Urgensi Tauhid Uluhiyah


📚 Syarah Ushulul Iman

📖

Tauhid uluhiah  merupakan  jenis  tauhid  terpenting.  Demi merealisasikannya,  diutus  para  rasul,  diturunkan  kitab-kitab  suci, dihunuskan  pedang  jihad  dan  dibedakan  antara  mukmin  dan kafir.

Syaikh  Hafidz  al-Hukami  menyebutkan  urgensi  tauhid  uluhiah dalam  manzumah  syairnya:
Yang  karenanya  Tuhan  utus.
Para  rasul-Nya  untuk  menyeru  pertama  kali  kepadanya. Karenanya diturunkan kitab  yang menjelaskan. Dan membedakan  yang  berbeda Allah  menugasi  rasul  pilihan.
Memerangi  siapa yang  berpaling dan menolaknya Hingga agama  murni  untuk  -Nya.
Yang tersembunyi,  nampak,  detailnya  dan jahilnya. Demikianlah  umatnya telah  ditugasi.
Di  dalam  al-Quran hal  itu dipaparkan.

“Allah  menyatakan  bahwa  tidak  ada  Tuhan  (yang berhak  disembah)  selain Dia  yang menegakkan keadilan, para  Malaikat  dan orang-orang yang berilmu (juga  menyatakan  demikian).  Tidak  ada  Tuhan (yang berhak  disembah) selain Dia  yang Maha  Perkasa  lagi Maha  bijaksana.”  ( QS. Al-Imran :18).

 Setiap sesuatu yang disembah selain Allah, Uluhiyahnya adalah batil. Allah  🁉  berfirman: “(Kuasa  Allah) yang demikian  itu adalah  karena sesungguhnya  Allah, Dialah  (Tuhan) yang haq dan sesungguhnya  apa  saja  yang mereka  seru selain  dari Allah, itulah  yang batil, dan sesungguhnya  Allah, Dialah  yang Maha  tinggi  lagi  Maha  besar.”  (QS. AlHajj: 62).

Kita  mengetahui  dan  meyakini  bahwa  hanya  Allah   saja  ilah  yang sebenarnya, tidak  ada  sekutu  bagi-Nya.  Hanya  Dia    yang  berhak  disembah. Dia-lah  Rabb  semesta  alam,  ilah  alam  jagad  raya.  Kita  menyembah-Nya dengan  cara  yang  Dia  syari'atkan,  disertai  kesempurnaan  hina  kepada-Nya, kesempurnaan  cinta  dan  kesempurnaan  pengagungan.

Kita  mengetahui  dan  meyakini  bahwa  sebagaimana  Allah    Maha  Esa dalam  rububiyah-Nya,  tidak  ada  sekutu  bagi-Nya.  Maka,  demikian  pula  Dia Maha  Esa  pada  uluhiyah-Nya,  tiada  ada  sekutu  bagi-Nya.  Maka,  kita  hanya menyembah-Nya  saja,  tiada  sekutu  bagi-Nya  dan  kita  menjauhi penyembahan  kepada  selain-Nya.

Sumber:
📕 Syarah Ushulul Iman, Syaikh Ibnu Utsaimin

Arkanul Iman, Muhammad ibn Abdillah At Tuwaijry

Tauhid Uluhiyah, Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA