Kisah Nabi Adam (14)


📚 Materi Shahih Kisah Para Nabi

📖

*Sujudnya Malaikat kepada Adam dan sombongnya Iblis*

Ibnu Katsir Menjelaskan dalam kisahnya:
Adam membuka matanya dan melihat semua malaikat bersujud di hadapannya kecuali satu makhluk yang berdiri di kejauhan Adam tidak tahu apa jenis makhluk itu yang tidak bersujud di hadapannya ia juga tidak tahu namanya. Iblis berdiri dengan para malaikat sehingga dimasukkan dalam perintah yang diberikan kepada mereka, tetapi ia bukan salah satu dari mereka. Dia adalah jin, dan karena itu ia seharusnya lebih rendah daripada malaikat. Jelas bahwa sujud ini adalah untuk menunjukkan rasa hormat dan tidak berarti bahwa para malaikat menyembah Adam. Sujud dalam ibadah dilakukan hanya untuk ALLAH.

Allah SWT menceritakan kisah penolakan iblis untuk menyembah di depan Adam:
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud. Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama- sama, kecuali iblis. Ia enggan ikut besama-sama (malaikat) yang sujud itu.

Allah berfirman: "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?" Berkata Iblis: "Aku sekali- kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk" Allah berfirman: "Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk, dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat". ( Q.S. Al-Ĥijr 15:28-35 ).

Di surat lain Allah SWT menceritakan hal tersebut seperti berikut ini:
Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam", maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud. Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis, "Saya lebih baik daripadanya; Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina".

 Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan". Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh". ( Q.S. Al-'A`rāf 7:11-15 ).

Ibnu Jarir menjelaskan bahwa Muhammad Ibnu Sirin mengatakan bahwa yang pertama untuk mencapai kesimpulan dengan penalaran adalah Iblis dan bahwa matahari dan bulan tidak disembah kecuali melalui metode ini.
Ini berarti bahwa Iblis mencoba membandingkan dirinya dengan Adam. Dia percaya bahwa dia lebih terhormat dari Adam. Oleh karena itu ia menolak untuk sujud meskipun Allah telah memerintahkan dia untuk melakukannya, seperti yang diperintahkan kepada para malaikat. Jika suatu analogi dibuat kita melihat bahwa Iblis adalah sombong. Karena sesungguhnya tanah liat lebih baik daripada api karena di dalamnya dapat ditemukan kualitas ketenangan, grasi, ketekunan dan pertumbuhan, sedangkan dalam api dapat ditemukan lalai, tidak penting, tergesa-gesa, dan pembakaran.

Iblis berusaha dalam kesombongan untuk membenarkan penolakannya:
Dia berkata: "Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?" Dia (iblis) berkata: "Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar- benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil". ( Q.S. Al-'Isrā' 17:62 ).

Adam mengikuti apa yang terjadi di sekelilingnya dan memiliki perasaan cinta, kekaguman, dan takjub. Cinta yang mendalam terhadap Allah, yang telah menciptakan dan memuliakannya dan yang telah membuat para malaikat-Nya bersujud di hadapannya. Kagum terhadap kemurkaan Sang Pencipta ketika Dia mengecualikan Iblis dari rahmat- Nya. Adam terkejut dengan makhluk ini, Iblis yang membencinya bahkan tanpa mengetahui dia dan yang membayangkan dirinya lebih baik dari Adam tanpa membuktikan bahwa ia lebih layak. Betapa anehnya makhluk Iblis itu, dan betapa aneh alasannya untuk tidak sujud!
Ia membayangkan bahwa api lebih baik dari tanah liat, tetapi bagaimana ia mendapatkan ide seperti itu? Pengetahuan seperti ini eksklusif bagi Allah yang menciptakan api dan tanah liat dan yang mengetahui mana yang lebih baik dari keduanya.
Dari dialog tersebut Adam menyadari bahwa Iblis adalah makhluk yang memiliki karakteristik licik dan tidak tahu berterima kasih. Dia kemudian mengetahui bahwa Iblis adalah musuh abadinya. Dia sangat heran dengan kelancangan Iblis dan toleransi Allah. Segera setelah ciptaan-Nya Adam menyaksikan sejumlah besar kebebasan yang Allah berikan kepada makhluk yang ditugaskan-Nya .

Bersambung..

📝 Disalin dari Penjelasan Kisah Para Nabi, karya Ibnu Katsir Rahimahullah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA