Manisnya Iman


๐Ÿ“š Syarah Shahih Bukhari Kitabul Iman

๐Ÿ“– Bab 9

Penjelasan : Dalam bab ini Imam Bukhori menulis hadits yang berbicara tentang kelezatan yang akan diperoleh seseorang, ketika ia dapat merealisasikan keimanannya dan rasa cintanya kepada Allah dan Rosul serta saudaranya seiman.
Dalam riwayat Imam Muslim (no. 56), Nabi Shollallohu 'Alaihi wa Sallam bersabda : “Yang akan merasakan lezatnya Iman adalah orang yang ridho Allah sebagai Robbnya, Islam sebagai agamanya dan  Muhammad Shollallohu 'Alaihi wa Sallam sebagai Nabinya”.

Berkata Imam Bukhori:  “Haddatsanaa Muhammad ibnul Mutsanaa ia berkata haddatsanaa Abdul Wahhaab Ats-Tsaqoffiy ia berkata haddatsanaa Ayyub dari Abi Qilaabah dari Anas Rodhiyallohu 'Anhu dari Nabi Shollallohu 'Alaihi wa Sallam bahwa Beliau bersabda : “
3 (tiga) hal barangsiapa yang ada pada dirinya, maka ia akan mendapatkan manisnya iman, yaitu Allah dan Rosul-Nya lebih ia sukai dari selain keduanya, ia menyukai seseorang, tidaklah ia menyukainya melainkan karena Allah dan ia membenci untuk dikembalikan kepada kekufuran sebagaimana ia tidak suka, kalau ia dilemparkan kedalam neraka”.”

Asy-Syaikh al-Allamah Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di menerangkan, “Dalam hadits ini, Rasulullah mengabarkan bahwa iman memiliki rasa manis dalam qalbu. Jika seorang hamba telah merasakan manisnya iman, manisnya iman akan menghiburnya dari segala kesenangan duniawi (yang tidak ia peroleh, -pen.) dan (menyelamatkannya dari) berbagai dorongan hawa nafsu, serta akan mewujudkan kehidupan yang thayyibah (penuh kebahagiaan). Karena, seseorang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya pastilah ia akan selalu berzikir kepada Allah ,demikianlah keadaan orang yang mencintai sesuatu pasti akan banyak menyebutnya. Ia juga akan bersungguh-sungguh dalam mengikuti Rasul dan lebih mendahulukan ketaatan kepada beliau daripada ucapan orang lain. Ia pun lebih mendahulukan beliau daripada kehendak hawa nafsunya.
Orang yang demikian keadaannya, akan tenteram dan selalu dihiasi dengan ketaatan. Dadanya menjadi lapang untuk Islam. Ia pun berada di atas cahaya dari Rabbnya.

๐Ÿ’ญ In Syaa Allah dilanjutkan dengan penjelasan Hadits, Baarakallahu fiikum

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA