Kisah Nabi Adam (11)


📚 Materi Shahih Kisah Para Nabi

📖

*Perjanjian Nabi*

Ibnu Katsir membuat judul ini, berdasarkan firman
Allah SWT yang menyatakan:

Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh. ( Q.S. Al-'Aĥzāb 33:7 ).

Dalam ayat lain Allah SWT memerintahkan:
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, (Q.S. Ar-Rūm 30:30 ).

Versi lain dari cerita tersebut mengisahkan bahwa Allah mengambil segenggam debu tanah dan dicampur ke dalamnya warna, putih, hitam, kuning dan merah. Itulah alasan mengapa manusia dilahirkan dengan warna yang berbeda. Ketika Allah mencampur debu dengan air, debu itu berubah menjadi tanah liat kering yang membuat suara. Kemudian difermentasi dan memiliki bau. Iblis berlalu, bertanya-tanya apa yang akan dibuat dari tanah liat itu. Dari tanah liat Allah menciptakan Adam. ia membentuk wujudnya dengan tangan-Nya sendiri dan meniup roh-Nya ke dalam dirinya. Tubuh Adam bergetar ketika kehidupan dikaruniakan ke dalamnya.
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia. ( Q.S Yā-Sīn 36:82 ).

Ibnu Katsir berkata", Yakni sesungguhnya Dia hanya memerintahkan kepada sesuatu sekali perintah, tidak perlu diulangi atau ditegaskan: Apabila Allah menghendaki suatu urusan, maka Dia hanya berfirman kepadanya, "Jadilah," sekali ucap, maka jadilah ia.

ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟْﺈِﻣَﺎﻡُ ﺃَﺣْﻤَﺪُ : ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺍﺑْﻦُ ﻧُﻤَﻴْﺮ ، ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻣُﻮﺳَﻰ ﺑْﻦُ ﺍﻟﻤﺴَﻴَّﺐ ، ﻋَﻦْ ﺷَﻬْﺮ ، ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺑْﻦِ ﻏَﻨْﻢ ، ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺫَﺭ ، ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ، ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ : " ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻳَﻘُﻮﻝُ : ﻳَﺎ ﻋِﺒَﺎﺩِﻱ ، ﻛُﻠُّﻜُﻢْ ﻣُﺬْﻧِﺐٌ ﺇِﻟَّﺎ ﻣِﻦْ ﻋَﺎﻓَﻴْﺖُ ، ﻓَﺎﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻭﻧِﻲ ﺃَﻏْﻔِﺮْ ﻟَﻜُﻢْ . ﻭَﻛُﻠُّﻜُﻢْ ﻓَﻘِﻴﺮٌ ﺇِﻟَّﺎ ﻣَﻦْ ﺃَﻏْﻨَﻴْﺖُ ، ﺇِﻧِّﻲ ﺟَﻮَﺍﺩٌ ﻣَﺎﺟِﺪٌ ﻭَﺍﺟِﺪٌ ﺃَﻓْﻌَﻞُ ﻣَﺎ ﺃَﺷَﺎﺀُ ، ﻋَﻄَﺎﺋِﻲ ﻛَﻠَﺎﻡٌ ، ﻭَﻋَﺬَﺍﺑِﻲ ﻛَﻠَﺎﻡٌ ، ﺇِﺫَﺍ ﺃَﺭَﺩْﺕُ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻓَﺈِﻧَّﻤَﺎ ﺃَﻗُﻮﻝُ ﻟَﻪُ ﻛُﻦْ ﻓَﻴَﻜُﻮﻥُ ."

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Namir, telah menceritakan kepada kami Musa ibnul Musayyab, dari Syahr, dari Abdur Rahman ibnu Ganam, dari Abu Zar r.a. yang mengatakan bahwa sesungguhnya Rasulullah Saw. pernah bersabda:
Sesungguhnya Allah Swt. berfirman, "Hai hamba-hamba-Ku, kalian semua berdosa terkecuali orang yang Aku maafkan. Maka mohonlah ampunan kepada-Ku, tentu Aku mengampuni kalian. Dan kalian semua miskin, kecuali orang yang Aku beri kecukupan; sesungguhnya Aku Maha Pemurah, Mahaagung, Mahakaya, Aku melakukan apa saja yang Kukehendaki. Pemberian-Ku hanya satu kata, dan azab-Ku hanya satu kata; apabila Aku menghendaki sesuatu, sesungguhnya Aku hanya mengatakan kepadanya, 'Jadilah!' Maka jadilah ia.”

Allah Subhaanahu wa Ta'aala adalah Raja, Dia memiliki segala sesuatu, di mana semua makhluk yang tinggal di alam semesta baik di alam bagian atas maupun alam bagian bawah adalah milik-Nya, hamba-Nya yang ditundukkan oleh-Nya serta diatur-Nya dengan hukum qadari-Nya, hukum syar’i-Nya dan hukum jaza’i(pembalasan)-Nya. Oleh karena itu, penciptaan-Nya kembali orang-orang yang telah mati untuk diberlakukan hukum jaza’i-Nya termasuk kesempurnaan kekuasaan-Nya. Oleh karenanya di akhir ayat Dia berfirman, “Dan kepada-Nya kamu dikembalikan. ” Maka Mahasuci Allah yang menjadikan dalam firman-Nya petunjuk, penawar dan cahaya.

In Syaa Allah kita lanjutkan, Baarakallahu lii walakum Nabi Adam (11)

*Perjanjian Nabi*

Ibnu Katsir membuat judul ini, berdasarkan firman
Allah SWT yang menyatakan:

Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh. ( Q.S. Al-'Aĥzāb 33:7 ).

Dalam ayat lain Allah SWT memerintahkan:
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, (Q.S. Ar-Rūm 30:30 ).

Versi lain dari cerita tersebut mengisahkan bahwa Allah mengambil segenggam debu tanah dan dicampur ke dalamnya warna, putih, hitam, kuning dan merah. Itulah alasan mengapa manusia dilahirkan dengan warna yang berbeda. Ketika Allah mencampur debu dengan air, debu itu berubah menjadi tanah liat kering yang membuat suara. Kemudian difermentasi dan memiliki bau. Iblis berlalu, bertanya-tanya apa yang akan dibuat dari tanah liat itu. Dari tanah liat Allah menciptakan Adam. ia membentuk wujudnya dengan tangan-Nya sendiri dan meniup roh-Nya ke dalam dirinya. Tubuh Adam bergetar ketika kehidupan dikaruniakan ke dalamnya.
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia. ( Q.S Yā-Sīn 36:82 ).

Ibnu Katsir berkata", Yakni sesungguhnya Dia hanya memerintahkan kepada sesuatu sekali perintah, tidak perlu diulangi atau ditegaskan: Apabila Allah menghendaki suatu urusan, maka Dia hanya berfirman kepadanya, "Jadilah," sekali ucap, maka jadilah ia.

ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟْﺈِﻣَﺎﻡُ ﺃَﺣْﻤَﺪُ : ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺍﺑْﻦُ ﻧُﻤَﻴْﺮ ، ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻣُﻮﺳَﻰ ﺑْﻦُ ﺍﻟﻤﺴَﻴَّﺐ ، ﻋَﻦْ ﺷَﻬْﺮ ، ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺑْﻦِ ﻏَﻨْﻢ ، ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺫَﺭ ، ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ، ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ : " ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻳَﻘُﻮﻝُ : ﻳَﺎ ﻋِﺒَﺎﺩِﻱ ، ﻛُﻠُّﻜُﻢْ ﻣُﺬْﻧِﺐٌ ﺇِﻟَّﺎ ﻣِﻦْ ﻋَﺎﻓَﻴْﺖُ ، ﻓَﺎﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻭﻧِﻲ ﺃَﻏْﻔِﺮْ ﻟَﻜُﻢْ . ﻭَﻛُﻠُّﻜُﻢْ ﻓَﻘِﻴﺮٌ ﺇِﻟَّﺎ ﻣَﻦْ ﺃَﻏْﻨَﻴْﺖُ ، ﺇِﻧِّﻲ ﺟَﻮَﺍﺩٌ ﻣَﺎﺟِﺪٌ ﻭَﺍﺟِﺪٌ ﺃَﻓْﻌَﻞُ ﻣَﺎ ﺃَﺷَﺎﺀُ ، ﻋَﻄَﺎﺋِﻲ ﻛَﻠَﺎﻡٌ ، ﻭَﻋَﺬَﺍﺑِﻲ ﻛَﻠَﺎﻡٌ ، ﺇِﺫَﺍ ﺃَﺭَﺩْﺕُ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻓَﺈِﻧَّﻤَﺎ ﺃَﻗُﻮﻝُ ﻟَﻪُ ﻛُﻦْ ﻓَﻴَﻜُﻮﻥُ ."

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Namir, telah menceritakan kepada kami Musa ibnul Musayyab, dari Syahr, dari Abdur Rahman ibnu Ganam, dari Abu Zar r.a. yang mengatakan bahwa sesungguhnya Rasulullah Saw. pernah bersabda:
Sesungguhnya Allah Swt. berfirman, "Hai hamba-hamba-Ku, kalian semua berdosa terkecuali orang yang Aku maafkan. Maka mohonlah ampunan kepada-Ku, tentu Aku mengampuni kalian. Dan kalian semua miskin, kecuali orang yang Aku beri kecukupan; sesungguhnya Aku Maha Pemurah, Mahaagung, Mahakaya, Aku melakukan apa saja yang Kukehendaki. Pemberian-Ku hanya satu kata, dan azab-Ku hanya satu kata; apabila Aku menghendaki sesuatu, sesungguhnya Aku hanya mengatakan kepadanya, 'Jadilah!' Maka jadilah ia.”

Allah Subhaanahu wa Ta'aala adalah Raja, Dia memiliki segala sesuatu, di mana semua makhluk yang tinggal di alam semesta baik di alam bagian atas maupun alam bagian bawah adalah milik-Nya, hamba-Nya yang ditundukkan oleh-Nya serta diatur-Nya dengan hukum qadari-Nya, hukum syar’i-Nya dan hukum jaza’i(pembalasan)-Nya. Oleh karena itu, penciptaan-Nya kembali orang-orang yang telah mati untuk diberlakukan hukum jaza’i-Nya termasuk kesempurnaan kekuasaan-Nya. Oleh karenanya di akhir ayat Dia berfirman, “Dan kepada-Nya kamu dikembalikan. ” Maka Mahasuci Allah yang menjadikan dalam firman-Nya petunjuk, penawar dan cahaya.

In Syaa Allah kita lanjutkan, Baarakallahu lii walakum

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mati karena sesuai dengan kebiasaannya

ILMU TERBAGI MENJADI DUA (ILMU DHARURI DAN ILMU NAZHARI)

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA