Bahagia


Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh
sahabat, saudaraku fillah....
Bahagia adalah sebuah situasi dimana bathin kita terlepas dari berbagai jeratan obsesi dimasa depan dan debu debu masalalu yang mengotori istana hati manusia. Hingga jiwa itu sesaat terbang bebas dan tenang, seprti ketenangan ikan ikan dibawah gelisah ombak lautan.
Meski terdengar menjemukan, namun syukurlah salah satu kuncinya.
Syukur adalah teknis atau kemampuan satu jiwa dalam mengaitkan selu...ruh peristiwa itu kedalam makna makna hakikat keberadaan Rabb-nya. Sehingga kebahagiaan itu konstan dihatinya, wajahnya cerah dan jiwanya siap siaga menghadapi setiap guncangan.
Namun seperti halnya kebanyakan manusia,
Mereka menemukan bahwa kebahagiaan itu tidaklah konstan..
Alasannya sederhana saja, karena hati yang kotor lebih lama mengendapkan keburukan dan penyesalan yang seharusnya ia buang kedalam kantung empedu masa-lalu-nya.
Namu sayang, kemampuan manusia dalam memisahkan racun yang berbahaya dari hatinya ini berbeda-beda hingga ia lebih senang membiarkan kepahitan itu berlarutan dalam hatinya serta melupakan kebaikan-kebaikan kecil yang masih melekat dalam dirinya.
Bagi seorang beriman yang jujur dengan keimanannya,
Ia akan senantiasa bahagia dan memiliki sedikit saja luang waktu untuk bersedih. Bahkan, kata "lupa" -pun ia artikan sebagai nikmat.
Ibn Qayim Al jauziyah berkata;
"Di antara nikmat atas manusia yang amat menakjubkan adalah nikmat lupa.
Kalau bukan karena lupa, manusia tidak dapat melupakan sesuatu pun, penyesalan tidak akan pernah terputus dari batinnya, musibah yang pernah dialaminya terus menggelayuti pikirannya, kesedihan tidak akan pernah hilang, kedengkian tidak pernah lenyap, dan dia tidak dapat menikmati barang-barang duniawi karena selalu ingat pada berbagai kotoran yang menjijikkan. Dia tidak dapat mengharapkan kelengahan musuh, atau pembalasan terhadap orang yang dengki".
=============================
SEMOGA BERMANFA'AT
Keep Istiqomah... Keep Ukhuwah Fillah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA