Dakwah Tauhid Prioritas Utama dan Pertama


📚 Fawaid At Tauhid

📖

Dari Sahabat Muadz radhiyallahu‘anhu beliau berkata,“(Ketika) Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam mengutusku beliau bersabda,‘Sesungguhnya kamu akan men-datangi orang-orang ahlul kitab (Yahudi dan Nasrani),maka ajak (seru)lah mereka untuk (mengucapkan) syahadat (persaksian) Lāilāhaillallah(tiadasembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali hanyalah Allah),dan sesungguhnya aku adalah rasul (utusan) Allah.Jika mereka telah (bersyahadat dan) mematuhimu,(maka) beritahukanlah kepada mereka bahwasanya Allah telah mewajibkan atas mereka lima (kali) salat sehari semalam.Maka apabila mereka sungguh-sungguh mematuhimu kabarkanlah kepada mereka bahwasanya Allah mewajibkan zakat atas mereka,diambil dari (hartanya) orang-orang kaya mereka,kemudian dibagikan kepada orang-orang fakir mereka.Jika mereka mematuhimu,berhati-hatilah kamu dari harta pilihan (dan berharga) mereka (jangan-lah kamu ambil).Jagalah (dirimu) dari doanya orang yang teraniaya,karena sungguh tidak ada hijab(penghalang) antara doanya dan Allah.’”(HR alBukhari dan Muslim)

Faedah hadis:

1.Diantara keutamaan Muadz radhiyallahu‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu‘alaihi wasallam telah mengutusnya pergi ke negeri Yaman sebagai mubaligh,pengajar,dan pemimpin.

2. Seorang yang alim berilmu syar‘ilah yang seharusnya menjadi seorang dai, mubalig, guru, dan pemimpin agama maupun pemerintahan.

3. Penduduk Yaman dahulu didominasi penganut Yahudi dan Nasrani, melebihi musyrikin Arab dan selainnya. Dari hadis di atas, Muadz radhiyallahu ‘anhu diingatkan tentang masyarakat yang hendak beliau datangi dan dakwahi. Seorang dai hendaknya memahami karakter/watak dan kondisi masyarakat yang menjadi lahan dan tujuan dakwahnya.

4. Hadis di atas menunjukkan bahwa dakwah tauhid adalah prioritas utama dan pertama sebelum mendakwahkan dan mengajarkan ajaran Islam yang lainnya, sebab dengan tertanamnya akidah tauhid dalam diri seseorang maka dia akan mudah untuk menerima dan mengamalkan ajaran Islam yang lainnya.

5. Hadis ini membantah kelompok-kelompok yang meninggalkan dakwah tauhid (dengan alasan dakwah tauhid memecah belah umat) kemudian memulai dakwahnya dengan selain tauhid.
Sebagian kelompok prioritas dakwahnya hanyalah mengajak orang salat, sebagian mengajak orang terjun ke dunia politik, sebagian suka menghujat pemerintah, sebagian ingin menegakkan khilafah islamiah, sebagian ingin memperbaiki ekonomi dan kesejahteraan umat, sebagian mengajak mengebom dengan dalih jihad, dll.

6. Hasil dari dakwah yang tidak mengutamakan tauhid sebelum yang lainnya adalah:

a) Syirik, dunia perdukunan, sihir tersebar di tengah-tengah masyarakat.

 b) Kemaksiatan dan kemungkaran menjadi hal yang biasa dan tidak tabu lagi: zina, pencurian, perampokan, pembegalan, riba, korupsi, buka-bukaan aurat, homoseks dan lesbian, dusta, selingkuh, pembunuhan, aborsi (pengguguran kandungan), durhaka kepada orang tua, tidak mempedulikan pendidikan dan nafkah anak-istri, pencopetan, pengadaan ijazah palsu, dll.

c)Sedikitnya ilmu syar‘i yang tersebar ditengah-tengah masyarakat umum.

7.Sekarang lihatlah hasil yang belum seberapa dari dakwah tauhid di Indonesia:

a)Masyarakat mulai mengenal tauhid sehingga mereka menjauhi syirik,perdukunan,dan sihir.

b)Masyarakat mulai rajin salat,bapak-bapak dan anak-anak muda rajin ke masjid.

c)Pengajian,kajian Islam,dan tablig akbar diadakan di seantero Indonesia.

8.Akhlak dan perilaku kaum muslimin mulai tampak baik;sifat jujur,tawaduk. (rendah hati),hormat dengan yang lebih tua,menyayangi yang lebih muda,dan lain-lain mulai tampak…

Alhamdulillah alladzī
bini‘matihi tatimmush shālihāt.Semoga dan semoga…semakin banyak saudara-saudara kita yang turut memperjuangkan dakwah tauhid…
dakwahnya Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam…Āmīn.

Saya yakin Anda akan berusaha seperti Muadz…Semoga!

📝 penjelasan kitab Tauhid oleh Abu Abdillah M Yusran Mushaffa Al Jawy

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA