Masih beriman kepada Allah bag iman keberadaan Nya

๐Ÿ“š Syarah Ushulul Iman

 ๐Ÿ“– “Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun, ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)?” ( QS. Ath-thur: 35).

 Dari ayat di atas jelaslah bahwa makhluk tidak diciptakan tanpa pencipta, dan makhluk tidak menciptakan dirinya sendiri. Jadi jelaslah, yang menciptakan makhluk adalah Allah ๐Ÿ‰.

 Ketika Jubair bin Muth’im mendengar Rasulullah ๐Ÿฒ yang tengah membaca surat Ath-thur dan sampai kepada ayat-ayat ini: “Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun, ataukah mereka menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu? Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan). Ataukah di sisi mereka ada perbendaharaan Rabbmu atau merekalah yang berkuasa?”( QS. At-Thur: 35-37). Ia, yang tatkala itu masih musyrik berkata, “jiwaku hampir saja melayang. Itulah permulaan menetapnya keimanan dalam hatiku.” (HR. Bukhari).

 Dalam hal ini Kami ingin memberikan satu contoh. Kalau ada seseorang bercerita kepada anda tentang istana yang megah, yang dikelilingi kebunkebun, dialiri sungai-sungai, dialasi oleh hamparan permadani, dan dihiasi dengan berbagai jenis hiasan utama dan pelengkap, lalu orang itu mengatakan kepada anda bahwa istana dengan segala kesempurnaanya ini ada dengan sendirinya, atau tercipta secara kebetulan tanpa pencipta, pasti anda tidak akan mempercayainya, dan menganggap perkataan itu adalah perkataan dusta dan dungu. Jika demikian halnya, apakah mungkin alam semesta yang luas ini beserta isinya; bumi, langit dan galaxygalaxy dengan sistem yang sangat rapi dan elok tercipta dengan sendirinya atau tercipta secara kebetulan?

 1. Dalil syara’ tentang wujud Allah ๐Ÿ‰ bahwa seluruh kitab samawi (yang diturunkan dari langit) berbicara tentang hal ini. Seluruh hukum syara` yang mengandung kemaslahatan manusia yang dibawa kitab-kitab tersebut merupakan dalil bahwa kitabkitab itu datang dari Rabb yang maha Bijaksana dan Mengetahui segala kemaslahatan makhluk-Nya. Berita-berita alam semesta yang dapat disaksikan oleh realitas akan kebenarannya yang dijelaskan di dalam kitab-kitab itu juga merupakan dalil atau bukti bahwa kitab-kitab itu datang dari Rabb Yang Maha Kuasa untuk mewujudkan apa yang diberitakan-Nya.

 2. Dalil logika tentang wujud Allah ๐Ÿ‰ dapat dibagi menjadi dua: a. kita mendengar dan menyaksikan terkabulnya do’a orang-orang yang berdo’a serta pertolongan-Nya yang diberikan kepada orang-orang yang mendapatkan musibah. Hal ini menunjukkan secara pasti tentang wujud Allah ๐Ÿ‰. Allah berfirman: “Dan (ingatlah kisah) Nuh sebelum itu ketika dia berdo’a, dan Kami memperkenankan do’anya, lalu Kami selamatkan dia beserta keluarganya dari bencana yang besar.” ( QS. Al-Anbiya: 76). “(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Rabbmu, lalu diperkenankannya bagimu …”(QS. Al-Anfal: 9).

 Diriwayatkan dari Anas bin Malik ๐Ÿด bahwa ia berkata, “Pernah ada seorang badui datang pada hari jum’at. Pada waktu itu Nabi ๐Ÿฒ sedang berkhutbah. Lelaki itu berkata , “Hai Rasul Allah, harta benda kami telah binasa, seluruh warga ditimpa kelaparan. Oleh karena itu mohonkanlah kepada Allah ๐Ÿ‰ untuk mengatasi kesulitan kami. “Rasulullah lalu mengangkat kedua tangannya dan berdo’a. tiba-tiba awan datang bergulung-gulung bagaikan gununggunung. Sebelum Rasulullah turun dari mimbar, hujan terlebih dahulu turun dan membasahi jenggot beliau.

 Pada hari jum’at yang kedua, orang badui atau orang lain berdiri dan berkata , ‘Hai Rasulullah, bangunan kami hancur dan harta bendapun tenggelam, berdoalah kepada Allah (agar kami selamat).’ Rasulullah lalu mengangkat kedua tangannya, seraya berdo’Allah, “Ya Rabbi, turunkanlah hujan di sekeliling negeri kami, dan jangan Engkau turunkan di negeri kami.” Akhirnya setiap tempat yang beliau tunjuk dengan tangannya menjadi terang (tanpa hujan).” (HR. Bukhari).

Hingga di masa kita sekarang ini, kita menyaksikan dan mendengar terkabulnya do`a orang –orang yang benar-benar berserah diri kepada Allah subhanahu wa ta`ala. b. Tanda-tanda kebenaran para Nabi yang disebut mukjizat, yang dapat disaksikan atau didengar banyak orang merupakan bukti yang jelas tentang wujud yang mengutus para Nabi tesebut, yaitu Allah ๐Ÿ‰, karena hal-hal itu terjadi di luar kemampuan manusia. Allah melakukannya sebagai bukti penguat kebenaran, dan menolong para Rasul. Maka ikutilah ajaran para Rasul agar senantiasa kita ditolong oleh Allah.

 ๐Ÿ’ญ In Syaa Allah dilanjutkan, Baarakallahu fiikum

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA