Penjelasan Hadits Bab 7


๐Ÿ“š Syarah Shahih Bukhari

๐Ÿ“–

Dari Anas dari Nabi Shollallohu 'Alaihi wa Sallam beliau bersabda : “Tidaklah berimana salah seorang diantara kalian, hingga Ia menyukai untuk saudaranya, seperti ia menyukai untuk dirinya sendiri”.

Penjelasan Hadits : 1. Hadits ini adalah kaedah yang mendasar dalam berinteraksi dengan sesama hamba-Nya.

2. Para sahabat telah mempraktekan hadits ini, sebagaimana kisahnya diabadikan dalam Al Qur’an, ketika kaum Muhajirin berhijrah ke Madinah dan disambut dengan baik oleh kaum Anshor. Bahkan kaum Anshor lebih mengutamakan kaum Muhajirin dibandingkan diri mereka sendiri. Firman-Nya :                                “Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung”. (QS. Al Hasyr (59) : 9)

3. Hadits ini, seandainya dipraktekan oleh seseorang, maka akan mengikis habis sifat egoisnya.

4. Islam adalah agama yang sangat mewajibkan untuk berkasih sayang dengan sesama pemeluknya, sekalipun saudara seimannya orang yang sangat jauh zaman dan tempatnya. Begitu juga sebaliknya Islam sangat mewajibkan untuk membenci orang yang memusuhi agama Allah ini, sekalipun ia adalah saudara dekatnya. Firman-Nya :                                                       “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar”. (QS. Al Fath (48) : 29)      
                                            “Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung”. (QS. Al Mujaadilah (58) : 22).

๐Ÿ’ญ In Syaa Allah dilanjutkan ke Bab 8, Baarakallahu fiikum

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA