Kisah Nabi Adam (9)

�� Materi Shahih Kisah Para Nabi

��

Abi Musa al Sha'arai meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad (SAW) mengatakan: "Allah menciptakan Adam dari segenggam debu yang diambil dari tanah yang berbeda, sehingga anak-anak Adam telah diciptakan sesuai dengan komposisi tanah. Oleh karena itu dari manusia ada yang putih, merah, hitam dan kuning; ada yang memiliki kebaikan dan kejahatan, kemudahan dan kesedihan, dan apa yang datang di antara mereka". (Shahih al Bukhari).

Ibnu Mas'ud dan shahabat lainnya berkata, dari Nabi menyatakan bahwa Allah mengutus Jibril ke bumi untuk mengatakan bahwa Allah SWT mengutus Jibril ke bumi untuk mengambilkan tanah liat untuk-Nya. Bumi berkata: "Aku berlindung kepada Allah dari engkau mengurangi kuantitas saya atau menodai saya." Kemudian Jibril kembali dan tidak mengambil apa pun. Dia berkata: "Ya Tuhanku, tanah mencari perlindungan kepada-Mu dan dikabulkan."
Maka Allah mengutus Mikail untuk tujuan yang sama, dan tanah mencari perlindungan kepada Allah dan dikabulkan. Jadi dia kembali dan berkata kepada Allah apa yang Jibril katakan di hadapan-Nya.
Kemudian Allah mengutus Malaikat Maut, dan tanah mencari perlindungan kepada Allah, malaikat berkata: "Saya juga mencari perlindungan Allah dari kembali tanpa melakukan perintah-Nya." Kemudian dia mengambil tanah liat dari muka bumi dan mencampurnya. Dia tidak mengambil dari satu tempat tertentu, melainkan ia mengambil tanah liat putih, merah, dan hitam dari tempat yang berbeda.
Malaikat Maut naik membawanya, Allah merendam tanah liat tersebut sampai menjadi lengket. Kemudian Allah berfirman kepada para malaikat: (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat:
"Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah". Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya". ( Q.S. Şād 38:71-72 ).

Kemudian Allah membentuk Adam menjadi manusia, tetapi ia tetap sosok tanah liat selama 40 tahun. Para malaikat berlalu melewatinya. Mereka dihinggapi rasa takut dengan apa yang mereka lihat, dan Iblis merasa paling takut. Ia biasanya melewati sosok Adam, memukulnya, yang akan membuat suara seperti tembikar. Allah mengatakan kepada kita:
Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, ( Q.S. Ar-Raĥmān 55:14 ).

Ketika saatnya mendekat untuk meniupkan ruh ke dalam Adam, seperti firman Allah, Dia memerintahkan para malaikat: "Ketika Aku meniupkan ruh-Ku kepadanya bersujudlah di hadapannya." Allah meniupkan roh-Nya ke dalam Adam dan ketika mencapai kepalanya Adam bersin. Para malaikat berkata: "Katakanlah segala puji milik Allah." Adam mengulangi: "Segala puji milik Allah." Allah berkata kepadanya: "Tuhanmu telah memberikanmu rahmat." Ketika ruh mencapai matanya, Adam melihat buah dari surga. Ketika mencapai perutnya Adam merasakan nafsu makan. Dia buru-buru melompat sebelum ruh bisa mencapai kakinya, sehingga dia bisa makan dari buah surga. Allah, oleh karena itu, mengatakan:
"Manusia diciptakan tergesa-gesa." (Q.S. Al-'Anbyā' 21:37 ).

Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama.Kecuali iblis. Ia ( seorang jin) enggan ikut besama-sama (malaikat) yang sujud itu. ( Q.S. Al-Ĥijr 15:30-32 ).

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad mengatakan: "Allah menciptakan Adam dari debu setelah Ia dicampur tanah liat dan meninggalkan dia untuk beberapa waktu sampai menjadi lumpur yang lengket, setelah itu Allah membentuknya. Setelah itu Allah meninggalkan dia sampai menjadi seperti tanah liat kering. Iblis biasa melewatinya dan dia berkata "Engkau telah diciptakan untuk tujuan yang besar." Setelah itu Allah meniupkan roh-Nya ke dalam dirinya. Hal pertama yang dilewati roh itu adalah matanya dan kemudian hidungnya. Dia bersin. Allah berfirman: "Semoga Tuhanmu mengampunimu, hai Adam!
Pergilah ke para malaikat dan lihat apa yang akan mereka katakan." Kemudian Adam pergi dan menyapa mereka. Mereka menjawab dengan mengatakan: "Salam bagimu dan rahmat dan berkah Allah" Allah berfirman: "Hai Adam!
Ini adalah ucapanmu dan keturunanmu." (Sahih al Bukhari).

In syaa Allah dilanjutkan

Baarakallahu fiikum

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA