليه أو دلت عليه لفظة واحدة من كلامه عليه؟
Sungguh sangat mengherankan; telah mati madzhab (pendapat) para sahabat dan madzhab para tabi'in dan tabi'uttabi'in dan seluruh ulama islam kecuali madzhab empat orang saja dari seluruh ulama yang ada. Apakah ada seorang ulama tersebut yang mengatakan demikian atau menyeru kepadanya atau mengisyaratkan kepadanya satu saja lafadz dari ucapan mereka?
والذي أوجبه الله - تعالى ورسوله على الصحابة والتابعين وتابعيهم هو الذي أوجبه على من بعدهم إلى يوم القيامة، لا يختلف الواجب ولا يتبدل، وإن اختلفت كيفيته أو قدره باختلاف القدرة والعجز والزمان والمكان والحال فذلك أيضا تابع لما أوجبه الله ورسوله،
Yang diwajibkan oleh Allah dan rasul-Nya kepada para shahabat, tabi'in dan tabi'uttabi'in sama dengan yang diwajibkan kepada generasi setelah mereka sampai hari kiamat. Kewajiban tersebut tak akan pernah berubah atau diganti. Walaupun tata cara dan kadarnya berbeda sesuai perbedaan kemampuan dan kelemahan juha sesuai waktu dan tempat serta keadaan. Namun itu semua mengikuti apa yang diwajibkan oleh Allah dan rasul-Nya.
ومن صحح للعامي مذهبا قال: هو قد اعتقد أن هذا المذهب الذي انتسب إليه هو الحق، فعليه الوفاء بموجب اعتقاده، وهذا الذي قاله هؤلاء لو صح للزم منه تحريم استفتاء أهل غير المذهب الذي انتسب إليه، وتحريم تمذهبه بمذهب نظير إمامه أو أرجح منه، أو غير ذلك من اللوازم التي يدل فسادها على فساد ملزوماتها، بل يلزم منه أنه إذا رأى نص رسول الله - صلى الله عليه وسلم - أو قول خلفائه الأربعة مع غير إمامه أن يترك النص وأقوال الصحابة ويقدم عليها قول من انتسب إليه.
Orang yang membenarkan penisbatan orang awam kepada suatu madzhab berkata: "Ia telah meyakini bahwa madzhabnya itulah yang benar. Maka hendaklah ia melaksanakan sesuai keyakinannya tersebut."
Perkataan ini jika benar maka berkonsekwensi haramnya bermadzhab dengan madzhab ulama yang sekaliber dengan imamnya atau bahkan lebih kuat dari madzhab imamnya atau konsekwensi lainnya yang menunjukkan rusaknya pendapat tersebut.
Bahkan berkonsekwensi juga jika ia melihat nash dari Rasulullah atau pendapat kholifah yang empat yang bertentangan dengan pendapat imamnya, ia tinggalkan nash dan pendapat para sahabat demi mengikuti madzhab imam yang ia menisbatkan dirinya kepadanya.
(I'laamul Muwaqqi'iin 4/201-202)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA