Bab 3. Perkara-perkara Iman

Syarah Shahih Bukhari

Allah swt berfirman : {Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.} (QS. Al Baqoroh : 177)

dan Firman-Nya : {Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,} (QS. Al Mukminun : 1).

Penjelasan : Imam Bukhori dalam bab ini ingin menjelaskan tentang perkara-perkara Iman, baik berupa rukun-rukun Iman, rukun-rukun Islam, maupun perkara-perkara lainnya yang berkaitan dengan keimanan. Disini Imam Bukhori membawakan dua ayat dari surat Al Baqoroh ayat 177 dan surat Al Mukminun ayat 1.

Syaikh As-Sa’di berkata dalam tafsirnya untuk menafsirkan firman Allah dalam surat Al baqoroh ayat 177, kata beliau : “Allah berfirman {Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan} yaitu bukan ini kebaikan yang dimaksud dari perbuatan seorang hamba. Maka terjadilah pembahasan dan perdebatan yang tidak berjalan, selain dari keberatan dan perselisihan ahlul kitab karena pemindahan kiblat, maka Allah menyanggah dengan firmanNya ini.

Hal ini mirip dengan sabda Nabi Shollallahu alaihi wa Salam : “Bukanlah orang yang kuat, orang yang menang dalam gulat, namun orang yang kuat adalah orang yang dapat menahan dirinya ketika marah”. Dan yang semisalnya.

Firman-Nya {akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah,} yaitu, bahwasanya Allah adalah Tuhan yang satu, yang tersifatkan dengan sifat yang sempurna dan terlepas dari sifat kekurangan.

Firman-Nya {hari kemudian} yakni, setiap yang Allah khabarkan dalam Kitab-Nya atau yang Rosulullah khabarkan kejadian-kejadian setelah kematian.

Firman-Nya {Malaikat-malaikat} yakni, Malaikat-malaikat yang Allah sifatkan kepada kita dalam Kitab-Nya atau yang Rosulullah Shollallahu alaihi wa Salam sifatkan.

Firman-Nya {Kitab-kitab} yakni, kitab-kitab yang Allah turunkan kepada para Rosul-Nya dan yang paling agung adalah Al Qur’an.

Maka hendaknya beriman kepada Al Qur’an dari kandungan pengkhabaran dan hukum-hukum yang ada didalamnya.

Firman-Nya {Nabi-nabi} yakni beriman secara umum kepada mereka para Nabi dan secara khusus kepada penutup dan yang paling mulia dari para Nabi, yaitu Muhammad Shollallahu alaihi wa Salam.

In syaa Allah dilanjutkan

Baarakallahu fiikum

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA