Waswas dalam Shalat bag 2

Namun bisa merasuknya syetan kedalam tubuh manusia  dijelaskan dalam hadits lain yang shahih, yaitu:

عَنْ صَفِيَّةَ بِنْتِ حُيَيٍّ، قَالَتْ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُعْتَكِفًا، فَأَتَيْتُهُ أَزُورُهُ لَيْلًا، فَحَدَّثْتُهُ، ثُمَّ قُمْتُ لِأَنْقَلِبَ، فَقَامَ مَعِيَ لِيَقْلِبَنِي، وَكَانَ مَسْكَنُهَا فِي دَارِ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ، فَمَرَّ رَجُلَانِ مِنَ الْأَنْصَارِ، فَلَمَّا رَأَيَا النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَسْرَعَا، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «عَلَى رِسْلِكُمَا، إِنَّهَا صَفِيَّةُ بِنْتُ حُيَيٍّ» فَقَالَا: سُبْحَانَ اللهِ يَا رَسُولَ اللهِ، قَالَ: «إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنَ الْإِنْسَانِ مَجْرَى الدَّمِ، وَإِنِّي خَشِيتُ أَنْ يَقْذِفَ فِي قُلُوبِكُمَا شَرًّا» أَوْ قَالَ «شَيْئًا»
Dari Shafiyyah binti Huyay ia berkata; _"Pada suatu ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedang I'tikaf. Aku mendatangi beliau malam hari, lalu aku berbicara kepadanya. Sesudah itu aku berdiri hendak pulang, dan beliau berdiri pula mengantarku ketika itu Shafiyah tinggal di rumah Usamah bin Zaid. Tiba-tiba lewat dua orang laki-laki Anshar. Tatkala mereka melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mereka kemudian mempercepat langkahnya. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada mereka: 'Hai, pelan-pelan sajalah kalian. Ini adalah isteriku, Shafiyah binti Huyay.' Mereka menjawab; 'Subhanallah, ya Rasulullah! ' Beliau bersabda: 'Sesungguhnya setan berjalan dalam tubuh manusia melalui aliran darah. Aku khawatir kalau-kalau setan membisikkan sesuatu yang jahat ke dalam hati kalian.'_ (HR. Bukhari 3281, Muslim 2175)

Hadits ini membantah pendapat sebagiam ahli kalam yang mengatakan jasad manusia tidak bisa dirasuki syetan dengan dua alasan:

1. Mustahil satu jasad dihuni dua roh yaitu manusia dan syetan. Alasan ini lemah, sebab syetan adalah makhluk halus,  mereka bisa masuk celah apapun dari tubuh manusia bahkan mengikuti aliran darah sebagaimana disebutkan dalam hadits diatas.

Mereka berdalih bahwa yang mengalir sejalan darah bukanlah syetannya melainkan bisikannya. Takwil ini tak bisa diterima pula, sebab bila bisikan syetan datang dari luar tubuh manusia, tentulah berupa suara yang didengar, tetapi tak ada suara syetan dari luaran bagi orang yang kena waswas. Bisikan mereka terjadi didalam dada dan tidaklah berbentuk suara melainkan disebut haditsun-nafsi (bisikan jiwa).

2. Syetan diciptakan dari api, seandainya bisa masuk tentu bisa membakar dalaman tubuh manusia. Alasan ini juga lemah sebab mereka aslinya diciptakan dari api tetapi syetan dan jin bukanlah api yang bisa membakar sesuatu (mereka bukan korek api  )

*Kesimpulan 1*

Waswas pada dasarnya berarti,

الْإِلْقَاء الْخَفي من الموسوس فِي الْقلب
_Masukan bisikan syetan yang lembut dalam hati_

قَالَ القَاضِي أَبُو يعلى {الوسواس} يحْتَمل أَن يفعل كلَاما خفِيا يُدْرِكهُ الْقلب وَيُمكن أَن يكون هُوَ الَّذِي يَقع عِنْد الْفِكر وَيكون مِنْهُ مس وسلوك وَذُهُول فِي أَجزَاء الْإِنْسَان
_Al-Qodli Abu Ya’la berkata: waswas diartikan sebagai bisikan yang tersebunyi/halus yang dirasakan hati. Bisa juga dimungkinkan yang terjadi dalam pikiran yang keusap, kerasukan atau kebingungan pada bagian jasad manusia._

Kemudian waswas dalam istilah fikih kemudian jadi istilah bagi penyakit sebagian orang yang selalu dihinggapi keragu-raguan yang sebenarnya keraguan tsb hanyalah pengaruh yang membekas dari waswas terutama jika waswas tsb selalu dituruti hatinya.

_Bersambung_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA